Makalah
Minggu, 15 Maret 2015
CATUR GURU BHAKTI DALAM MODERNISASI
Mokṣa mūlam gurur kṛpam – Pada saat mulai belajar pusatkanlah pikiran pada sosok sang guru, saat mulai melakukan pemujaan, berbaktilah di depan kaki guru, mantram adalah ajaran pertama kali keluar dari ucapan guru dan untuk mencapai Mokṣa mulailah dari karunia guru” Gurustotra 1.
Mampukah agama Hindu menghadapi arus modernisasi yang sangat dahsyat dewasa ini ? Masihkah relevan rasa bhakti kepada Catur Guru dalam era globalisasi dewasa ini ? Kita semua mengetahui dan menyadari akibat negatif modernisasi dewasa ini. dengan tidak mengurangi dampak positifnya, modernisasi ditandai oleh kecendrungan penyeragaman tata nilai (hal ini disadari ataupun tidak oleh masyarakat), pola pikir dan pola kerja nampaknya lebih cepat dan lebih baik serta ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Modernisasi juga memperlihatkan kecendrungan dominasi masyarakat maju terhadap masyarakat yang sedang berkembang. Apabila kita kurang arif memberi konsesi, maka umat Hindu akan tidak saja kehilangan identitas, tetapi juga akan terjadi pendangkalan pengamalan agama dan sangat berbahaya bila pengaruh filsafat hedonisme yang permissif berkembang pesat yang didalamnya terdapat prinsip-prinsip: individualisme, sekulerisme dan materialisme.
Kitab Sarasamuccaya, menyatakan bila hanya mengejar kepuasan nafsu duniawi, maka diibaratkan seseorang yang menyiram api yang besar tidak dengan air, melainkan dengan bensin atau minyak tanah, api akan semakin besar dan dapat membakar atau menghancurkan segala. Mengejar kepuasan duniawi diibaratkan pula ibarat orang yang menggaruk-garuk gatal, enak pada mulanya dan ketika gatalnya lecet, maka keperihanlah akhirnya.
Pendidikan adalah sebuah proses penanaman nilai-nilai yang akan mengantarkan seseorang untuk mencapai kedewasaan dalam artian tidak hanya menyangkut jasmaniah, tetapi juga moral, metalitas dan spiritual.
Ajaran agama Hindu memandang peranan guru sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam menempuh pendidikan. Dalam kitab-kitab Upaniṣad dinyatakan bahwa pendidikan yang pertama adalah pendidikan yang diberikan oleh seorang ibu. Ibu adalah guru pertama yang memberikan pendidikan dan pelajaran kepada seorang anak.
Bila kita mengkaji keberhasilan seseorang, maka kita tidak dapat melepaskan diri untuk tidak memperhatikan siapakah yang mendidik yang bersangkutan sejak masa anak-anak hingga mencapai tingkat kedewasaan. Semuanya itu tidak lain adalah karena jasa dari para guru. Guru sangat berperanan dalam menetukan keberhasilan seseorang mencapai kedewasaan.
Istilah guru dalam bahasa Indonesia berasal dari kosa kata Sanskerta yang artinya: berat, besar, kuat, luas, panjang, penting, sulit, jalan yang sulit, mulia, terhormat, tersayang, agung,sangat kuasa,orang tua (bapak-ibu) dan yang memberikan pendidikan (Apte,1978: 409). Istilah lainnya adalah Ācārya, Adhyāpaka, Upādhyāya dan Śiva. Kosa kata yang terakhir ini artinya adalah: yang memberikan keberuntungan atau kerahayuan, oleh karena itu di Bali para panditapun disebut Śiva oleh para śiṣyanya. Dalam pengertian yang lebih luas, guru adalah yang mendidik pribadi, yang mencurahkan ilmu pengetahuan sucinya dan yang membebaskan siswanya dari lembah penderitaan serta yang membimbing untuk mencapai Mokṣa sebagai tersebut pada Gurustotra 1 di atas. Pengertian lain tentang guru sesuai dengan isi lontar Panca siksa lamp. 3 adalah: “Guru ngaranya,wwang awreddha, tapowreddha, jñānawreddha.Wwang awreddha ng. Sang matuha matuha ring wayah, kadyangganing bapa, ibu. pangajyan, nguniweh sang sumangāskāra rikita. Tapowreddha ng. sang matuha ring brata, Jñāna- wreddha ng. sang matuha rting aji” – Yang disebut guru adalah orang yang sudah Awreddha, Tapo- wreddha, Jñānawreddha. Orang Awreddha adalah orang yang sudah lanjut usianya seperti bapa, ibu, orang yang mendidik (mengajar/pangjyan), lebih-lebih orang yang mentasbihkan (mensucikan/sumangāskāra)engkau.Tapowreddha disebut bagi orang matang di dalam pelaksanaan brata. Jñānawreddha adalah orang yang ahli di dalam ilmu pengetahuan (spiritual).
Ditinjau tentang jenis-jenis yang disebut guru atau yang berfungsi sebagai guru, maka sebagai guru tertinggi dari alam semesta ini tidak lain adalah Hyang Widhi yang disebut Guru Param Brahma sebagai dinyatakan dalam Gurupūjā 2, berikut:
Oṁ Gurur Brahma Gurur Viṣṇu Gurur deva Maheśvara, Gurur sākṣat Param Brahma tasmai Śrī gurave namaḥ – Oṁ Hyang Widhi, Engkau adalah Brahma, Viṣṇu dan
Maheśvara, sebagai guru agung, pencipta, pemelihara pelebur alam semesta. Engkau adalah Guru Tertinggi, Param Brahma, kepada-Mu aku memuja.
Di samping Parameṣtiguru, guru tertinggi di dalam lontar-lontar di Bali kita mengenal Tri Kang Sinanggeh Guru (tiga orang yang disebut guru) atau Triguru, yaitu: Guru rūpaka (orang tua, bapa-ibu), Guru pangajyan (guru yang memberi pendidikan dan pengetahuan suci untuk mendapatkan kesempurnaan) dan Guru viśesa (pemerintah yang menjadi abdi kesejahtraan rakyat dan tempat berlindung di kala kesusahan). Di dalam Vanaparva Mahabharata dikenal pula 5 jenis guru, yaitu: Ibu,Bapak,Guru vidyā, Api dan Ātman (CCXIV,27). Selanjutnya di dalam Dattatreya Jayanti, yakni perayaan turunnya Dattatreya (Brahma Viṣṇu dan Śiva dalam satu badan), umat Hindu di India mengenang kembali 24 hal yang dipandang sebagai guru. Dua puluh empat jenis Guru ini ditunjukkan oleh Dattatreya yaitu: bumi, air, api, langit, angin bulan, matahari, merpati, ular piton, samudra, semut, lebah madu, tawon, gajah betina, menjangan, ikan, penari wanita, burung gagak, anak-anak, pelayan, ular, pembuat panah, laba-laba dan kumbang (Svami Śivānanda, 1991: 66). Setiap orang hendaknya belajar pada hal-hal yang baik dari 24 hal yang dapat memberikan teladan dalam berbuat dan bertingkah laku yang baik dan benar. Demikian antara lain beberapa jenis guru yang dapat diungkapkan berdasarkan susastra Hindu.
Bila setiap umat Hindu menyadari tentang makna penjelmaan dan tujuan hidup kita adalah untuk mencapai Mokṣa kebahagiaan yang sejati yakni bersatunya Ātman dengan Brahman, maka usaha untuk mengamalkan ajaran agama Hindu akan diwujudnyatakan, sehingga dampak negatif dari modernisasi tidak akan menjerumuskan orang-orang yang melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.
Untuk mengamalkan ajaran agama sebaik-baiknya, baik untuk diri pribadi maupun sebagai anggota masyarakat, maka perlu mengaktualisasikan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, terlebih dalam era modernisasi ini dimana terjadinya persaingan untuk memperoleh kehidupan (lapangan kerja) sangat ketat, untuk itu diperlukan peningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan yang memadai. Berhasilnya seseorang menempuh jenjang pendidikan tertentu (apalagi pendidikan tinggi yang berkualitas) tidak akan mungkin bila kita tidak memiliki rasa bhakti kepada Catur Guru. Mereka yang melaksanakan ajaran Guru Bhakti sejak dini (anak-anak), secara umumakan dapat meningkatkan disiplin diri dan percaya diri. Dengan disiplin diri dan percaya diri yang mantap, tidak saja akan sukses dalam bidang akademik, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan. Di sinilah kita melihat ajaran Catur Guru Bhakti senantiasa relevan sepanjang masa, sesuai dengan sifat agama Hindu yang Sanatana Dharma itu. Aktualisasi ajaran Guru Bhakti dapat dikembangkan dalam situasi apapun, sebab hakekat dari ajaran ini adalah untuk pendidikan diri, utamanya adalah pendidikan disiplin, patuh dan taat kepada sang Catur Guru dalam arti yang seluas-luasnya.
To walk through life forever hand in hand together so let’s us begin!. Demikian pokok-pokok pikiran tentang rasa bhakti kepada Catur Guru dalam modernisasi, semoga bermanfaat.
DASASILA
Dasa Punnakiriyavatthu, Inilah 10 Cara Perbuatan Kebajikan ala Buddhist
Pengertian Dasa Punnakiriyavatthu.
Inti dari Ajaran Buddha yang tertuang dalam Dhammapada 183 adalah :“Janganlah berbuat jahat,
perbanyak perbuatan baik,
sucikan hati dan pikiran
Inilah ajaran para Buddha”
Lalu apa yang dimaksud perbuatan baik menurut Sang Buddha. Sang Buddha menjelaskan ada 10 Cara melakukan perbuatan baik yang kemudian disebut dengan Dasa Punnakiriyavatthu.
Dasa Punnakiriyavatthu terdiri dari empat kata, yaitu dasa, punna, kiriya dan vatthu. Dasa artinya sepuluh, Punna artinya jasa, baik, bajik, manfaat, berguna, Kiriya artinya melakukan, vatthu artinya dasar, hal, cara. Dasa Punnakiriyavatthu artinya sepuluh cara untuk melakukan perbuatan bajik atau baik. Bagi umat Buddha sangat dianjurkan untuk melaksanakan salah satu atau keseluruhan dari dasa punnakiriyavatthu tersebut. Sepuluh cara untuk melakukan perbuatan baik terdiri dari :
1. DANA
Dana berarti beramal/memberi/membantu/menolong makhluk lain tanpa mengharapkan balasan dari mereka yang telah menerima dana kita. Dana dapat diberikan dalam bentuk materi/barang dan non materi
2. SILA
Sila artinya hidup bersusila, perbuatan, etika, moral. Sila terdiri dari :
• Pancasila (lima latihan kemoralan) Pancasila dilaksanakan oleh umat Buddha dalam kehidupan sehari-hari.
• Atthasila (delapan latihan kemoralan). Atthasila dilaksanakan oleh umat Buddha biasa yang berlatih menjalankan hidup sederhana. Biasanya atthasila dilaksanakan setiap tanggal 1,8,15,23 setiap bulan pada penanggalan bulan.
• Dasasila (Majjhima Sila) terdiri dari sepuluh latihan kemoralan. Sila ini dilaksanakan oleh samanera atau samaneri (calon bhikkhu/ni) dalam kehidupan sehari-hari. Samanera hidup sebagai pertapa(hidup berpindah-pindah dari satu tempat ketempat yang lain).
• Patimokkhasila adalah sila yang dilaksanakan oleh para bhikkhu dan bhikkhuni dalam kehidupan sehari-hari. Bhikkhu melaksanakan sila berjumlah 227 latihan, bhikkhuni melaksanakan sila berjumlah 311 latihan.
3. BHAVANA
Bhavana/meditasi/samadhi artinya mengembangkan pikiran yang baik tertuju pada satu obyek. Bhavana terdiri dari 2 macam, yaitu :
• Samatha bhavana : meditasi yang bertujuan untuk mencapai ketenangan batin. Obyek meditasi ini berjumlah 40 macam. Hasil dari meditasi ini adalah Abhinna (kekuatan batin).
• Vipassana bhavana : meditasi yang bertujuan untuk mencapai pandangan terang. Obyek meditasi ini berjumlah 2 macam yaitu Nama dan Rupa. Hasil meditasi ini adalah kesucian atau Nibbana.
4. APACAYANA
Artinya berendah hati dan hormat (menghormat mereka yang lebih tua dan yang pantas diberi hormat). Dengan berendah hati dan hormat kelak akan terlahir dalam keluarga luhur. Sifat sombong adalah lawan dari sifat apacayana. Merasa dirinya lebih hebat, lebih pintar, lebih tinggi statusnya dari orang lain adalah sifat sombong.
5. VEYYAVACCA
Artinya berbakti serta bersemangat dalam melakukan hal-hal yang patut dilakukan. Berbakti mengakibatkan seseorang memperoleh penghargaan dari masyarakat.
6. PATTIDANA
Artinya suka membagi kebahagiaan
terhadap orang lain, tidak kikir dan tidak mementingkan diri sendiri.
Pattidana juga berarti melaksanakan perbuatan baik atas nama keluarga
kita yang telah meninggal dengan harapan semoga mereka ikut berbahagia
melihat kita berbuat kebaikan. Dalam melaksanakan hal ini berakibat
terlahir dalam keadaan tidak kekurangan bahkan berlebihan dalam berbagai
hal.
7. PATTANUMODANAArtinya bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain, tidak merasa irihati. Pattanumodana sama dengan Mudita.
8. DHAMMASAVANA
Artinya mempelajari dan sering mendengarkan dhamma ( khotbah/ceramah dhamma ). Sering mendengarkan dhamma akan menambah kebijaksanaan.
9. DHAMMADESANA
Artinya menyebarkan atau menerangkan dhamma. Menyebarkan dan mendengarkan dhamma berbuah dengan bertambahnya kebijaksanaan.
10. DITTHUJUKAMMA
Artinya berpandangan hidup yang benar. Pandangan hidup yang benar lahir dari pikiran yang benar. Pikiran benar adalah pikiran yang telah terbebas dari Lobha, Dosa, Moha . Berpengertian dan berpandangan hidup yang benar berbuah dengan diperkuatnya keyakinan.
BAHASA KAWI
Bahasa Kawi adalah suatu jenis bahasa yang pernah berkembang di Pulau Jawa pada zaman kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha nusantara dan dipakai dalam penulisan karya-karya sastra. Dalam tradisi Jawa, bahasa Kawi juga disebut dengan istilah bahasa Jawa Kuna. Meskipun demikian, bahasa Kawi sendiri bukan bahasa Jawa Kuna murni, karena telah mendapat pengaruh bahasa Sanskerta.[1]
Istilah kawi sendiri bermakna "penyair". Sedangkan karya sastra yang dihasilkan oleh Sang Kawi disebut dengan nama kakawin. Biasanya kakawin berupa rangkaian puisi yang mengikuti pola-pola tertentu.
Bausastra Kawi - Jawi
Ha
a = hora, tanpa.
aom = hom, nênêkung, tapa, pahomman, patapan, pamujan.
anala = gêni, ati.
analana = dolanan, dolan, dolan-dolan.
analika = nalika: niti priksa, maspadakake.
ananta = tanpa watês, tanpa wêkasan, ula gêdhe bangêt.
anitya = langgêng.
anila = angin.
anih = lumuh, suthik.
anindha = linuwih, ngluwihi.
anung = nung: kuwasa, pintêr, linuwih, anak anung: anak kang pintêr bangêt, paranung-anung: para pintêr, para linuwih.
anwam = anom.
anya = ana.
acala = cala: gunung.
anauti = anauti: cacing.
ari = dina, adhi, arinta, rinta: adhimu.
arina = kidang.
ariyak = alun.
aris = alon, sarèh.
arimong = rimong: macan.
are = bodho.
arok = awor, têmpuh, angrok, ngrok: nêmpuh.
aru-ara = horêk, gègèr, sasaran.
arus = pantês, ili, arusan: banyakan, tan arus: ora pantês.
arum = wangi, lêgi, wadon.
arêgud = nyêbrak, nyêndhal.
akasa = kasa: langit, awang-awang.
aking = garing.
adiraja = sabar, sugih pangapura.
ata = sigêg.
atanapi = tanapi: utawa, sarta, apadene.
atakara = teja.
atap = tumpuk, sungsun, undhung.
atag = akon, prentah.
atis = adhêm, matis: krasa adhêm, kadhêmên.
atri = tri: rame, têlu.
atruh = truh: udan, trutruh: udan ricik.
asa = pawadonan, kuwat, rosa.
asada = ilat.
asung = sung: awèh, wèwèh.
asrêt = alot.
asrama = tapa. pasraman: patapan. ngasrama: lagi tapa, manggon ing patapan.
awanda = pêtêng.
awinda = padhang.
awig = bêcik, bisa.
awran =[2] mêndhung.
awun-awun = ampak-ampak.
alaya = jahe.
alwang = kalong.
aliwawar = prahara.
apan = pan: awit, tur, sanajan.
apituwi = utawa.
apus = tali, pring apus: pring tali, apus buntut: tali buntut.
adhing = jodhang.
ajar = pandhita, nujum.
aji = ratu.
aywa = ywa: aja.
ayu = bêcik, slamêt.
ayun = arêp, kêpengin. pangayunan: ngarêpan.
anyut = kèli, larut.
amah = murka, alu amah: kamurkan.
amla = mla: kêcut.
amit = pamit.
amrik = wangi.
amêm = antêng, mênêng.
amrêta = tômba, banyu urip.
agra = gra: pucak, pucaking gunung.
agya = gya: enggal, kasusu, banjur.
agung = gung: gêdhe.
agêr-agêr = ganggêng.
abi = luwih, baris, abirawa, birawa: muruh, luwih rowa, abi sêtiya têmên bangêt, abi mana linuwihing ati, abi sama, bisama wicaksana.
abra = bra: warata, gumêbyar, ambranang.
anging = nanging, mung.
anguwuh = surak, ambêngok.
angrês = wêdi, miris, giris.
andaga = mancal, ambalela, anjêjak.
andini = sapi.
andimapa = mokal, nglêngkara, kaandimapan kamokalan.
andon = nêba.
andupara = dupara: mokal, nglêngkara, bobat.
andulu = andêlêng, nonton.
andul = sungsun.
andrawina = sênêng-sênêng ngombe.
anta = wêkasan, luwih.
antah = êmbuh.
antanu = mangsi.
antarala = awang-awang.
antar = lantas, bantas.
anti = manganti, nganti, ngêntèni.
antuk = olèh.
antêlu = êndhog.
andhah = asor, andhahan: sorsoran.
andhali = tiba, mantiyung, tumêlung.
andhêm = rungkêp, kandhêm: krungkêb, ngandhêmi: nyungkêmi, ngrungkêbi. andhêman: rungkêban dhadhane kidang jaran utawa liyane.
anthok = tlakup.
arcamana = raup.
arka = hyang arka: srêngenge.
arkamaya = teja, banyu mandi.
arda = murka, luwih, bangêt. rôga-tiharda: lara bangêt. ardawalepa: ambalèkake ujar.
ardana = rêdana: dhuwit.
ardawalika = ula.
ardi = gunung.
arta = dhuwit. hartana: ênggon dhuwit, tukang nampa dhuwit.
artati = lêgi, luwih.
artala = madu.
arsa = arêp, bungah.
arsaja = anak pambarêp.
arsaya = bungah. kaharsayan: kabungahan.
arpat = klumpuk. marpat: nglumpukake.
arja = rêja, têntrêm, slamêt. raharja: slamêt. karaharjan: kaslamêtan.
arjana = kaslamêtan, bêcik.
arjuna = jêmbangan, banyu jêmbangan.
aryana = budi.
aryas = watu, intên.
arga = gunung.
argya = kurmat. pahargyan: pakurmatan.
aksara = gêgaman.
aksama = apura. pangaksama: pangapura.
atma = atmaja, anak.
atmaka = mati, nyawa.
ascarya = eram, gumun.
astati = rayap.
astani = bantal.
astawa = sêmbah, bêkti. umastawa, ngastawa: ngabêkti. pangastawa: pangabêkti.
astama = sênêng-sênêng.
astra = gêgaman, astrawara: panah.
asti = gajah.
astuti = astutiya, sêmbah, bêkti. pangastuti: pangabêkti.
asmana = pikat.
asmara = sêdhih, sêngsêm. kasmaran: kasêngsêm, asmaradana: nêngsêmi. asmaranala: sêngsêming ati. asmaralaya: suwarga. asmaragama: sêngsêming sanggama.
astha = wolu, bahu.
asthaga = wolu, angus.
asthi = sêdiya, gajah, hastina: ênggon gajah.
alpa = kurang, tuna.
apsari = widadari.
hyang = dewa, hyang brahma, hyang siwah, hyang hiswara, hyang sri lan liya-liyane.
ancala = cala: gunung.
ancur = ajur.
anculan = kala.
ancêm = pola.
anjana = gajah.
anjrah = warata, sumêbar.
anjrêm = anjêrum.
ampang = ènthèng.
ampeyan = pinggir, sikil. garwa ampeyan: garwa paminggir.
amba = kula.
ambahak = ngrayah, anjarah rayah.
ambawang = pakèl.
ambar = ngambar: wangi, sumêbar, sumrambah.
agna = kaku.
agni = hyang agni: gêni.
angkya = aku.
angkara = gumêbyar, luwih, murka. angkaramurka: murka, luwih murka. mangkara-kara: gêbyar-gêbyar.
angkus = êcis.
angkên = upama, pindha.
angsa = ôngsa: banyak.
angsaka = mungsuh, satru.
angga = awak, wujud, upama.
anggana = ijèn, ayu.
anggara = dina Salasa.
anggas = walang, gadhing, ibêr-ibêran.
anggarjita = anggagas, ngangên-angên, ngeling-eling.
anggarbini = mêtêng, ngandhêg.
anggop = towong, kêndhat.
anggi = bumbu.
ina = cacad, kuciwa, nistha.
ira = intên.
irawati = angin gêdhe, gêtêr-patêr irawati: prahara.
irah = jêroan.
ikanang = kang.
iku = buntut.
iti = êntèk, rampung, wêkasan.
itina = sigêg, lèrên.[3]
ituwa = luwing.
itêm = irêng.
ile = anèh, kumaki.
iluta = arih-arih. miluta: ngarih-arih.
iswara = ratu.
inyang = biyung.
ima = imawan: mega.
indupati = rêmbulan.
inte = injên. nginte: nginjên. juru panginte; mata-mata, têlik.
ir = intên.
istadha = bathuk.
imbal = gênti, nyêlani.
ingsun = aku.
ingwang = aku.
inggut = lirik. nginggut: nglirik.
inggong = ngong: aku.
èni = pèni.
ènu = rêmbulan.
erang = isin, wirang. ngerang-erang: ngisin-isin, mirang-mirangake, gawe wirang.
èrêm = cêplok.
eka = siji, ijèn.
etu = mula, hetun: hetuniyo, hetuni: mulane, sêbab saka iku.
epya = repot. kaepyan, karepotan.
èmêng = pêtêng, susah, sêdhih.
endra = ratu, linuwih, endraloka: jagat linuwih, kayangan, kadewan, suralaya, endrapada, endrabawana.
endung = mega.
endhan = gila.
endhe = tamèng.
hèr = har: banyu. hèrnawa: sagara. hèrtati: udan.
èksa = waspada.
èstha = upama, karêp, sêdhiya.
èsthi = karêp, sêdhiya, gajah.
onêng = kangên, mangonêng: kangên, sêdhih.
ota = piranti, pasangan, adon-adon.
otêr = gègèr, horêg.
ojat = suwur. kojat: kasuwur.
opya = alok.
ôntakara = srêngenge.
ôntarapura = kraton.
or = ahor, gêtar.
oncom = tempe bosok.
oncong = colok.
ompak = ganjêl.
una = linuwih. wisa una, wisuna: wisa linuwih, wisa mandi.
uni = nguni: biyèn.
uninga = wêruh, gêni.
unu = kècèr, kicir.
unar = suwur.
ucup = lêpas. ingucup: dilêpasake.
uradati = anggêgirisi.
ure = udhar, ucul.
uruh = unthuk. muruh: kaya unthuk.
urus = tata, bênêr.
ukup = sabuk.
uda = banyu.
udara = dara. dhara: wêtêng.
udaka = banyu.
udakara = kira-kira.
udanagara = tata-krama.
udaya = sagara.
udyana = taman.
udrasa = tangis.
udani = wêruh. atur udani: awèh wêruh. ngudanèni: mêruhi, nyumurupi.
uta = lintah.
utara = lor. ngutara: ngalor, ing lor.
utari = mangkono, mangkana.
utawaka = gêni.
utamangga = êndhas.
usara = êbun.
usada = usadi: jamu, tômba.
uswa = ambung. nguswa: ngambung. kinuswa-kuswa: diambungi.
uswasa = swasa: ambêkan.
uwun = wurung.
ulinga = nêpsu bangêt.
ulu = êndhas. swara, ulon: swara, uni, têkèk mati ing ulone: paribasan: mati saka swarane (gunême) dhewe.
ulun = kula, kawula.
upa = êlas. saupa: saêlas.
ujana = udiyono: taman.
ujwala = sorot, gêbyar, cahya. ngujwala: sumorot.
uji = dadar, lèlèr.
ujung = pucuk, pinggir, pongol. ujungan: pucukan.
ujêl = wêlut.
unya = uniya: uni, munya. munia: muni.
umi = wiji, biyung.
umiyat = miyat: andêlêng, nonton.
umyar = angon, ngawat-awati.
umyus = midit, sumilir.
umyung = rame.
ubaya = jangji. cidra ing ubaya: cidra ing jangji.
uthuh = lalêr. nguthuh: kaya lalêr.
untar = wudun.
untung = bêgja.
undhagi = pintêr, wasis.
undhan = pancikan, pancadan.
udsaha = usaha: panguripan, upajiwa: ngudsaha: anggaota, nyambut gawe.
usnipah = tutup gêlungan.
ungkih = angkah. ngungkih: ngangkah, marsudi.
ênu = dalan. ing ênu: ing dalan.
êntar = begal. ngêntar: ambegal. kaêntar: kabegal.
êntyar = êntèk.
ênting = êntèk, katog. ngênting: ngêntèk, ngêtok. êntingan: êntèk-êntèkan, pungkasan.
êrdawa = mangsi.
ênjali = sêmbah, bêkti. ngênjali (mangênjali): nyêmbah, ngabêkti.
Na
nahên = nandhang, mangkene, ngampêt, nahan. nahênkung: nandhang susah. nahênwaspa: nahan êluh.
nauti = anauti: cacing.
naraca = traju.
nara = wong lanang.
nari = wong wadon.
naraiswara = naradipa, naradipati, naradipatiya, narapati: ratu.
narawung = ambarêng. narawungi: ambarêngi.
narèswari = ratu putri.
narendra = ratu.
naki = iki.
nakoda = nangkoda: sudagar alaku prau.
nadi = kali, bêngawan, sagara.
nadukara = manadukara: anjurungi.
nadya = bêbayu.
nata = ratu.
natin = nglirik.
natar = latar.
nasa = dewa.
nasika = irung.
nasun-ya = nasunya: suwung.
nawa = padhang, sanga.
nawala = layang.
nala = ati, gêni.
nalika = niti priksa, maspadakake.
napang = nabok.
naya = nayana: ulat, polatan.
nayaka = pangarêp, panggêdhe, têtunggul. nayakaningrat: kangjêng nabi Muhammad. nayaka waktra: patih.
nayadi = sumèh.
nayogyani = ngrujuki, anjurungi.
naga = ula. nagapati, nagaji, nagaraja, nagendra: ratuning ula.
nabi = wudêl.
nanda = êlèng.
nandi = bayu.
nanta = watês, wêkasan. ananta: tanpa watês, tanpa wêkasan.
narpa = ratu. narpa dayita, narpa duita, narpa umi, narpa wadu: ratu putri.
narpati = ratu.
natpada = nonton, ngabêkti.
natmata = nonton, maspadakake, namatake.
nasthaka = lingir.
nambak = ambêndung.
nampeka = nêlik.
nambrama = ambagèkake. panambrama: pambage.
nambula = nginang.
nangkil = seba, ngadhêp.
nanggulang = ngêndhak, nyêgah, ambalèkake.
nrang = nêrang. manrang: nrajang, nêmpuh.
nihan = niyan: mangkene, mangkono, mangkana.
nikanang = kang.
nikèn = wong wadon.
niditya = linuwih.
nitra = nulis, mata.
nitya = nitiya: ulat.
nitêh = ulêr.
nisaka = rêmbulan.
niwata = newata: panganggo.
nila = angin, biru, manik. nila warsa: udan angin. nila pracandha: angin pangabaran.
nilakrama = takon.
nilap = nyilip, andhêlik, nyidra.
nilip = nyilip, andhêlik, nyidra.
nipuna = nimpuna: nglumpuk, mumpuni.
nidhikara = muji.
niyata = yêkti, nyata.
niyasa = langgêng.
ningêp = nyaput.
nindya = linuwih. nindya mantri: mantri linuwih, patih.
nindi = midih.
nindita = pintêr, linuwih. anak anung aninditi:[4] anak kang pinter bangêt.
nindha = narub, mayu.
nir = ilang, êntèk, tanpa. nirdeya: tanpa gawe. nirhantara, nirantara: tan pêgat, ora kêndhat, ora lêt, tansah. nirrasa, nirasa: tanpa rasa.
nirlaba = tuna.
nis = ilang, tanpa, ora ana.
niscaya = masthi, tan kêna ora.
niskara = saniskara: samubarang, barang-barang.
neka = warna. neka-neka, neka warna, maneka warna: warna-warna, rupa-rupa.
netra = mata.
netyasa = sanetyasa: tansah.
nendra = turu.
nono = mangkono, mangkana.
nor = ngasor.
non = dêlêng. panon: pandêlêng.
nuning = andêlêng, nonton.
nuraga = digdaya, pêngpêngan. kanuragan: kadigdayan.
nuding = ngutus.
nusa = nuswa: pulo.
nuswapada = donya, jagad.
nugraha = bêgja, ganjar. kanugrahan: kabêgjan. sinugraha: diganjar.
nung = pintêr, linuwih.
nênêr = tètès.
nêrês = nugêl.
nêlahi = madhangi.
nêbah = tlapukan, kêlud.
nêmbah = nyêmbah.
nênggih = inggih.
Ca
cacata = gludhug.
cacak = coba, jajal.
caraka = utusan.
carat = pancuran, mancur.
cakil = canthèlan.
cakra = bundêr, buwêng. cakrawati: jagad bundêr, buwênging jagad. cakrawala: bundêring langit.
cakarwa = mliwis putih.
catur = papat, araning dolanan.
cawaca = cuwaca: padhang bangêt.
cala = nistha, gunung, anjarag, calaina: cacad nistha, picak.
calimi = cukup. mantu calimèn: mantu sacukupe.
capa = gandhewa.
caga = bêburon.
canga = lombok.
canguk = têlik, mata-mata.
candu = lalar, pathi.
candhala = ala.
canthang = kêprak.
car = mlaku. carraka, caraka: wong kang gawene mlaku, kongkonan.
carya = ascarya: gumun, eram.
carma = kulit, walulang.
carmin = pangilon.
caksu = caksuh: suluhan, urêng-urênging mata.
cancala = obah, polah.
campah = pênggak.
cambul = cêmêthi.
cangkrama = dolan-dolan, amêng-amêng.
ci = kali.
citra = warna, rupa, tulis, juru panitra: juru tulis, juru nulis. cinitra: tinulis.
cintya = bêcik, ayu. acintiya: panggêdhe.
cintaka = manuk cêkaklak.
cintra = cacad. cintraka: cilaka, sangsara.
ceda = cacad. cineda: dicacad.
coli = culi: towok, kudhi.
côndra = rupa, sasi, rêmbulan. yuswa wolung côndra: umur wolung sasi. candra sangkala: taun rêmbulan, taun kang manut lakune rêmbulan.
cuni = ilang, panunggul (ali-ali suwêng).
cucuh = cocoh, suduk.
cucur = manuk kêdhasih.
curiga = kêris.
cumanthaka = kumlungkung, kumaki.
cundaka = têlik. cumandaka: nêlik.
cumbu = bali.
cêla = cacad.
cêdhis = lêthêk, andharidhis.
cêguk = busuk.
cêndhani = cêndhana.
cêmbing = jenggot.
cêthèthèt = kêcipir.
Ra
rana = pêrang, paprangan. trining rana: gêni paprangan. kasambut madiyaning rana: mati pêrang, mati ing paprangan.
ranu = banyu. singa ranu: baya.
rara = prawan.
raras = runtut, bêcik, asri, laras.
raditya = srêngenge.
rata = kreta, tunggangan. rata gothaka: kreta gêrbong, kreta pêtêng, kreta tutupan.
rati = ratih: rêmbulan.
ratri = latri: bêngi.
ratuh = hratuh: lumut.
rasa = nênêm, kaya, upama.
rasika = bungah, suci, bêning.
rasêksi = buta wadon.
rawi = srêngenge.
rawan = mêndhung.
rawanda = rondha.
rapa = lapa: luwe.
rapuh = lara, susah, lêsu.
rajatadi = raja brana, barang mas intên.
rajah = ciri, tulis.
raya = gêdhe. riyaya, riaya: dina gêdhe.
rayung = glagah.
ramaja = bajing.
ramya = rame.
ramon = sarah, kambang, bantên.
raga = awak, wadhah.
ragi = bumbu. paragiyan, pragèn: ênggon bumbu, wadhah bumbu, bumbon.
rabasa = rusak. nrabasa: ngrusak. rinabasa: dirusak.
rangas = giras, galak.
rangin = laras, dhadhap.
rangu = gajêg. rangu-rangu, kapirangu: gajêg-gajêg, gojag-gajêg.
rahsa = wadi, rasa.
rantan = tata, rancang.
randhi = mênjangan, ranggah.
randhêh = randhu.
raksasa = buta, buta lanang.
raksasi = buta wadon.
rat = jagad.
rancang = ukir. trancangan: ukiran.
ranji = kranjang.
ranju = borang.
rambi = èmpèr.
ranggon = gubug.
rini = wadon. siswa rini: murid wadon.
ririh = alon, sarèh.
riris = udan.
risakan = kiring.
risaksana = nuli, tumuli.
riwe = kringêt.
rimong = macan.
riba = ruba: pawèwèh, bêsêl, kamelikan.
ringa = duga. ringa-ringa: duga-duga, kira-kira.
ringan = maringan: ènthèng.
rimbit = jodho. sarimbit, srimbit: sajodho, sakaloron, sakalian.
rimbon = simpênan. parimbon, primbon: simpênan, pasimpênan, buku simpênan.
rimbu = simpênan. parimbon, primbon: buku simpênan.
ringgahan = kandhang.
rena = biyung.
regoh = lumpuh.
rota = galak. rotadanawa: buta galak.
rowangga = bawera.
roga = lara. roga tiharda: lara bangêt.
robaya = pantês, mêngko.
rontaka = bêndhe.
rondhon = godhong.
rok = têmpuh, trajang. angrok: nêmpuh, nrajang.
rompak = begal, begal sagara, bajag.
ruhun = rumuhun: biyèn, dhisik.
ruci = bajang. Dewa Ruci: dewa bajang.
rurah = lêbur, rusak, angkah. ngrurah: ngrusak, nglêbur. rumarah: golèk, ngangkah. pangrurah: pangrusak.
rudah = rusak. rudhatin, rêdatin: rusak atine, susah.
rudita = prihatin.
rutan = pênjalin.
ruwida = susah.
ruwiya = warata.
rujit = anggit, suwèk, suwir. rinujit: dianggit, disuwèk. pusparujit: gubahan. rinujit-rujit: disuwèk-suwèk.
rubaya = jangji.
rubiyah = bojo.
rungas = pêrung.
runtik = muring, nêpsu, bêndu.
rukti = rakit, pasang, rumat.
rukmi = êmas.
rumpaka = gubah, anggit.
rumpuk = sungsun.
rumbah = jangan. rumbahan: janganan. ngrumbah: anjangan.
rumbu = sêgêr.
rêrêng = rêngrêng: asri, ngêngrêng, anggamêng.
rêkatha = yuyu.
rêdatin = rudatin, rudahtin: susah.
rêtu = rusuh, gègèr, horêk, suksukan.
rêtuh = buthêk, bukêt.
rêsi = pandhita, rêsindra: pandhita ratu.
rêsigana = dewa.
rwawa = luntas.
rêjasa = arjasa: asri, bêcik.
rêgêm = gêgêm. ngrêgêm: anggêgêm, rinêgêm-rinêgêm: digêgêm.
rêngya = rungu, prungu. karêngiya: krungu, kaprungu.
rêngut = jêngkêrut, mrêngut: anjêngkêrut.
rêkta = abang. palarêkta: bolu.
rêtna = intên. manik nawarêtna: barang intên warna sanga. rêtna wadu: bêcik-bêcike wong wadon.
rêspati = pidêksa, pantês.
rêsmi = asri, rêsêp, sêngsêm. sarêsmi: padha sêngsême, padha rêsêpe, cumbana.
rêncaka = ribêd, susah.
rêncêm = rêmuk, pêcah.
rêmbaka = rêmbuyung, kêtêl. ngrêmbaka: ngrêmbuyung.
rêbda = ngrêpda. ngrêda: andadi, sumêbar, warata.
rêngrêng = asri, ngêngrêng, anggamêng.
rêngka = bênthèt, nêla. mulwa rêngka: srikaya.
rênggut = sebrak, sêndhal, jambak. ngrênggut: anjambak, nyêndhal, nyêbrak. rênggut-rumênggut: jambak-jambakan.
rênggêp = candhak, cêkêl. ngrênggêp: nyêkêl, nyandhak.
Ka
kahastaman = kabungahan.
kahargya = kajèn.
kaharsayan = kabungahan.
kahomitan = susah, kasusahan.
kahopan = kopèn.
kahol = crita.
kahêntar = kabegal.
kanaka = êmas.
kanan = têngên.
kanin = tatu.
kanang = kang.
kacundhuk = kapêthuk, kapranggul.
kacung = le, thole, bocah lanang.
kacêmba = kacêmbang: kêcut.
karana = jalaran, sabab, awit, amarga.
karaca = kijing.
kariti = sêmut.
karuna = nangis.
karas = kothak, papan.
karêngya = krungu, kaprungu.
karêndar = krêndar: sungsum.
karangulu = bantal.
karês = balur.
kaka = kakang, gagak.
kaki = sikil, anggèr.
kakiki = nyata.
kakôndha = gandera, lêlayu.
kada = kunthing.
kadalurung = kêbanjur.
kadya = kaya.
kata = têmbung, crita.
katiga = gêni.[5]
katiwang-tiwang = katula-tula, kalunta-lunta.
kater = tambir.
katêka = têkan.
katang = kêkatang. katang-katang: sukêt.
katong = ratu.
kasatika = tutut.
kasida = lêstari.
kasusra = kasuwur, misuwur.
kasung = katur.
kasub = misuwur, kasuwur.
kaswada = kalong.
kaswasih = mêmêlas, mêlas asih.
kaswas = kasyas: katur.
kawaca = panganggo, kaprabon.
kawawa = kuwat, kuwagang, kangkat.
kawanda = kawandha: gêmbung.
kawindra = kawiradiya: pujôngga.
kawilut = kagubêd, kapulêt.
kawistara = katara, katon.
kawuri = kapungkur.
kawuntat = kapungkur.
kawêwang = mêrak.
kawêlak = kapêlak: suwèk.
kala = jaman, nalika.
kalika = nalika.
kalingking = jênthik.
kalingga = kapundhi, kaadêg.
kale = pênding.
kaloka = kondhang, misuwur.
kalurak = kapundhung.
kalulun = kelut, katut.
kalêntit = dubur, itil.
kapa = ulês, lurup.
kapracondhang = kataton, katiwasan.
kaprajaya = kataton, katiwasan.
kapwa = kapya: padha, kabèh.
kapang-kapang = dhampyak-dhampyak, katebang-katebang.
kapirangu = mangu-mangu, sêmu gajêg-gajêg, ribêt.
kapila = kêpila: putih.
kapiluyu = katut, kelut, kapencut.
kapita = kagèt.
kapidhara = klêngêr, sêmaput.
kadhana = lanang.
kadhini = wadon. kadhana-kadhini: anak loro lanang wadon.
kayun = karêp. ngayun: ngarêp.
kamantya = luwih, ngluwihi, bangêt.
kamal = asêm.
kamijara = sêre.
kamutya = kamutiyan: kamuktèn.
kamohitan = sênêng, bungah.
kaga = manuk.
kagyat = kagèt.
kabul = katurutan, kalakon.
kabyaktan = kayêktènan.
kabyatan = kabotan.
kandarang = kêndhali.
kantaka = klêngêr, sêmaput.
kantar = ulat, tamèng.
kantu = klêngêr, sêmaput.
kandha = kôndha: crita. maca kandha, maca kôndha: maca crita. darma kôndha: crita bêcik.
karna = kuping, sungu.
karni = ambaning kuping, sungu.
kardi = gawe. kinardi: digawe.
karta = têntrêm, slamêt.
karti = gawe, banyu.
kartika = lintang.
karya = gawe. kinarya: digawe. pakaryan: pagawean, panguripan.
karma = tata, basa, tata krama.
kaksan = sanalika.
kas = kuwat, santosa.
kalpa = ali-ali.
kalpika = ali-ali.
kalbu = ati.
kapti = karêp, sêdiya.
kancana = êmas.
kampita = kagèt, lindhu.
kambil = abah-abah jaran.
kambing = wêdhus.
kanggêg = kandhêg.
kratalasa = bulus.
krama = patrap, pratingkah.
kramika = ulêr.
kyama = bulus, pênyu.
kirana = rêmbulan, sorot.
kirata = wong alasan. kiratabasa: basane wong alasan.
kitiran = manuk pêrkutut.
kisi = susuk kondhe, kancing gêlung.
kintaka = layang.
kirna = sakèhe. palakirna: sakèhe woh-wohan.
kirtya = makirtiya: gawe.
kisma = lêmah.
kingkin = susah.
kridha = ulah. kridhasara, kridha astra, kridhastra: ulah gêgaman.
kriya = tukang.
kerah = karêp.
kering = kiwa. kanan kering: kiwa-têngên.
ketang = kilang.
keswa = rambut, gêlungan.
kelikan = kêsèd, sungkan.
kewran = kèwuhan.
kejani = lutung.
kengis = katon sathithik.
kèn = prawan, wadon.
kentar = katut, kèli.
kendhang = kèli, buwang.
ko = kowe.
kohên = kowe.
konêng = kobêr.
kocika = palanangan.
koce = sondhèr.
kosara = kusara: êbun.
koswa = rêngga, panganggo, kaprabon.
koligha = sadulur sinara wadi, sadulur sinara wèdi.
kolêm = kulah.
kongas = ngambar, sumêbar. ngongasake: ngetokake, ngumukake, mamèrake.
kontab = kondhang, misuwur.
kotbuta = kaya buta, mêdèni, anggilani.
kongkal = kasingsal, kontal, kasongkèl.
krodha = muring, nêpsu, mêta.
kroya = karoya: wit waringin.
kunarpa = bangke, mayit, layon.
kunira, kumkuma = kunir.
kunêng = sigêg, lèrèn.
kuras = rêsik.
kuranji = asêm.
kurug = kalung.
kurita = rante, oyod.
kucumbi = bojo.
kukila = manuk.
kukya = kuku.
kuda = kudaka: jaran.
kutêr = putêr.
kutu = tuma.
kuswa = ambung, isêp, kinuswa-kuswa: diambungi.
kuswara = kasêbut.
kusuma = kêmbang.
kusung-kusung = kêsusu, ngaya-aya.
kuwawa = kawawa: kuwat, kuwagang, kangkat.
kuwu = dhepokan palerenan.
kuwôndha = mayit, bangke, layon.
kulita = rakêt, rumakêt.
kulup = thole, anggèr.
kuji = kanthong, kujian: kanthongan.
kumara = kumandhang.
kumuda = kêmbang tanjung.
kuthira = pasêr.
kuthila = kêthèk.
kuthip = bajang.
kun = aku.
kurma = kurniya: bulus pênyu.
kunjara = kandhang gajah.
kumbayana = wadhah banyu, gênthong, klêmuk, jêmbangan, klênthing.
kumbi = selak, mukir.
kung = susah, sêdhih, prihatin.
kêni = kêna.
kêning = alis.
kêta = gumêtêr.
kêtur = candhana.
kêlir = aling-aling.
kêping = gèpèng, pèsèk, kimpès.
kêjar = bêdhak, mburu.
kênyar = gêbyar, sorot, kumênyar: gumêbyar, sumorot.
kêmat = kaluwihan, pamèr.
kêmit = jaga.
kêndhuru = wit gêndhuru.
krêdya = kagèt.
krêdyat = kêrdiyat: kagèt.
krêpuk = pèpèt, sompok, kakrêpuk: kapèpèt, kasompok.
krêmun = grimis.
krêsna = irêng, wage.
Da
dahana = gêni.
dahat = bangêt.
daut = dhaut: bêdhol, pêdhot.
danawa = buta.
daniswara = sugih tur priyayi, sugih singgih.
danuja = satriya linuwih.
danurja = turune wong pintêr, turune wong sugih ngèlmu.
dara = dhara: wêtêng, lintang gêdhe, prawan.
darana = drana: sabar, sarônta.
darani = caping.
daraka = draka: sabar, sarônta.
darapon = supaya.
daruna = sabab, jalaran, wiwitan, bêbuka. paran darunanira: apa sêbabe, kêpriye bêbukane.
dadya = dadi.
data = padu, para data, pradata: para padu, pangadilan, jêksa. andata: madu, padon.
datan = ora. datanpa: tanpa, ora nganggo.
dasa = batur lanang, sapuluh.
dasi = batur wadon.
dasih = kawula, abdi batur. andasih: ngawula.
daya = kuwat, rosa. kadayan: kêkuwatan karosan.
darsa = darsana: tuladan, tuladha. sudarsana: tuladan bêcik.
darpa = kumudu, kadêrêng, bangêt.
darma = wèwèh, bêcik. darmawasita: pitutur bêcik.
darbe = duwe.
daksina = ênggon, kidul, wêkasan. daksinalaya: kuburan wêkasaning pati.
dagda = limpat. widagda: luwih limpat.
dang = kukus. dangan: kukusan.
drana = sabar, sarônta. sabar drana: sabar têmênan.
drawina = ombe. drawinan: ombèn-ombèn. andrawina: sênêng-sênêng ngombe.
drawaya = mili, dlèwèran.
drawasa = trajang, tiwas. kadrawasan: katiwasan. andrawasi: niwasi.
drawita = bêngkah, bênthèt.
drastha = makutha.
dwara = lawang.
dwaja = umbul-umbul.
dyana = dhuwit, ganjaran. diyanawimala: rajabrana, ganjaran luwih lara.
dyah = putri.
dyasa = sirna.
dirada = gajah.
dite = dina Ngaad.
ditya = srêngenge, ngluwihi.
diwasa = môngsa, sêdhêng.
diwangsa = diwôngsa: sanak, akrab.
diwangkara = srêngenge.
dipara = gajah.
dipôngga = gajah.
dipan = padhang. andipani: madhangi.
diya = sulaya. diya-diniya: pasulayan.
dimapa = nglêngkara, mokal.
dibya = linuwih, pêng-pêngan, utama. sudibya: luwih utama, linuwih.
dik = bangêt, awang-awang, keblat papat. diksura, dêksura: kuwanènên.
dirja = slamêt.
dirya = katon, katara.
dirga = dawa. dinirgakna ingkang yuswa: diganjara umur dawa.
dirgama = borang.
dirgantara = awang-awang.
dwi = loro.
dwija = guru, pandhita. dwijawara: guru linuwih, pandhita gêdhe.
dwistha = karêp, sêdiya.
dri = gunung. wanadri: alas pagunungan.
driya = ati.
de = dene.
dewata = dewa lanang.
dewati = dewa wadon.
denta = anggone.
doradasih = daradasih, duradasih: nyawa têrus impèn ana nyawane, impèn duwe nyawa, impèn têrus.
don = papan, ênggon, panggonan. andon: nêba.
duhita = putri. narpaduita: ratu putri.
dura = asin, adoh.
duratmaka = maling.
dukacipta = nêbsu batin, prihatin.
dukut = sukêt.
duta = utus, utusan. dinuta: diutus.
dulya = dêlêng, dahwèn.
dulu = dêlêng. dinulu: didêlêng.
dulur = iring. dinulur: diiringake. andulur: ngiringake.
dupara = nglêngkara, mokal.
dupi = barêng, têkan
dumaya = mêndhung.
duhkita = susah, sêdhih.
dur = ala. durjana: wong ala. dursila, duryasa, durniti: patrap ala, panggawe ala. durcara: gunêm ala. duratmaka, dur atmaka: nyawa ala, maling, buta.
duryan = durèn.
duryat = sorot, pêngpêngan.
durma = macan.
durmas = drumas: kuningan.
durga = ala, pakewuh, bêbaya.
duk = tuju, dhèk, nalika. duksamana: nalika samana. dukdinuk: tuju-tinuju.
duksina = kidul.
duskarta = sangsara, ora slamêt.
drustha = ala.
dlurung = banjur. kadlurung: kêbanjur.
dêlaha = dalahan, dêlahan: pungkasan, ing têmbe, mati, jaman kalanggêngan. praptèng dêlahan: têkan jaman kalanggêngan, têkan mati.
dêling = cêtha, ujar, kôndha.
dêmi = thithik, saksi. sadêmi: sathithik. dêmi Allah: kalawan saksi Allah.
dêmung = gêndhing.
dênta = gadhing, untu.
drêdya = trêsna, asih. kadrêdiyan: katrêsnan.
drêman = wêrdèn.
Ta
tahên = ampêt, tahan, kayu taun sandhang. nahên: ngampêt, nahan, nandhang. mangkene nahênkung: nandhang susah. nahên waspa: nahan êluh, ngampêt êluh.
tanapi = utawa, sarta, apadene.
tanaya = anak.
tanu = blungon, mangsi.
taratya = kêmbang trate.
taruna = anom. prabu taruna: ratu anom.
taruwara = kêkayon.
tarêm = tandur. tarêman: tanduran.
taka = pati.
tata = angin, gêtih ing otot.
tatab = kêbuk, maras.
tasik = sagara, pupur.
tawan = boyong. tawanan: boyongan. katawan: kaboyong.
tawak = tôngga.
tawo = madu.
tala = lêmah, tawon. pratala: sap-sapaning lêmah, warna-warnaning lêmah.
taling = kuping.
talu = wiwit.
taluh = blêthokan, kringêt.
tapang = angin, glêpung.
tajum = antêng.
tayuh = drajat, kaluhuran.
taman = ora.
tamuhana = tamuyana: manuk prênjak.
taga = sato.
tagyana = pacangan.
tabid = tabib: dhukun.
tabuh = jam.
tan = datan: ora.
tandya = banjur, nuli, têrus.
tantra = tôntra: bala.
tansipi = tansah, bangêt.
tandhana = gandera.
tanya = takon.
tanbara = dhudha.
tanbuh = tambuh: ora wêruh. tumambuh: api-api ora wêruh. mitambuhi: api-api ara[6] mêruhi.
tarkas = endhong.
tarpa = tanpa.
tartamtu = tar tamtu: masthi.
tanjak = ngigêl, mênthang.
tampang = bandhul, êmblèg.
tampis = êntèk.
tamping = pinggir.
tampo = tape.
tampu awang = dhampu awang.
tampêr = wêdhi. uyah tampêr: uyah wêdhi.
tambang = tali, opah. panambang: kanggo nalèni. tambangan: opahan.
tambula = kinang. nambula: nginang.
tambêng = budhêg, tamèng.
tang = kang.
tangkar = pêncar.
tangkil = seba, adhêp. tinangkil: sineba, ingadhêp.
tangkêp = tutup. tumangkêp: nutup.
tanggap = tampa. tumanggap: nômpa. pananggap: juru nômpa.
tranggana = lintang.
trantang = kudhi.
tyas = ati. matiyas: mikir.
tiarda = bangêt. rôga-tiarda: lara bangêt.
tinon = katon.
tirah = têtirah: pinggir.
tikin = iki, iku.
titi = êntèk, katam, tamat.
têtika = solah, tindak, pariksa.
titir = kêrêp.
tiwar = simpar. katiwar-tiwar: kasimpar-simpar.
tiwikrama = mêsu, prihatin bangêt.
tiwe = swiwi.
tila = ratus.
tilam rum = tilam wangi: paturon.
tilam sari = paturon
tidharsa = manuk kêdhasih.
tidhêm = sirêp, surêm.
timun = timun.
tingêl = budhêg.
tinting = pilih.
tindha = payon, payu, tarub.
tirta = banyu. tirtamarta: banyu urip.
tikta = pait. wila tikta: maja pait.
tiksna = landhêp, gathèkan.
tikbra = susah.
tismasa = môngsa adhêm, badhidhing.
timpung = pincang.
timbul = kumambang.
tri = atri: têlu, rame. trimurti: têlu-têluning atunggal. trisula: gêgaman alandhêp têlu.
tekang = kang, sing.
tètèh = cêtha, têrang.
tetah = tuntun.
tèlèr = wit kelor, kuwat, umbêl.
towang = towong, kêndhat.
toya di = banyu rêsik, banyu suci. katoya rasa upaya: kêna mêmanising ruba, dibêsêli.
tôntra = bala.
tuhu = têmên. mituhu: tumêmên. nuhoni: nêmêni, nêtêpi.
tunu = obong. tumunu: kobong.
turida = susah, prihatin.
turôngga = jaran. turôngga rata: jaran rakitan.
tuding = êkon, tinuding: diêkon.
tuwêk = kêris.
tulya = tuli: tulèn, têmênan.
tumpak = dina Sabtu.
tumpal = sèrèt, tumpang.
tungkat = têkên.
tungguk = tunggu, jaga.
tunggul = unggul, dhuwur, gêndera.
tunggung = gêtun.
truna = banyu, ênom, bodho, jaka.
truni = ênom, prawan.
truh = udan. truhtruh: udan-udan, udan ricik.
trustha = bungah, êlèng.
trusthi = êlèng.
têrusan = lawang butulan.
têkit = cêthik.
têlari = lêmari cilik.
têpi = pinggir.
têpu = dhêdhak.
têguh = rosa, kuwat, wêntala.
têbêng = aling-aling.
têngran = aran.
têrbis = jurang, pèrèng.
têmpayang = gênthong.
têmbaya = jangji. patêmbayan: prajangjian.
têmbing = pinggir.
trêna = êlung.
Sa
sahaya = kônca, batur, rewang.
sahar = unthuk.
sahab = jêjêl, sêsêk.
saha = mrica.
sahid = pintêr, cukup.
sahing = cabe.
sana = ênggon, panggonan.
saniskara = sabarang, samubarang.
sanepa = upama, tuladha, pasêmon.
sanetyasa = sanitiyasa, nitiyasa: tansah.
sanubari = ati.
sara = panah, lêlandhêp.
sarasidya = kêmbang tunjung.
sari = kêmbang.
sarija = itil.
saroja = rangkêp. kasaroja: karangkêp. sinaroja: rinangkêp. mata sinaroja: mata rangkêp, mata ronyok, têmbung sinaroja: dwi lingga.
saruni = sruni: suling.
sakatha = kreta.
sakèthèng = lawanging kutha.
sadana = wèwèh, sêkti.
sadarpa = kadêrêng, bangêt.
sadak = kancing gêlung.
sadêmi = sathithik.
sata = pitik.
satata = tansah.
satak = satus.
satiti = langgêng.
satikswa = sathithik.
sato = kewan. sato iwèn: kewan iwèn. sato galak: kewan galak.
sasa = lintang.
sasana = sana: ênggon, panggonan. asana: manggon.
sasaki = akik.
sasadara = sasadhara: lintang gêdhe, rêmbulan.
sasra = sèwu. sasra bau: bau sèwu.
sasi = rêmbulan.
sasôngka = rêmbulan.
sawala = gèsèh, sulaya. data sawala: sulaya padune, sulaya rêmbuge.
sawastu = mêsthi, têmênan.
sawega = piranti, mrabot, sadhiya.
sawung = barêng. sinawung: binarêng, dianggit.
sawunggaling = jago êmas, jago patohan.
sawêgung = kabèh.
salatara = mlandhingan.
salaba = slaba: laron sulung.
salemuka = pilingan.
saloka = upama, pasêmon.
salu = ambèn.
sapala = sapele, sathithik, utama.
sapangu = sadhela.
sadhawara = atur. manadha wara: matur.
sajuga = siji, sawiji.
saya = piranti. sayèng kaga: kala.
sayaka = panah.
sayoga = sumêta, sêdhiya.
sayogya = prayoga.
samadya = gajah.
samatra = sathithik.
samapta = sumêta, sadhiya, miranti.
samirana = angin.
samodra = sagara.
samuha = bêcik, kumpul. manganggo samuha: manganggo bêcik. samuhan: tontonan manganggo bêcik. lagune bêcik, jogède bêcik. pasamuan: kumpulan bêcik, jagongan.
samêndhang = sadhela.
saban-saban = sabên-sabên.
sangara = sêngara: banyu.
sandi = samar, wadi, samun. sandi sastra: tulis kang disamar, tulis kang digawe wadi. sandi upaya: paêkan ngrêmit.
sandeya = sandiya: kuwatir, sumêlang.
santika = sêkti.
santya = mênging, muji, santiya pudiya, santiya budiya: mêmuji, nênuwun.
sandhang = anggo. nyandhang: ngangga[7]
sandhangan: anggon-anggon.[Belum dialihaksara]
sandhang walikat = kêris.
sarkara = lêgi.
sardana = sugih.
sardala = siyung.
sardula = macan.
sarpa = ula. sarpa krêsna: ula dumung.
sarjana = wong pintêr.
sarju = sênêng.
saksana = nuli, tumuli.
sad = nênêm. sadrasa, sadrasa: rosa[8] nênêm. sadpada: sikil nênêm, bangsa kinjêng, bangsa kombang.
satmaka = urip.
sapta = pitu.
sancaka = srawungan.
sancaya = srawungan.
sampêt = rampung, cukup.
sambrama = bage. panambrama: pambage. manambrama: ambagèkake.
sabda = gunêm cêlathu.
sangkala = taun.
sangkaya = pantês. datan sangkaya: ora pantês.
sangkin = saya, sangsaya. sangkin andadra: saya andadra.
sangkêp = ganêp, cukup.
sangsipta = mulane, jalaran saka iku.
sanggya = kabèh.
sanggraha = dhepokan, omah palèrènan.
srawa = sêmut.
sraya = rewang, tulung. minta sraya: njaluk tulung, njaluk direwangi.
swakuda = jaran.
swasa = uswasa: ambêkan.
swami = garwa, pramèswari.
swamipa = pinggir, pasisir.
swandana = tunggangan, kareta.
sinipi = bangêt, kapati-pati.
sinidhikara = didongakake, dipujèkake.
sinom = wadon, pradapa.
sinukarta = dirêngga, disruwe, diaru-biru.
sira = kowe.
sirung = pêtêng, lindhuk.
sikara = tangan, bau.
siking = gêni, upêt.
sida = prasida: lêstari.
sidi = bênêr. pramana sidi: awas têmênan.
sidik = waskitha.
sitarêsmi = rêmbulan.
sitibêntar = sêtinggil.
sitèngsu = rêmbulan.
siswa = kônca, wêtu.
siwah = beda.
siwi = anak, seba. sumiwi: sumeba. sumiwèng: seba ing.
siwi bantya = anak mantu.
sila = patrap, pratingkah. dursila: patrap ala, maling.
silar = singkir. sumilar: sumingkir.
sipi = bangêt, kapati-pati.
sidhikara = puji, môntra, donga.
siyaga = dandan, miranti.
siyasat = siksa.
sigra = enggal, rikat, wahing.
singanadi = baya, bajul.
singaranu = baya.
sindu = banyu.
sindura = mêthuk.
sindung riwut = lesus, prahara.
sirna = ilang, musna.
sipta = cipta.
slira = salira, mênyawak.
sri = ratu. sriwêdari: tamaning ratu. srinata, srinarpati, srinarendra, sripamasa: ratu.
sribupati = ratu.
sing = saking.
singsim = ali-ali.
singgang = poking dami.
sena = prajurit pikukuh.
seta = putih.
setra = kubur tan kapêndhêm.
seswa = murid. seswarini: murid wadon.
sèntèl = kempol.
sona = asu.
sori = ratu putri.
soroh = wèh, wèwèh, sinorohwadi, sinarawèdi: diwèhi wadi.
soka = susah.
sokana = sêdhih, susah.
sokanandi = abang ênom sêmu kuning.
sota = rasa.
sowang = dhewe, ijèn. sowang-sowang: dhewe-dhewe, ijèn-ijèn.
sonya = suwêng.
song = rong, lèng.
su = luwih, bangêt.
suhun = sunggi, pundhi. sinuwun: kang dipundhi, disunggi. sinuhun-suhun: dipundhi-pundhi, disunggi-sunggi, diaji-aji. susuhunan: wong kang dipundhi-pundhi.
sunar = sorot.
sunu = anak, sorot.
sura = wani, kêndêl, linuwih.
sura duhita = widadari, putri linuwih.
sura wadu = widadari, putri linuwih.
suralaya = kadewan.
suraya = gêgêdhug, kêndêl.
surastri = sulastri: widadari.
suka = bungah, sênêng. kasukan: kasênêngan, suka-suka, sênêng-sênêng, bungah-bungah.
sukarta = rêngga, aru-biru, sruwe.
sukra = dina Jumuah, cèlèng.
sudama = lintang, bodho bangêt.
sudarsana = darsana: tuladan bêcik.
sudarma = bapa, bêcik. sudarman: kabêcikan.
sudra = sangsara, asor nistha.
sudira = kêndêl.
suta = anak.
sutikna = sutikna: landhêp, anggitan.
susra = suwur. kasusra: kasuwur.
susila = patrap bêcik.
suweda = sweda: driji.
sulayah = angglimpang, klumah.
sulah = slumbat, sunduk, sujèn.
sulaksana = awak.
sulastri = widadari, patrêm.
supadi = supadiya: supaya.
sujita = turune wong linuwih.
suyati = pandhita.
suyasa = yasa: dalêm.
sumawana = apadene.
sumantri = mantri linuwih, patih.
sumarsana = kêmbang kanthil.
sumêngka = munggah.
sumirat = sumorot, gumêbyar.
sumyar = ambyar, sumêbar.
sugata = suguh. pasugatan: suguhan.
subadya = subadi: santasa.[9]
sundara = bêkisar, sawangan.
sunya = suwêng.
sumbaga = misuwur, gunasêkti. sugih sumbaga: sugih guna sêkti.
sung = awèh. sinung: diwènèhi. kasung: katur. pisungsung: pawèwèh.
sungkawa = susah.
sru = sêro,[10] bangêt.
sênên = sorot, cahya.
sêca = sêtiya: têmên.
sêrah = suruh.
sêrang = têmpuh, trajang. nêrang, manrang: nêmpuh, nrajang.
sêkung = adrêng, bangêt.
sêlah = kêmbên.
sêbit = suwèk. sinêbit: disuwèk.
sêndhaya = para nyai.
srênggala = asu, asu ajêg.[11]
Wa
wahana = banyu, tunggangan. wadiya wahana: prajurit jaranan.
wail = pancing.
waudadi = sagara.
wauwa = wawa.[12]
wanara = kêthèk.
wanadri = alas pagunungan.
wanawasa = alas ngrètèk, alas trataban.
wanarga = wana arga, wanagiri: alas pagunungan.
wanita = wadon.
wanodya = wadon.
wacu = klambi. wacu kambala: klambi ôntra kusuma.
wara = wadon, linuwih. wara sêmbadra, wara srikandhi. wara hastra: gêgaman linuwih, panah. wara duita: putri linuwih, widadari. wara wadu: putri linuwih, widadari. dwijawara: guru linuwih, pandhita gêdhe.
wara taruna = jaka, jêjaka.
wara taruni = prawan.
wara sana = dhampar palênggahaning ratu.
wara wirêsmi = rêmbulan.
warana = aling-aling, wêsi.
warayang = panah, bêdhil, gênthong.
warastra = wara astra: gêgaman linuwih, panah.
warang = pacang, pingit, sêngkêr. warangan: pacangan, pingitan, sêngkêran.
waranggana = widadari.
warêgung = gudhe.
warih = banyu.
wadya = bala. wadiyawahana: prajurit jaranan.
wadu = wadon, putri. narpawadu: ratu putri. warawadu: putri linuwih, widadari.
wati = jagad. cakrawati: jagad bundêr. dwarawati: lawanging jagad.
wasa = rusak, sêdhêng. wanawasa: alas rusak, alas trataban, alas ngrètèk.
wasi = pandhita, sabab.
wasita = pitutur. darmawasita: pitutur bêcik.
wasir = wasèrèn: nayaka, panggêdhe.
wasistha = wicaksana.
wawa = gawa, tandhing. wawan: gawan. winawa: digawa. wawan sabda: tandhing gunêm, padu.
wala = bocah.
waluya = slamêt, waras.
waju = klambi. waju kambala: klambi ôntra kusuma.
waya = banyu.
wayasa = wyasa: gagak.
waga = pawadonan.
wahdat = wadat: ijèn.
wanda = wônda: awak.
wandawa = sanak, kulawarga.
wandu = sanak.
wantu = bantu, watak, winantu: kabantu. mawantu: ambantu.
wanteya = manuk garudha, luhur.
warna = banyu, ucap, crita. winarna, kawarna: kocap, kacrita.
wardaya = ati.
wardugangga = lintah.
warsa = warsi: udan, taun. triwarsa: têlung taun. warsaya: mangsa rêndhêng.
warsita = wursita: ucap, crita, winursita, kawarsita: kocap, kacrita.
waktra = rai. nayaka waktra: patih.
wastra = jarit.
wastu = èstu, masthi.
waswa = wastu: èstu, masthi, têmênan.
walgita = layang.
wancak = walang, palang. wancak driya, walang kayun: walang ati, sumêlang. walang sangkêr: wêwalêr.
wakawa =[13] awang-uwung, kêkuwung, kluwung.
wangsa = wangsa: bangsa, sanak.
wangwang = banjur, nuli.
wra = mawra: warata, sumêbar.
wraha = cèlèng, warata.
wrahat = arahan. wrahat bala: bala arahan.
wrahatsari = kêmbang cêpaka.
wratmaka = kêmbang gambir.
wi = luwih, bangêt.
wihara = wiyara: patapan, susah.
winata = kêmbang tunjung.
winaya = anggang-anggang.
winarna = kocap, kacrita.
wicara = gunêm, ujar.
wicitra = rupa luwih bêcik, ayu bangêt.
wira = prajurit, pêngpêngan, panggêdhe, kuwasa. wira utama, wirotama: prajurit utama.
wirangrong = susah, kedanan.
wirong = susah, purik, pasang, rimong.
wirungan = pawon.
wikan = wêruh.
wiku = pandhita. sangawiku: sang pandhita.
widada = tulus, lêstari.
widadara = dewa.
widayaka = pujangga.
widayat = pulung, wahyu.
widagda = limpat putus.
widi = dewa.
widik = keblat papat, awang-awang. widik-widik: awang-awang, katon sadhela.
widung = kupu.
witana = sitinggil.
witaradya = bangsa luhur, trahe wong mêngku nagara.
wisata = lêlaku, lunga, lêlungan.
wisaya = panggawe, piranti, paeka. misaya: golèk.
wisesa = kuwasa. misesa: nguwasani, ngêrèh. kawisesa: kêrèh. mantri wisesa, mantri sesa: mantri kuwasa, patih.
wiso = iso: usus.
wisuna = wisa linuwih, wisa mandi.
wisudha = unggah. misudha: ngunggahake. kawisudha: diunggahake.
wiwaha = rêngga, bêcik, adi. wiwahan: rêrênggan. pamiwaha: pangrêngga.
wiwara = lawang.
wiwaga = piranti.
wila = maja. wilatikta: maja pait.
wilaca = limpe. winilaca, kawilaca: dilimpe, dilimpèkake.
wilasa = wêlas, pêlêm.
wilapa = layang.
wilaja = maja alasan, wulu cumbu.
wilaya = lêpas.
wilaba = andaru.
wilis = ijo.
wipra = pandhita.
wipanca = dlima.
widhe = lêncir.
wijah = bungah. mawijah-wijah: bungah-bungah.
wijaya = unggul, mênang. wijaya kusuma: kêmbang kang unggul dhewe.
wijayanti = luwih unggul, luwih sêkti.
wijil = wêtu. mijil: mêtu: kawijil: kawêtu.
wiyara = wiyar, patapan.
wiyadi = susah.
wiyata = wulang. pawiyatan: pamulangan.
wiyat = awiyat: awang-awang.
wiyoga = susah.
wiyôngga = kodhok.
wimala = luwih lara, lara bangêt.
wimursita = mursita: klêngêr, sumaput, tiba.
wigati = pêrlu, luwih pêrlu.
wigêna = prihatin, susah.
wibawa = mukti, kawibawan: kamuktèn.
wibajra = angin linuwih, prahara.
wibi = biyung.
winda = ambu, wisa. windaka: ambon-ambon.
windu = wayu. windu tirta: banyu wayu.
wirya = luhur, mukti. wiryawan: kaluhuran, kamuktèn.
wisma = omah, wismaka: kêthu.
wima = wêtu. mimba: mêtu.
wimbuh = wuwuh.
wingwrin = wêdi, giris.
wrin = wêruh. tanwrin: ora wêruh.
wriga = kidang.
we = banyu.
wèni = rambut.
wèri = mungsuh.
weda = wedha. wediya: ngèlmu, kawruh.
wèstri = bêbaya. jaga wèstri: jaga baya.
wèsthi = pakewuh, bêbaya. jaga wèsthi: jaga baya.
wèdha = gêni.
wre = kêthèk.
wônda = awak, wujud.
wot = êmot, oyod. winot: diêmot.
wotsari = wot santun: nyêmbah.
wot sinom = nyêmbah.
wong = êmong. winongwong, winong-wong, winong: diêmong.
wuri = buri. kawuri: kapungkur.
wuruk = kusir.
wukir = gunung.
wuduk = gurih. sêga wuduk: sêga gurih.
wuwus = wêtu, gunêm, ujar tangis.
wulan = rêmbulan.
wulangun = sêngsêm, kangên, sumêlang.
wulinga = berag, bêsus.
wuling = uling.
wulon = rambutan.
wuyung = susah. wayang-wuyung: susah bangêt, poyang-paying.
wuntat = buri. kawuntat: kapungkur.
wuntu = buntu.
wurya = wiwit, katon, wuryan: wiwitan, tontonan. tigas kawuryan: anyar katon.
wursita = ucap, crita. winursita, kawursita: kocap, kacrita.
wênês = mêlês.
wêca-wêca = bangkong, kongkang.
wêruju = waruju: wuragil.
wêka = anak.
wêdari = taman. sriwêdari =: tamaning ratu.
wêtis = pace.
wêlada = woh êlo.
wêlagar = obong. kawêlagar: kaobong, kobong.
wêgang = tikus.
wêgig = putus, pintêr, baud.
wêrcita = cacing.
wêrka = wrêka: ulêr.
wêrdi = jarwa, andadi, akèh wohe.
wêrjit = cacing.
wrêsa = udan.
wrês = dêrês.
wrêdha = tuwa. mantri wêrdha: patih.
wrêksa = kayu.
wrêgil = wêrgil: paran, ênggon.
La
lahita = gada.
lana = langgêng, lêstari, jajah. lêlana, malana: anjajah.
lanat = cucuk. lumanat: nucuk.
larwan = laron.
laris = laku. lumaris: lumaku.
larung = kèli, labuh.
ladrang = lancap.
lata = oyod.
latuha = lumut.
latak = latêk: êndhut.
latang = latêng.
lawan = karo, sarta, mungsuh, timbang. lawanan: timbangan, mungsuhan.
lawad = lumawad: awor.
lawat = lawata: muluk.
lawiya = wajib.
lawu = pêrèng,[14] èrèng-èrèng.
lawun = pêdhut.
lawung = umbaran, ngamuk, landheyan.
lawên = sorot, cahya.
lalahi = saradan.
lalawora = lalawara: tanpa gawe, ala nganggur.
lalang = alang-alang.
lalis = mati.
lapa = luwe, ngêlih.
ladha = lombok.
laju = têrus.
laya = alaya, pralaya, malaya: mati.
lanyo = umuk.
lama = lawas.
lamun = yèn, manawa.
laga = pêrang, paprangan. palagan: paprangan.
lagya = lagi.
langên = sênêng. lêlangên: sênêng-sênêng. kalangênan: kasênêngan.
langon = langên: sênêng. lêlangon: sênêng-sênêng.
langun = langên: sênêng.
landhi = mênjangan rangkah.
larwa = gangsir.
laksana = laku. lumaksana: lumaku.
laksita = laku. lumaksita: lumaku.
laklak = têlak.
lancar = lêpas, lumancar: lumêpas, nglêpasi.
lanji = lunyu, lonthe.
lamlam = sênêng. nglamlami: nyênyênêng.
lampus = mati.
lambang = ijol. lambang sari, lambang santun: ijol sari, cumbana, bedhangan.
lagnyana = wuda.
langkap = gandhewa. mênthang langkap: mênthang gandhewa.
langking = irêng. pête langking: pête irêng, kêdhawung.
linang = ilang, pindêng, luminang: mêndêng, ngrusak.
lirip = towong, kêndhat.
lidhah = ilat, kilat.
lidhi = sada.
limaya = jêruk.
limut = lali. linalimut: dilali-lali.
limus = timun.
lindhih = tumpang, tindhih. lumindhih: numpang, nindhih, nindhihi.
lindhung = lindhu, aling-aling.
lir = pêdhot, kaya, kabèh. saliring: sakabèhing.
liklik = sêntil.
listya = alus, endah, bêcik, ayu. sulistiya: wong ayu.
limput = kêmul, aling-aling, kodhêng.
limbang = iling. lumimbang, nglimbang: ngiling.
limbe = kimpul.
lingga = adêg, pundhi, sunggi. kalingga: kaadêg, kapundhi, kasunggi. dahat kalingga murda: disunggi-sunggi bangêt, dipundhi-pundhi bangêt.
linggar = oncat, lunga, linggaran: lungan.
lena = mati.
lèjêm = lêjêm: sêmuning rai.
lèn = liya. tarlèn: ora liya.
lèndhi = lonthe.
lembak = kambang. lembak-lembak: kambang-kambang.
lona = pêdhês.
locana = êluh, pasuluhan, urang-uranging mata.
loka = jagad. loka endra, lokendra: jagad linuwih, kahyangane bathara endra. loka pala: wohing jagad. lokananta, lokanônta: watêsing jagad, pungkasaning jagad, gamêlan ing suralaya. triloka: jagad têlu, jagad têtêlu.
lowe = luwing.
londho = kêndho.
luhung = adi, angur, aluwung.
lunas = mati.
lukita = têmbung.
luda = tlutuh.
ludaka = cêthik.
ludra = dewa, srêngên, nêpsu, galak.
ludira = rudira: gêtih.
lusi = cacing.
lulus = lêstari.
lupa = marlupa: lungkrah, lêmês, lêsu, lali.
ludhaha = banyu idu.
lumrang = warata, ngambar, sumêbar.
lumung = duwe êlung, ngêlung.
luba = murka, kêthaha.
lungaya = gulu.
lungid = anggitan, landhêp, gathèkan.
lunda = alun.
lungsir = sutra.
lêtuh = buthêk, bukêt, rêgêd.
lêlayu = gêndera.
lêmak = gajih.
lêguta = kulina, udi, rêmbug. linêguta: diudi, dibudi, dikulinakake, dirêmbug.
lêngis = wit waru.
lêntur = lêmês.
lêntang = lumah. lumêntang: mlumah.
lênjing = alu.
lêmbora = iwak tômbra.
lêbda = lêmês, pintêr, olèh. lêbda jiwa: olèh urip.
lêngka = pait, langu.
lêngkawa = teja, kêkuwung.
lênglêng = sêngsêm, asri, dhêlêg-dhêlêg.
lênggana = langgana: sungkan, suthik, mopo. datan lênggana: ora mopo, saguh. langganan: sungkanan.
Pa
pahala = pakolèh, pituwas.
pahat = pêrês, pipit, saring sarana umêb.
pail = oncat. pailan: mangsa koncatan pangan.
paing = gêthing.
pae = beda, seje.
paès = ilo. paesan: pangilon.
pahom = puja, mahom: muja. pahoman: pamujan.
panahên = pangampêt.
panalika = paniti priksa, pamriksa.
panasbaran = brangasan.
pani = godhoh, kuping.
panika = kalam, palanangan.
panon = pandêlêng.
panukma = panêlik, panitis, samun.
panêkar = priyayi cilik.
panêpi = sèrèt, sèrèting sêmbêt.
panêmbung = panggitik, cêmêthi.
pacara = kêna supata.
pacima = kulon, pacimatara: lor kulon.
pacu = sikut.
para = kowe, raka para: kakangmu.
parahi = timun
parama = linuwih. parama sastra: tulis kang linuwih. parama yoga.
parasdya = rasaning ati.
parangmuka = satru, mungsuh.
pari = luwih. parimurti: linuwih. parimarma: luwih wêlas, wêlas bangêt, kawêlasan, pangowêl, pangeman. paribasa: basa kang linuwih. paripurna: rampung têmênan, rampung-rampungan. pariminta.
paris = tamèng.
pakarti = panggawe, pagawean. pakartinya: pagaweane.
pakirtya = panggawe. makirtiya: anggawe, gawe.
pakuwon = pamondhokan.
pakênira = kowe.
pada = sikil, ênggon. marcapada: ênggon uwong, jagad, donya. ngèstupada, nguswa pada: ngabêkti.
padarakan = urakan. pidak padarakan: turune wong urakan.
paduka = sampeyan, sikil, trumpah.
patani = ambèn, èmpèr.
patra = godhong.
patik = trètès. pinatik: tinrètès.
patikbra = kawula.
patêmbaya = prajangji, sêmaya.
pasraman = patapan.
paso = jêmbangan.
pawana = angin. pawanan: kanginan.
pawaka = gêni.
pawal = krikil.
pawitra = bêning, rêsik.
pawitarja = dhêdhasar bêcik. rèh-pawitarja: dhêdhasar pratingkah bêcik.
pawongan = para nyai.
pala = woh. pala rêkta: woh abang, bolu. pala gumantung: woh gumantung.
palana = lapak, lapak gajah.
palakrama = pala-krami: salaki-rabi.
palastha = rampung.
palam = daging.
paliyas = pangluput. paliyasan: pangluputan.
palôngka = dhampar.
palupi = tuladha, lêpiyan.
palugon = paprangan.
papa = asor, cilaka, nistha. papasana: naraka.
padhêm = mati, pinadhêm: dipatèni.
pajampuwa = muga-muga.
pajang = rêngga. pinajang: dirêngga. pajangan: rêrênggan. majang: ngrêngga.
pajungkungan = pamujan.
payudara = susu.
payudan = paprangan.
payuh = ukêl.
payus = pucêt, kucêm.
pamasa = ratu.
pamihat = pandêlêng.
pamilawa = jagal.
pagut = tarung, têmpuh, tuju. magut: narungi, nuju, nêmpuh.
pangasih = sumur, pucuk, poncot.
pangastuti = pangabêkti.
pangrawit = pangrajang.
pandara = rêngga. mandara: ngrêngga. pinandara: rinêngga. pinandara sanggyaning pahargyan: rinêngga sakèhing kahurmatan.
pandaya = piranti, paeka.
pandak = tlatèn.
pandam = diyan, pêpadhang.
pandêling = pangucap.
pantaka = pati, mati.
panti = omah.
pantèn = thole, ênggèr.
pandhana = pandhan.
pandhaya = julik.
pandhak = cebol.
pandhe = pintêr.
pandhuya = pintêr, baud.
pandhêm = balang, bandhêm.
parwata = gunung.
parwasa = rusak, têmpuh, trajang. marwasa, mrawasa: ngrusak, nêmpuh, nrajang.
parpat = kumpul, klumpuk. marpat: ngumpulake, nglumpukake.
parjaya = trajang, têmpuh, suduk, tiwas. marjaya: nêmpuh, nyuduk. pinarjaya: ditrajang, disuduk.
parma = kanugrahan.
paksa = pêksa: uwang, bau, swiwi. paksi: kang aswiwi, manuk.
padni = ratu putri.
padma = kêmbang tunjung.
pascima = kulon.
palwa = prau.
palwaga = kêthèk.
panjuta = ting, obor, diyan.
prana = ati, tuju, kapranan: katuju.
pranaja = dhadha.
pracadi = pracaya.
pracalita = thathit, kilat.
pracika = kalajêngking.
pracima = kulon.
pracôndha = prahara.
pracondhang = tiwas, tatu. kapracondhang: katiwasan, kataton.
prakatha = surak, rame, gumuruh, gumêdêr.
prakuswa = putus, rosa.
prakêmpa = gonjing.
pradana = ganjaran, loma.
pradipta = urub, gêbyar. mradipta: murup, gumêbyar. pradiptaya: luwih gumêbyar.
pradôngga = gamêlan.
pratala = lêmah, sapsapaning lêmah. saptapratala: lêmah warna pitu, lêmah sap pitu.
pratama = bêcik, putus, pambarêp. yoga pratama, pratama yoga: anak pambarêp.
pratiwa = priyayi, mantri, punggawa.
pratiwi = lêmah.
pratipa = lesus.
pratima = golèk.
pratistha = manggon, mungguh.
pratignya = prajangji.
pratônggapati = srêngenge.
praswa = githok.
prasida = lêstari, sida, têkan.
prasêtya = prajangji, katêmênan.
prawa = cahya, sorot. prawan: kang duwe cahya, kang duwe sorot.
prawata = gunung.
prawira = prajurit, pêng-pêngan.
prawita = jalaran, wêwinih.
pralaya = mati.
pralampita = pralambang, pasêmon.
pralêbda = pakolèh, pintêr, prigêl.
praja = nagara.
prajaka = kongkonan.
prajaya = tiwas, trajang, têmpuh, suduk. kaprajaya: katrajang, kasuduk.
praya = pikir, karêp, ati.
pramati = linuwih, pêng-pêngan.
pramu = luwih, ômba, jêmbar. pramudita: luwih jêmbar. pramusesa: jajahan ômba.
pragya = susah.
pragosa = kêthèk.
pragola = rukêt.
praba = sorot, cahya.
prabu = ratu, pantês.
prastawa = awas, têrang, dhamang.
prastha = pasangan tikus, githok.
prasthi = alis, sêdiya.
prapta = têka, têkan.
prambayun = susu, pangarêp.
priya = lanang.
priyôngga = dhewe, ijèn.
pribadi = dhewe, ijèn.
pringga = bêbaya, pakewuh. wana pringga: alas kang ambêbayani, alas gêdhe. surapringga: surabaya.
pine = beda. kapine: kabeda. bau kapine: bau kabeda, pilih asih.
picis = dhuwit. maspicis: dhuwit mas.
pidana = ukuman.
pita = kuning. jalak pita: podhang. kunir pita: têmu.
pilangên = cumbana. kêmbang pilangên.
pidhir = wêdi.
piyarsa = pyarsa: prungu. kapiyarsa, kapyarsa: kaprungu.
piyuh = dèrès.
pingul = putih.
pindêl = bisu.
pindha = kaya, èmpêr.
pirma = eman, wêlas, owêl.
pingging = bodho.
pelag = bêcik, bagus.
peya = panas.
pendah = kukuh, beda, luwih.
pendhe = pêdhang.
pèt = cêkêl, jupuk. pinèt: dicêkêl, dijupuk.
pônca = lima. pôncaindriya, pônca-ndriya: rasa lêlima. pônca weda: ngèlmu lêlima. pônca baya: bêbaya lima.
pôncakara = tarung, padu, kêrêngan.
pôncawôra = prahara.
pôncaniti = pasowanan.
puha = lara.
puhara = puwara: wêkasan, têmahan.
puhi = manasi, mêrês.
puhun = jêmpol.
puna = pulih.
punagi = punagya: kaul, nadar, jangji.
punah = rusak, sirna. pamunah: pangrusak.
punar = kuning. sêga punar: sêga kuning.
pura = puri: kraton. purana: papaning kraton.
purusa = pêksa, palanangan, lanang.
puruhita = maguru, anggêguru. [anggê...]
pukulun = gusti, panjênêngan dalêm.
pusara = tali.
pusika = kucing.
puwa-puwa = panasan, panasatèn, mêmanasi.
puwun = jêmpol.
pupuh = gitik, campur, campuh. pêrang pupuh: pêrang campuh.
pudhaka = kêmbang pandhan.
puyi = gêni.
puyika = gêni.
puyuh = gêmak.
punya = duwe.
purna = rampung. pari-purna: rampung-rampungan, rampung têmênan.
purwa = wiwit, wetan. purwa-duksina: kidul wetan. murwani: miwiti. purwaka: wiwitan, bêbuka, pambuka.
pustaka = layang, buku. pustaka-warti: layang kabar. radiya pustaka: layang nagara, buku nagara. bale pustaka: gudhang buku.
puspa = kêmbang. puspa krêsna: kêmbang têlasih.
pusthi = cêkêl. pinusthi: dicêkêl.
punghas = wêkasan. punghaskala: jaman wêkasan, kiyamat, wêktu wêkasan.
punggung = bodho.
pênat = sayah.
pênuh = kêbak.
pênêd = bêcik, asri.
pêra = akas.
pêrot = usus.
pêkathik = tukang ngarit.
pêkik = bagus.
pêlari = lêrak.
pêndil = pêthil.
Dha
dhaèng = panji.
dhara = dara: prawan, wêtêng. sasadhara: lintang gêdhe, rêmbulan.
dhatu = ratu. kêdhaton, dhatulaya: kraton.
dhadhak = tlutuh, sabab, jalaran. dhadhakan: sabab, jalaran.
dhandhang = gagak.
dhag = lowong. didhagake: dilowongake. ngêdhag-êdhag: barang tanpa isi tutupe kabukak. ngadhag-adhag: tanpa rewang, tanpa kônca (tumrap wong lara).
dhangkak = bucu.
dhangdhi = gogor.
dhihin = dhisik.
dhiri = awak.
dhingin = dhisik.
dhindhing = aling-aling.
dhepok = patapan. mardhepok, dhêdhepok: manggon ing patapan.
dho = pindho: loro. dhomas: wolung atus.
dhucung = unggul. rêbut dhucung: rêbut unggul.
dhustha = ala, maling.
dhêdhêp = sirêp, lêrêp.
dhêndha = gada, gitik. bau dhêndha.
dhêstha = ganjil.
dhêsthi = piala, alis. andhêsthi: miala.
drêstha = siyung.
Ja
jana = wong, gajah. durjana: wong ala.
janawi = kali, banyu.
janela = cêndhela.
jati = tuhu, têmên. anjatèni: nuhoni.
jawata = dewa.
jawat = gêpok, senggol, êlar. anjawat: nyenggol, ngaruh-aruhi.
jalanidhi = jala nidi: sagara.
jaladri = jaladhi: sagara.
jalagra = riyak.
jalu = lanang.
jaludha = gadhing. jaludha tata gati: gadhing kêmbar.
jaya = unggul, pêng-pêngan, sêkti.
jamul = irêng mêlês. waja jamul: untu sisig.
jabang = bocah.
jatha = siyung.
jahning = banyu.
janma = titis, uwong. manjanma: nitis.
jalma = janmi: uwong.
janggala = kagila-gila.
jinêm = turu, mênêng. jinêmrum, jinêm wangi: paturon.
jirak = kapundhung.
jiwangga = awak.
jinjing = jinjit, cincing.
jimbun = kawak.
jegos = bisa.
johar = sêsôtia.
jodhi = tiwas, asor. anjodhi: gawe tiwas, ngasorake.
jor = asor, rusak. anjor: ngrusak.
jro = jêro, sajrone.
jurit = pêrang. prajurit: wong kang gawene pêrang.
juti = ala, panggawe ala.
juwita = putri.
jumantara = awang-awang.
juga = siji, ijèn.
jugul = bodho, boncis.
jum = tata, dum. anjum asta: salaman.
jênar = kuning.
jêring = jengkol.
jêngku = dhêngkul.
jrênih = bêning, rêsik, têrang. jinrênih: ditêrangake.
yadi = birahi.
yata = sigêg, mangkene.
yasa = gawe, dalêm.suyasa: dalêm.
yayah = kaya, bapa. yayah kadi: kaya.
yayi = adhi.
yama = jêksa. titikaning yama mungguh: mungguh pamriksaning jêksa.
ywa = aja.
yaksa = buta.
yatna = awas, prayitna, eling.
yatma = yatmaka: nyawa, urip.
yyang-yyang = dewa.
yeka = yèku: iya iku. yèki: iya iki. yèkang: iya iku kang.
yowati = prawan.
yoga = anak, tapa, bêcik. yoga brata: laku bêcik, laku tapa, mêmuja.
yogya = bêcik, prayoga.
yuda = pêrang. payudan: paprangan. yuda gama: pêrang agama, pêrang sabil. yuda asmara, yudasmara: cumbana. yuda yana: lurahing pêrang.
yuwana = slamêt, tulus.
yuyud = tali.
yumana = ati bêcik, lêganing ati. kayumanan: kaslamêtan.
yuga = yoga: bêcik, prayoga, anak, puja, tapa.
yun = arêp, kapengin. ngayun: ngarêp. pangayunan: ngarêpan. ayun uninga: arêp wêruh, kapengin wêruh. kayun: karêp. kayuyun: kasêngsêm.
yukti = yêkti: têmên, bêcik.
yungyun = sêngsêm, eram. kayungyun: kasêngsêm.
Nya
nyarawidya = nyoroh wadi, nyara wèdi.
nyarandu = mratani, ngratani.
nyawung = ambarêng, nganggit, ngêmban.
nyarwètèh = anèh, ora lumrah.
nyidhikara = nyidhikara: muja môntra.
nyitra = nulis, ngrupa.
nyintaka = kaya manuk cêkaklak.
nyu = ênyu: krambil, cêngkir.
nyudênta = ngênyu dênta: ngrambil gadhing, nyêngkir gadhing.
nyuluh = nyoloki, ngobori.
nyugata = nyuguh.
nyundaka = nêlik.
nyêrang = nêmpuh, nrajang.
nyêtha = ambadhe, ambatang.
nyênggut = nyêbrak, nyêndhal.
maha = luwih. maha agung: luwih agung. maha wikan: luwih priksa. maha tirta: banyu agung, banyu gêdhe. maha dwija: pandhita gêdhe. maha rasa: panah linuwih. maha jana: wong linuwih. maha japa: puja linuwih.
mahawan = ngambah, ngliwati.
mahat = mêrês, ngêpuh, nyaring sarana umob.
mahatma = wêkasan.
mahas = nusup, manggon ing pasêpèn.
mahyas = maèsi, ngrêngga.
mahya = alok.
maèswara = maiswara: ratu.
maèrtambang = mêtêng.
maom = muja.
mausadi = jamu, tamba.
maup = mêmule.
mana = ati. yumana: lêganing ati, ati bêcik. kayu manan: kaslamêtan.
manaruhi = notohi.
manadukara = jumurung, anjurungi, ngrujuki, ambiyantoni.
manawung = nganggit, ambarêngi.
manawur = nyêbar.
manadha wara = matur.
manabda = calathu, kôndha.
manira = aku.
manitra = nulis.
manilib = nyilib, andhêlik.
maniyup = nyêbul, andamu, nepasi.
manik = sêsotiya. manikmaya: sêsotiya linuwih, sêsotiya gumilang. manik nawa rêtna: sêsotiyawarna sanga.
maneka warna = maneka-neka: warna-warna, mônca warna.
manèp = nglimpe.
manrang = nunjang, nêmpuh, nrajang.
manuwara = ngrêsêpake, tanduk manis, ngarih-arih.
manundha = nungsun, ngundha.
manungku = mêlêng. manungku puja: mêlêng mêmuja.
manêkung = mêmuja.
manêbah = ngadoh. nêbak.
manêngkung = monêngkung: nyêrêng, mêsu, marsudi bangêt.
macarana = ngrêngga.
macu = nyikut.
mara = aku, ayo.
marawaya = mrawaya: mili, andalèwèr. marawayan, mrawayan: dlèwèran.
marikêlu = andhêkukul.
marindang = anggorèng.
maru = timbang, sisih, tandhing.
maruta = angin.
marêki = nyêdhaki.
makala = kancil.
madura = madu: lêgi.
madubrata = kombang.
madya = sêdhêng, têngah, samadiya: sêdhêngan, gajah.
madya gantang = awang-awang.
madyantara = awang-awang.
mataya = anjogèt, ngigêl.
matis = adhêm, kadhêmên, krasa adhêm.
matyas = mikir.
masih = maksih. misih: isah.[15]
mawantu = mantu, ambantu.
mawra = warata.
mawèh = gawe.
mawur = sumêbar, nyêbar.
mawuk = murungake, ngamuk.
mawrung = mamprung.
mawêrdi = andadi, tulus.
malaya = lêpas, mlana, lêlana.
maleca = cidra. maleca ing jangji: cidra ing jangji.
malela = lêmbut.
maluya = bali.
malêtik = mancolot.
mla = mlê: kêcut.
maya = gumilang, bêning, padhang. maya-maya: gilang-gumilang.
mamak = lamur, picak.
mami = aku.
magut = nrajang, nêmpuh, narungi.
mabonglot = oncat, nglungani, ngoncati.
mangayu bagya = anjurungi, ngrujuki, ambiyantoni.
mangamêr = ngarih-arih, ngrêrapu.
manglah = lara.
mangu = mandhêg tumulih.
mangimur = ngarih-arih, ngrêrapu, nglêlipur.
mangintya = ngincêng, nginjên.
mandana = ruwêd, bundhêt.
mandara = ngrêngga, maèsi.
mandari = mimi.
mandakini = bale kambang.
mandakiya = bale kambang.
mandata = madoni.
mandaya = nganggo piranti, maeka.
mandrawa = adoh.
mandira = mandera: wit waringin.
mandriya = mikir.
manduta = anduta: ngongkon, ngutus.
manduk = nuju.
mantya = luwih, bangêt. mantiyani: ngluwihi, sakamantiyan: ngluwihi, bangêt.
mandhaga = pantês.
mandhala = pulo, unèn-unèn, ênggon. mandhalasana: ênggon unèn-unèn.
mandhegani = manggêdhèni, nindhihi.
marna = ngrupa, ngrêngga, nganggit. marnani: rupa-rupa, ngrupakake, ngrênggani.
marca = uwong. marcapada: ênggon uwong, jagad. manusa pada: jagad.
markata = murub, ambranang, mêncorong.
mardawa = lêmês, alus. mardawani: nglêlêmêsi.
mardeya = gawe.
mardu = mêrdu: lêmês, alus.
martana = urip.
marta = adhêm.
martua = mara tuwa.
marpat = ngumpul, ngumpulake, nglumpukake.
marpêki = nyêdhaki, nyakêti.
marma = mula, wêlas. marmane: mulane. sumarma, pari marma: luwih wêlas.
marga = dalan. margalena: dalaning pati, dalane wong mati. samarga-marga: sadalan-dalan, turut dalan. marga suta: dalan bayi.
margana = angin, panah.
margadipa = marga pati: macan.
marbudi = nyipta, anggagas.
marbuk = sumrambah, warata, ngambar.
maksih = masih: isih.
matsika = klabang.
mas = patangatus. dhomas: wolung atus.
masma = angkêr.
masmu = sêmu.
mastuti = nyêmbah, ngabêkti, ngrujuki.
mancala = malik, malih. mancala putra: malik lanang. mancala putri: malik wadon.
manjila = mêncil, andhewe, misah.
mangkara = gumêbyar. mangkara-kara: gumêbyar-gêbyar.
mangsêh = mangsah.
manggala = gajah, panggêdhe. manggalani: manggêdheni.
manggilut = ngudi, marsudi, mamah.
manggistha = manggis.
manggrui = nêmoni.
manggung = tansah, calon sêlir.
myang = sarta, karo, lan.
mranani = ngênani, nuju.
mracondhang = natoni, niwasi.
mradipta = murub, gumêbyar.
mrasada = anggêdhong.
mrawasa = ngrusak, nêmpuh, nrajang.
mrajaya = natoni, nêmpuh, nyuduk.
mrabawa = duwe prabawa.
mina = iwak loh.
micapa = nubruk.
mirata = maras.
miraga = nglarani, gawe lara.
mirong = kêmul, masang, nganggo rimong.
miruda = minggat, lolos.
midosa = ngukum.
misrama = enak, mirasa.
misaya = miranti, golèk sarana piranti. misaya mina: golèk iwak.
miwah = sarta, karo, lan.
milangêni = malangoni:milangoni
gawe asri, gawe bungah, nyênêngake.
milir = ngèli.
miluta = ngarih-arih, mulasara, ngrêrapu.
miya = ngêndhoni.
miyatani = nyatani, nêmêni.
miyaga = miyagah, miyagahi: nguwasani.
minta = nglugas, anjaluk. mintaya: anjaluk. mintasraya: anjaluk tulung. minta raga: nglugas raga.
mimba = mêtu.
merang = isin, wirang.
mèdi = silit
mèsi = isi
mèpu = sumuk, panas, manasi.
mendaka = cêmpe.
mentar = mintar: lunga.
mèt = mèmèt: golèk.
mèstu = umèstu: nyêmbah, ngabêkti.
mènjèng = lonthe, kênès-mèndès.
moha = murka, kêthaha. drêmba-maha: drêmba tur kêthaha.
mohita = susah. kamoitan: kasusahan, nandhang susah.
moda = wêngku.
mojar = kôndha, calathu.
mong = rimong, arimong: macan. mongging ranu: baya.
môngka = minôngka.
môngga = pisan, anggawêr, anggôndra, têgêg, datan môngga puliha: ora pisan pulih, ora anggôndra pulih.
muara = wêkasan, plabuhan.
munah = ngrusak, nglêbur.
munya = munya: muni.
muni = pandhita. muniwara: pandhita gêdhe. munindra: raja pandhita.
muram = nyimpang.
mure = modot. dirgamure: modot dawa.
muka = rai, mantrimuka: patih.
musika = tikus.
musrik = sêkuthu, madhani.
musus = nguyêg.
muwus = kôndha, nangis.
mudha = ênom. roning mudha: êlung. ratu mudha: ratu anom. mudha pangarsa: panggêdhe ôngka loro.
murca = ilang, pisah, tiba. murcasing ngêmbanan: pisah saka êmbanan, tiba saka êmbanan.
murcita = klêngêr, sumaput, tiba.
murda = êndhas.
murti = cêcak, linuwih, tunggal. parimurti: linuwih, linuwih bangêt. trimurti: têluning atunggal. murti gung gora sabda: têkèk.
murba = nitahake. murbèng jagad: nitahake jagad.
muksa = musna, sirna anglês.
mungkar = ala.
mêne = saiki, mêngko.
mêjana = sêdhêng. dêdêg mêjana: dêdêg sêdhêngan.
mêlagar = ngobong, nglarag.
mêluk = ngrangkul.
mêta = ngamuk. gajah mêta: gajah ngamuk.
mêmêla = mêmêlas, mêlas asih.
mêrcu = marcu: gêni. mêrcon, mêrcon: dolanan kang mawa gêni.
Ga
gana = lanang, tawon.
ganal = agal, gêdhe.
gatra = êlèng.
gati = pêrlu, têmên, kêkêtêk, wigati: luwih pêrlu. anggatèkake: mêrlokake, nêmêni, tumêmên.
galiga = gliga: uci-uci.
galuh = prawan, wadon.
gapura = lawang, kori.
gadhung = ijo. gumadhung: ijo royo-royo, ijo ijone.
gagal = mrucut.
gagana = awang-awang.
gathita = êjam
gwah = mungguh, bab. gwah laksitaning jana: mungguh lakuning uwong.
gandarwa = dewa, gêndruwo. gandarwa sura: dewa lanang.
gandês = pantês.
gantya = ganti.
gardaba = warak.
garjita = gagasan, angên-angên. anggarjita: anggagas, ngangên-angên.
garba = wêtêng, ringkês. garban: ringkêsan. ginarba: diringkês.
garbini = anggarbini: mêtêng.
gra = agra: pucak. sumêngka agraning wukir: munggah pucaking gunung.
grandim = jagung.
gya = banjur, nuli, enggal.
gambira = bungah, berag.
gambiralaya = sagara.
gambuh = dhamang, pintêr, prigêl.
gini = wadon: gana-gini: barange wong lanang wadon.
girisa = kêkês, miris.
giro = gila: kagèt kêbogiro: kêbo kagèt (araning gêndhing).
gita = rikat, anggit. ginita: dianggit. gitaya: anggitan, gathèkan.
giwang = sêling.
gili = punthuk, gumuk, pulo. anggili prapta: kaya gumuk têka.
gile = tumbar, katumbar.
gilut = mamah, udi. manggilut: mamah, ngudi, marsudi.
giyota = prau.
griwa = githok, cêngêl.
gintungan = kusambi.
genda = dadah.
gora = gêdhe. gora sabda, goraswara: ambêngok, anggêro. gora pracôndha: prahara. goraya: luwih gêdhe.
goragadha = aru-biru, gludhug, umuk, pamèr.
guna = kapintêran, pangasihan. kêna guna: kêna pangasihan. gunawan: kapintêran linuwih.
gunita = gunêm, rasan. ginitan: gunêman, rarasan. gumunita: anggunêm.
gutis = sikut.
guling = turu. gumuling: gumlindhing, gumlinting.
guluda = gorokan.
gupala = rêca.
gupita = budi, anggit. ginupita: diparsudi, dibudi dianggit.
gupuh = enggal.
gumulung = gumlundhung, glundhungan.
gubah = ronce, anggit. gubahan: roncèn. kagubah: kaanggit.
gundhala = trêbang.
guntur = gludhug.
gurnita = rame, gumuruh, gêlap.
gurnang = gong jumêgur.
gurda = kayu wringin, wit waringin.
gusthi = gunêm, rasan. ginusthi: digunêm, dirasani.
gul-gula = mênyan.
gung = agung: gêdhe.
gênêng = mênggêr, dhuwur, punthuk, gumuk.
gêrah = gludhug.
gêrot = bondhot, bulêd. alas gêrotan: alas bondhotan, alas gêdhe.
gêtêm = bêton kaluwih.
gêlar = tata. ginêlar: ditata. gêlaring prang: tataning prang.
gêpila = kêpila: putih.
gêmpang = sirna, rusak.
gêng-gêng = jèjèr-jèjèr.
grêndaka = banthèng kawak.
bahak = rayah. ambahak: ngrayah. ambêbahak: anjarah rayah.
bauwarna = gêlang.
bana = panah, alas gêdhe. banaarja, bana rêja, banarja: têgal, ara-ara.
banas = setan. banaspati: lêlêmbut gêni mêtu saka ing bumi.
banawa = prau.
bacira = alun-alun, ara-ara.
barong = gombyok. singa barong: macan duwe gombyok. barongan têtironing singa barong.
baruna = banyu.
barung = barêng. binarung: dibarêng.
baki = cèlèng.
basu = têkèk.
basuki = slamêt. andum basuki: andum slamêt.
bawana = jagad. tribawana: jagad têtêlu endrabawana: jagad linuwih. kadewan, kahyangan, suralaya.
bale = ambèn, omah. bale pustaka: gêdhong buku.
baluwarti = bètèng.
balênggi = blênggi: gombyok. blênggèn: nganggo gombyok.
badhong = pawadonan.
bajra = angin. bajrapati: prahara.
bayu = angin. bayubajra: prahara.
baga = pawadonan.
bagaskara = srêngenge.
bagya = bêgja, slamêt, bage. pambagya: pambage.
babu = biyung.
bathara = dewa.
bathari = widadari.
bathara gana = mega.
bathu = urun. bathon: urunan.
bah rubah = barubah: rusak. barubahing galih: rusaking ati.
bahna = banjir.
bahni = gêni.
bandarakan = padarakan: urakan. pidak bandarakan: turune wong urakan.
bantala = lêmah. bantala rêngka: nêla.
bandhung = gêdhe, sungsun. sumur bandhung: sumur gêdhe, sumur sungsun.
bangkit = bisa, pintêr.
baskara = srêngenge.
bagna = rusak, ilang, lêbur. bagnawirya: ilang kamuktène.
banjar = urut. bêbanjaran: urut-urutan. ambanjari: ngurut, mrênca.
bamban = wiwit.
bra = ratu, murub, ambranang, warata.
brana = barang, tatu. nandhang brana: nandhang tatu, kataton. rajabrana: rajaning barang, mas intên.
brakara = sulung.
brakithi = sêmut.
brata = laku, tapa. yogabrata: laku bêcik. tapa brata: laku tapa.
brama = gêni. bramastra: panah gêni.
bramantya = bramatiya: muring, nêpsu.
bramara = brêmara: kombang.
braminta = susah.
brahma = gêni.
brahmana = pandhita lanang.
brahmani = pandhita wadon.
brastha = rusak, lêbur.
brangti = susah, birai.
byantara = ngarêpan. ngabyantarane: ing ngarêpane.
byakta = yêkti, têmên. kabyaktan: kayêktènan.
byat = bwat: abot. kabyatan: kabotan.
bina = gila, anggilani. kabina-bina: kagila-gila.
birawa = bungah, muruh, luwih rowa.
birat = ilang.
bisama = wicaksana.
bijang = pundhak.
bijaksana = wicaksana.
biyada = prawan, wong wadon.
biyas = pucêt, kucêm.
bima = anggêgilani.
bimana = abimana: linuwihing ati, ati bêcik.
bibi = biyung.
binda = tumpang. binda upaya: tumpanging paekan.
bintala = gandhewa.
biksa = lêlêmbut.
biksuka = sapi.
blitar = têmbaga.
blilu = bodho. bodho blilu: bodho bangêt. blilu tau: bodho nanging wis tau.
belu = jagang.
bèji = tlaga, sêndhang, blumbang.
bèngkas = ilang, rusak.
boja = pangan. bojana: mangan. kêmbul bojana: pista. bojakrama: pasuguh, pambage.
boma = bomantara: awang-awang.
boga = pangan, rêjêki. sandhang boga: sandhang pangan. ngupa boga: golèk pangan.
bonglot = lunga, oncat. mabonglot: oncat, ngoncati, nglungani.
bônda = tlikung, tali, pêrang. bondawala: pêrang ijèn, pêrang tandhing. bondawala pati: pêrang ijèn rêbut pati. angrok bondawala pati: nglabuhi pêrang ijèn rêbut pati.
botrawi = sêndhang.
brôngta = birai, susah.
burat = borèh.
budaya = budi, pikir.
buwahpada = dlamakan.
buja = bau, tangan.
bujakara = kêlat bau.
bumi = lêmah.
bungkul = wungkul: wutuh. bungkulan, wungkulan: wutuhan. sabungkul: sawutuh. wiji wungkul: wiji wutuh.
buntala = panah, gandhewa.
bêsta = bonda. kabêsta: kabonda.
bêntar = dhuwur. sitibêntar: sitinggil.
Nga
ngacari = ngancari: ngaturi.
ngacarani = ngancarani: ngaturi, ambagèkake.
ngacintya = andhêmêni.
ngaras = ngambung.
ngarip-arip = ngarêm-arêmi. pangarip-arip: pangarêp-arêp.
ngadiraga = ngasrèni awak, manganggo bêcik.
ngadiyah = ngluwihi.
ngawiyat = awang-awang.
ngalul = ngulinakake.
ngalunapung = tansah nêpsu, têrus nêpsu.
ngapilangên = nyumbana.
ngayap = ngiringake, ngadhêp, ingayap: diiringake, diadhêp.
ngayubagya = jumurung, nayogyani.
nganyut = andudut. nganyut driya: andudut ati. nganyut tuwuh.
ngamandaka = gawe-gawe, doracara.
ngamêr = ngarih-arih, nglêmêsi, ngênêng-ênêngi.
ngandani = ambêciki.
ngantaka = matèni.
ngantyani = nganti, manganti: ngêntèni.
ngandhêmi = ngrungkêbi.
ngranuhi = saya krasa, muwuhi.
ngratika = nyipta.
ngrajaniti = ngadili.
ngrantam = nata, ngrancang, anggladhi, ngulinakake.
ngrancana = anggodha, nganggit, ngrêngga.
ngrancaka = ribêd.
ngaksi = nonton, andêlêng.
ngascaryani = anggumuni, ngeram-eramake.
ngastawa = nyêmbah, ngabêkti. pangastawèng ulun: pangabêkti kula.
ngastuti = nyêmbah, ngabêkti. nawala kanthi pangastuti hamba: sêrat saha pangabêkti kula.
ngasthaka = anggayuh, ngangkah.
nglancari = nglêpasi.
ngisapu = mangku.
ngimur = nglimur: nglipur, ngarih-arih.
nginte = nginjên. juru panginte: mata-mata, têlik.
ngisthawa = nyana.
ngimpun = ngumpulake.
nginggut = mlirik, nglirik, mlerok.
ngripta = nata, nganggit. pangripta: panata, panganggit, pangarang.
ngrima = anjambak.
ngèstrèni = anjurungi, ngrujuki, nêksèni.
ngèstupada = ngabêkti.
ngèpi = nyêbari.
nguni = biyèn, dhisik.
nguniwèh = utawa.
ngucup = ngucupi: nglêpasi. ingucup: dilêpasake.
nguruh = ngunthuk.
ngudara = mêtêng.
ngudakani = ngilèni banyu.
nguswa = ngambung.
ngulul = ngrêngga. pangulul: pangrêngga.
ngupadi = ngupaya, golèk, anggolèki.
ngujwala = sumorot.
ngujiwat = awèh ulat. ngujiwati: tansah awèh ulat. pujiwati: wong kang gawene awèh ulat.
ngênguwung = sumorot, gumêbyar.
ngrujit = nyuwèk, nyuwir, nganggit.
ngrurah = ngrusak.
nglut = ngoyak, amburu, ngêsuk.
ngumbara = ngambara: mabur.
ngrumpaka = ngrupaka, rumapaka:[16]
nganggit, ngrêngga.
ngungkih = ngangkah, ngarah.
ngrompak = ambègal, ambajag.
ngong = aku.
ngongkal = nyongkèl, ambungkar, andhungkar.
ngêla-êla = ngeman-eman, andama-dama, ngalêmbana. ingêla-êla: didama-dama, dialêmbana, dieman-eman.
ngêmasi = mati.
ngêntar = ambegal.
ngênting = êntèk, ngêtog.
ngêndhanu = anggamêng.
ngêmbun = mundhi.
ngrêngih = ambrêngêngêng, rêngêng-rêngêng, ngidung.
ngrêmbaka = kêtêl, ngrêmbuyung, ngrêmpoyok.
ngrênggêp = nyêkêl.
2. Pratelan namaning kewan-kewan.
anauti = cacing.
arina = kidang.
arimong = macan.
alwang = kalong.
andaka = banthèng.
andini = sapi.
ardawalika = ula.
astati = rayap.
asti = gajah.
asmana = pikat.
asthi = gajah.
anjana = gajah.
angsa = banyak.
anggas = ibêr-ibêran.
ituwa = luwing.
uta = lintah.
ujêl = wêlut.
nauti = cacing.
naga = ula.
nagapati, nagaraja, nagaji, nagendra = ratuning ula
nitêh = ulêr.
cakarwa = mliwis putih.
caga = bêburon.
canthoka = kodhok.
cintaka = manuk cêkaklak.
cucur = manuk kêdhasih.
ramaja = bajing.
rewônda = kêthèk.
rêkatha = yuyu.
karaca = kijing.
karêndhi = mênjangan tutul.
kariti = sêmut.
kaka = gagak.
kaswada = kalong.
kawêwang = mêrak.
kaga = manuk.
kambing = wêdhus.
kratalasa = bulus.
kramika = ulêr.
kyama = pênyu.
kitiran = pêrkutut.
kejani = lutung.
kukila = manuk.
kuda = jaran.
kutu = tuma.
kuthila = kêthèk.
kurma = pênyu, bulus.
dirada = gajah.
dipara = gajah.
dipôngga = gajah.
durma = macan.
tanu = blungon.
tala = tawon.
tamuhana = prênjak.
tidharsa = manuk kêdhasih.
turôngga = jaran.
sata = pitik.
sawaja = bêlo.
sawung galing = jago atos.
salaba = laron, sulung.
sardula = macan.
sarpa = ula.
sadpada = kinjêng, kombang.
srawa = sêmut.
swakuda = jaran.
singanadi = bajul.
singaranu = baya.
slira = mênyawak.
sukra = cèlèng.
sundara = bêkisar.
srênggala = asu ajag.
wanara = kêthèk.
wayasa = gagak.
wanteya = manuk garudha.
wardu gangga = lintah.
wancak = walang.
wraha = cèlèng.
winaya = anggang-anggang.
widhêng = [...][17]
wiyôngga = kodhok.
wriga = kidang.
wre = kêthèk.
wuling = uling.
wêca-wêca = kongkang.
wêgang = tikus.
wêrcita = cacing.
wêrka = ulêr.
wêrjit = cacing.
larwan = laron.
layap = rayap.
landhi = mênjangan ranggah.
larwa = gangsir.
lowe = luwing.
lêmbi = walang.
lêmbora = iwak tômbra.
palwaga = kêthèk.
pracika = kala jêngking.
pragosa = kêthèk.
pusika = kucing.
dhandhang = gagak.
dhangdhi = gogor.
makala = kancil.
madukara = kombang.
madubrôngta = kombang.
mandari = mimi.
margapati = macan.
matsika = klabang.
manggala = gajah.
mendaka = cêmpe.
mong = macan.
monging ranu = baya.
musika = tikus.
mundhing = kêbo.
murti = cêcak.
murti gung gora sabda = têkèk.
gana = tawon.
gardaba = warak.
grêndaka = banthèng kawak.
baki = cèlèng.
basu = têkèk.
brakara = sulung.
brakatha = [...][18]
brakithi = sêmut.
bramara = kombang.
biksa = lêlêmbut.
bujôngga = ula gêdhe.
3. Namaning Peranganing Badan, Pangangge, sarta Rêrêngganing Badan.
asa = pawadonan.
asada = ilat.
antêlu = êndhog.
irah = jêrowan.
iku = buntut.
istadha = bathuk.
udara = wêtêng.
utamangga = êndhas.
usnipa = tutup gêlung.
anggas = gadhing.
nadya = bêbayu.
nasika = irung.
nala = ati.
nabi = wudêl.
nandi = bêbayu.
netra = mata.
newata = panganggo.
nêbah = tlapukan.
carana = athi-athi.
carma = walulang, kulit.
caksuh = suluhan.
curiga = kêris.
cuni = panunggul.
cêmbing = jenggot.
rajatadi = mas intên.
riwe = kringêt.
rukmi = êmas.
kaosmurda = kêthu.
karêndar = sungsum.
kaki = sikil.
kawaca = kaprabon.
kawanda = gêmbung.
kalingking = jênthik.
kale = pênding.
kalêntit = itil.
karna = kuping, sungu.
karni = ambaning kuping, sungu.
kalpa = ali-ali.
kalpika = ali-ali.
kalbu = ati.
kisi = kancing gêlung.
keswa = rambut.
kocika = palanangan.
koce = sondhèr.
koswa = panganggo.
komis = brêngos.
kurug = kalung.
kurita = rante.
kukya = kuku.
kêning = alis.
dara = wêtêng.
darani = caping.
drastha = makutha.
drasthi = alis.
driya = ati.
dênta = gadhing, untu.
tatab = kêbuk.
taling = kuping.
tyas = ati.
tungkat = têkên.
têkit = cêthik.
sarija = itil.
sadak = kancing gêlung.
salemuka = pilingan.
sandhang walikat = kêris
sardala = siyung.
sikara = tangan bau.
singsim = ali-ali.
sèntèl = kempol.
sonya = suwêng.
suweda = driji.
sulaksana = awak.
sulastri = patrêm.
sêlah = kêmbên.
wacu = klambi.
waju = klambi.
waga = pawadonan.
wanda = awak.
wardaya = ati.
waktra = rai.
wastra = jarit.
waspa = êluh.
wiso = usus.
wismaka = kêthu.
wèni = rambut.
lanat = cucuk.
lak-lak = têlak.
lidhah = ilat.
lik-lik = sêntil.
locana = pasuluhan.
ludaka = cêthik.
ludhaha = idu.
lungaya = gulu.
lêmak = gajih.
pani = godhoh.
panika = palanangan.
pacu = sikut.
pada = sikil.
paduka = sikil.
palam = daging.
payudara = susu.
paksa = uwang, swiwi, bau.
pranaja = dhadha.
praswa = githok.
prastha = githok.
prasthi = alis.
prambayun = susu.
puhun = jêmpol.
purus = palanangan.
pêrot = usus.
dhara = wêtêng.
dhiri = awak.
dhêsthi = alis.
dhrêstha = siyung.
jalagra = riyak.
jaludha = gadhing.
jatha = siyung.
johar = sêsotiya.
jêngku = dhêngkul.
manik = sêsotiya.
mirata = maras.
mèdi = silit.
muka = rai.
murda = êndhas.
griwa = cêngêl.
gutis = sikut.
guluda = gorokan.
bauwarna = gêlang.
badhong = pawadonan.
baga = pawadonan.
bijang = pundhak.
burat = borèh.
buwahpada = dlamakan
buja = bau
bujakara = kêlat bau
4. Namanipun Têtuwuhan, Sêsêkaran sarta Sowohan
alaya = jae
agêr-agêr = ganggêng
ambawang = pakèl
canga = lombok
cêndhani = cêndhana
cêthèthèt = kêcipir
ratuh = lumut
rayung = glagah
rangin = dhadhap
randhêh = randhu
risakan = kiring
rondhon = godhong
rutan = pênjalin
rêwawa = luntas
kêkatang = sukêt
kalurak = kapundhung
kamijara = sêre
kroya = waringin
kunira = kunir
kuranji = asêm
kurita = oyod
kusuma = kêmbang
kumuda = kêmbang tunjung
kêtur = cêndhana
kêndhuru = wit gêndhuru
dukut = sukêt
duryan = durèn
tahên = kayu taun
taratya = wit trate
taru = godhong
taruwara = kêkayon
tarkas = endhong
tangke = êpang
tilarsa = lêmpuyang
timuna = timun
trêna = êlung
sahang = mrica
saing = cabe
sarasidya = kêmbang trate
sari = kêmbang
salatara = woh mlandhingan
singgang = poke dami
sumarsana = kêmbang kanthil
sêrah = suru
warêgung = gudhe
wratsari = kêmbang cêpaka
wratmaka = kêmbang gambir
winata = kêmbang tunjung
wila = maja.
wipanca = dlima.
wot = oyod.
wulon = rambutan.
wêtis = pace.
wêlada = êlo.
wrêksa = kayu.
lata = oyod.
latuha = lumut.
latang = latêng.
lalang = alang-alang.
ladha = lombok.
limaya = jêruk.
limus = timun.
limbe = kimpul.
luda = tlutuh.
lêngis = waru.
parai = timun.
patra = godhong.
pala = uwoh.
palarêkta = bolu.
pantên = pari.
pandhana = pandhan.
padma = kêmbang tunjung.
pudhaka = kêmbang pandhan.
puspa = kêmbang.
puspakrêsna = tlasih.
puspita = kêmbang.
dhadhak = tlutuh.
dhukut = sukêt.
jirak = kapundhung.
jugul = boncis.
jêring = jèngkol.
nyu, ênyu = cêngkir
manggistha = wit manggis
grandim = jagung
gile = katumbar
gintungan = woh kusambi
gêrot = bondhot
gêtêm = bêton kaluwih
gurda = kayu wringin
Hak Pengarang Kaayoman Staatsblad. Sêrat punika bilih tanpa tôndha tangan, botên afsah kawontênanipun
Boekh S. M. DIWARNO
[Tanda tangan]
Istilah kawi sendiri bermakna "penyair". Sedangkan karya sastra yang dihasilkan oleh Sang Kawi disebut dengan nama kakawin. Biasanya kakawin berupa rangkaian puisi yang mengikuti pola-pola tertentu.
Bausastra Kawi - Jawi
Ha
a = hora, tanpa.
aom = hom, nênêkung, tapa, pahomman, patapan, pamujan.
anala = gêni, ati.
analana = dolanan, dolan, dolan-dolan.
analika = nalika: niti priksa, maspadakake.
ananta = tanpa watês, tanpa wêkasan, ula gêdhe bangêt.
anitya = langgêng.
anila = angin.
anih = lumuh, suthik.
anindha = linuwih, ngluwihi.
anung = nung: kuwasa, pintêr, linuwih, anak anung: anak kang pintêr bangêt, paranung-anung: para pintêr, para linuwih.
anwam = anom.
anya = ana.
--- 4 ---
anyang = boyongan.acala = cala: gunung.
anauti = anauti: cacing.
ari = dina, adhi, arinta, rinta: adhimu.
arina = kidang.
ariyak = alun.
aris = alon, sarèh.
arimong = rimong: macan.
are = bodho.
arok = awor, têmpuh, angrok, ngrok: nêmpuh.
aru-ara = horêk, gègèr, sasaran.
arus = pantês, ili, arusan: banyakan, tan arus: ora pantês.
arum = wangi, lêgi, wadon.
arêgud = nyêbrak, nyêndhal.
akasa = kasa: langit, awang-awang.
aking = garing.
adiraja = sabar, sugih pangapura.
--- 5 ---
aditya = srêngenge.ata = sigêg.
atanapi = tanapi: utawa, sarta, apadene.
atakara = teja.
atap = tumpuk, sungsun, undhung.
atag = akon, prentah.
atis = adhêm, matis: krasa adhêm, kadhêmên.
atri = tri: rame, têlu.
atruh = truh: udan, trutruh: udan ricik.
asa = pawadonan, kuwat, rosa.
asada = ilat.
asung = sung: awèh, wèwèh.
asrêt = alot.
asrama = tapa. pasraman: patapan. ngasrama: lagi tapa, manggon ing patapan.
awanda = pêtêng.
awinda = padhang.
--- 6 ---
awiyat = awang-awang. ngawiyat: ing awang-awang.awig = bêcik, bisa.
awran =[2] mêndhung.
awun-awun = ampak-ampak.
alaya = jahe.
alwang = kalong.
aliwawar = prahara.
apan = pan: awit, tur, sanajan.
apituwi = utawa.
apus = tali, pring apus: pring tali, apus buntut: tali buntut.
adhing = jodhang.
ajar = pandhita, nujum.
aji = ratu.
aywa = ywa: aja.
ayu = bêcik, slamêt.
ayun = arêp, kêpengin. pangayunan: ngarêpan.
anyut = kèli, larut.
--- 7 ---
ama = pasu, wari.amah = murka, alu amah: kamurkan.
amla = mla: kêcut.
amit = pamit.
amrik = wangi.
amêm = antêng, mênêng.
amrêta = tômba, banyu urip.
agra = gra: pucak, pucaking gunung.
agya = gya: enggal, kasusu, banjur.
agung = gung: gêdhe.
agêr-agêr = ganggêng.
abi = luwih, baris, abirawa, birawa: muruh, luwih rowa, abi sêtiya têmên bangêt, abi mana linuwihing ati, abi sama, bisama wicaksana.
abra = bra: warata, gumêbyar, ambranang.
anging = nanging, mung.
anguwuh = surak, ambêngok.
angrês = wêdi, miris, giris.
--- 8 ---
andaka = banthèng.andaga = mancal, ambalela, anjêjak.
andini = sapi.
andimapa = mokal, nglêngkara, kaandimapan kamokalan.
andon = nêba.
andupara = dupara: mokal, nglêngkara, bobat.
andulu = andêlêng, nonton.
andul = sungsun.
andrawina = sênêng-sênêng ngombe.
anta = wêkasan, luwih.
antah = êmbuh.
antanu = mangsi.
antarala = awang-awang.
antar = lantas, bantas.
anti = manganti, nganti, ngêntèni.
antuk = olèh.
antêlu = êndhog.
--- 9 ---
antya = luwih. kaantiyan: kaluwihan.andhah = asor, andhahan: sorsoran.
andhali = tiba, mantiyung, tumêlung.
andhêm = rungkêp, kandhêm: krungkêb, ngandhêmi: nyungkêmi, ngrungkêbi. andhêman: rungkêban dhadhane kidang jaran utawa liyane.
anthok = tlakup.
arcamana = raup.
arka = hyang arka: srêngenge.
arkamaya = teja, banyu mandi.
arda = murka, luwih, bangêt. rôga-tiharda: lara bangêt. ardawalepa: ambalèkake ujar.
ardana = rêdana: dhuwit.
ardawalika = ula.
ardi = gunung.
arta = dhuwit. hartana: ênggon dhuwit, tukang nampa dhuwit.
artati = lêgi, luwih.
artala = madu.
--- 10 ---
arti = sumurup, têgês.arsa = arêp, bungah.
arsaja = anak pambarêp.
arsaya = bungah. kaharsayan: kabungahan.
arpat = klumpuk. marpat: nglumpukake.
arja = rêja, têntrêm, slamêt. raharja: slamêt. karaharjan: kaslamêtan.
arjana = kaslamêtan, bêcik.
arjuna = jêmbangan, banyu jêmbangan.
aryana = budi.
aryas = watu, intên.
arga = gunung.
argya = kurmat. pahargyan: pakurmatan.
aksara = gêgaman.
aksama = apura. pangaksama: pangapura.
atma = atmaja, anak.
atmaka = mati, nyawa.
ascarya = eram, gumun.
--- 11 ---
astana = kuburan, kraton.astati = rayap.
astani = bantal.
astawa = sêmbah, bêkti. umastawa, ngastawa: ngabêkti. pangastawa: pangabêkti.
astama = sênêng-sênêng.
astra = gêgaman, astrawara: panah.
asti = gajah.
astuti = astutiya, sêmbah, bêkti. pangastuti: pangabêkti.
asmana = pikat.
asmara = sêdhih, sêngsêm. kasmaran: kasêngsêm, asmaradana: nêngsêmi. asmaranala: sêngsêming ati. asmaralaya: suwarga. asmaragama: sêngsêming sanggama.
astha = wolu, bahu.
asthaga = wolu, angus.
asthi = sêdiya, gajah, hastina: ênggon gajah.
alpa = kurang, tuna.
--- 12 ---
apsara = dewa.apsari = widadari.
hyang = dewa, hyang brahma, hyang siwah, hyang hiswara, hyang sri lan liya-liyane.
ancala = cala: gunung.
ancur = ajur.
anculan = kala.
ancêm = pola.
anjana = gajah.
anjrah = warata, sumêbar.
anjrêm = anjêrum.
ampang = ènthèng.
ampeyan = pinggir, sikil. garwa ampeyan: garwa paminggir.
amba = kula.
ambahak = ngrayah, anjarah rayah.
ambawang = pakèl.
ambar = ngambar: wangi, sumêbar, sumrambah.
--- 13 ---
ambartala = ara-ara.agna = kaku.
agni = hyang agni: gêni.
angkya = aku.
angkara = gumêbyar, luwih, murka. angkaramurka: murka, luwih murka. mangkara-kara: gêbyar-gêbyar.
angkus = êcis.
angkên = upama, pindha.
angsa = ôngsa: banyak.
angsaka = mungsuh, satru.
angga = awak, wujud, upama.
anggana = ijèn, ayu.
anggara = dina Salasa.
anggas = walang, gadhing, ibêr-ibêran.
anggarjita = anggagas, ngangên-angên, ngeling-eling.
anggarbini = mêtêng, ngandhêg.
anggop = towong, kêndhat.
--- 14 ---
anggung = tansah.anggi = bumbu.
ina = cacad, kuciwa, nistha.
ira = intên.
irawati = angin gêdhe, gêtêr-patêr irawati: prahara.
irah = jêroan.
ikanang = kang.
iku = buntut.
iti = êntèk, rampung, wêkasan.
itina = sigêg, lèrên.[3]
ituwa = luwing.
itêm = irêng.
ile = anèh, kumaki.
iluta = arih-arih. miluta: ngarih-arih.
iswara = ratu.
inyang = biyung.
ima = imawan: mega.
--- 15 ---
indriya = ati, rasa, pôncaindriya: rasa lima.indupati = rêmbulan.
inte = injên. nginte: nginjên. juru panginte; mata-mata, têlik.
ir = intên.
istadha = bathuk.
imbal = gênti, nyêlani.
ingsun = aku.
ingwang = aku.
inggut = lirik. nginggut: nglirik.
inggong = ngong: aku.
èni = pèni.
ènu = rêmbulan.
erang = isin, wirang. ngerang-erang: ngisin-isin, mirang-mirangake, gawe wirang.
èrêm = cêplok.
eka = siji, ijèn.
etu = mula, hetun: hetuniyo, hetuni: mulane, sêbab saka iku.
--- 16 ---
ewrên = horêg, gègèr.epya = repot. kaepyan, karepotan.
èmêng = pêtêng, susah, sêdhih.
endra = ratu, linuwih, endraloka: jagat linuwih, kayangan, kadewan, suralaya, endrapada, endrabawana.
endung = mega.
endhan = gila.
endhe = tamèng.
hèr = har: banyu. hèrnawa: sagara. hèrtati: udan.
èksa = waspada.
èstha = upama, karêp, sêdhiya.
èsthi = karêp, sêdhiya, gajah.
onêng = kangên, mangonêng: kangên, sêdhih.
ota = piranti, pasangan, adon-adon.
otêr = gègèr, horêg.
ojat = suwur. kojat: kasuwur.
opya = alok.
--- 17 ---
ôndakara = srêngenge.ôntakara = srêngenge.
ôntarapura = kraton.
or = ahor, gêtar.
oncom = tempe bosok.
oncong = colok.
ompak = ganjêl.
una = linuwih. wisa una, wisuna: wisa linuwih, wisa mandi.
uni = nguni: biyèn.
uninga = wêruh, gêni.
unu = kècèr, kicir.
unar = suwur.
ucup = lêpas. ingucup: dilêpasake.
uradati = anggêgirisi.
ure = udhar, ucul.
uruh = unthuk. muruh: kaya unthuk.
urus = tata, bênêr.
--- 18 ---
ukip = ulap. ukipên: sulap.ukup = sabuk.
uda = banyu.
udara = dara. dhara: wêtêng.
udaka = banyu.
udakara = kira-kira.
udanagara = tata-krama.
udaya = sagara.
udyana = taman.
udrasa = tangis.
udani = wêruh. atur udani: awèh wêruh. ngudanèni: mêruhi, nyumurupi.
uta = lintah.
utara = lor. ngutara: ngalor, ing lor.
utari = mangkono, mangkana.
utawaka = gêni.
utamangga = êndhas.
--- 19 ---
utêr = bundêr.usara = êbun.
usada = usadi: jamu, tômba.
uswa = ambung. nguswa: ngambung. kinuswa-kuswa: diambungi.
uswasa = swasa: ambêkan.
uwun = wurung.
ulinga = nêpsu bangêt.
ulu = êndhas. swara, ulon: swara, uni, têkèk mati ing ulone: paribasan: mati saka swarane (gunême) dhewe.
ulun = kula, kawula.
upa = êlas. saupa: saêlas.
ujana = udiyono: taman.
ujwala = sorot, gêbyar, cahya. ngujwala: sumorot.
uji = dadar, lèlèr.
ujung = pucuk, pinggir, pongol. ujungan: pucukan.
ujêl = wêlut.
unya = uniya: uni, munya. munia: muni.
--- 20 ---
umarah = ngangkah, golèk.umi = wiji, biyung.
umiyat = miyat: andêlêng, nonton.
umyar = angon, ngawat-awati.
umyus = midit, sumilir.
umyung = rame.
ubaya = jangji. cidra ing ubaya: cidra ing jangji.
uthuh = lalêr. nguthuh: kaya lalêr.
untar = wudun.
untung = bêgja.
undhagi = pintêr, wasis.
undhan = pancikan, pancadan.
udsaha = usaha: panguripan, upajiwa: ngudsaha: anggaota, nyambut gawe.
usnipah = tutup gêlungan.
ungkih = angkah. ngungkih: ngangkah, marsudi.
ênu = dalan. ing ênu: ing dalan.
--- 21 ---
êla = eman, puji. ela-ela: eman-eman. ingela-ela: didama-dama, dieman-eman, diugung.êntar = begal. ngêntar: ambegal. kaêntar: kabegal.
êntyar = êntèk.
ênting = êntèk, katog. ngênting: ngêntèk, ngêtok. êntingan: êntèk-êntèkan, pungkasan.
êrdawa = mangsi.
ênjali = sêmbah, bêkti. ngênjali (mangênjali): nyêmbah, ngabêkti.
Na
nahên = nandhang, mangkene, ngampêt, nahan. nahênkung: nandhang susah. nahênwaspa: nahan êluh.
nauti = anauti: cacing.
naraca = traju.
nara = wong lanang.
nari = wong wadon.
naraiswara = naradipa, naradipati, naradipatiya, narapati: ratu.
--- 22 ---
narawôngsa = turuning ratu, trahing ratu.narawung = ambarêng. narawungi: ambarêngi.
narèswari = ratu putri.
narendra = ratu.
naki = iki.
nakoda = nangkoda: sudagar alaku prau.
nadi = kali, bêngawan, sagara.
nadukara = manadukara: anjurungi.
nadya = bêbayu.
nata = ratu.
natin = nglirik.
natar = latar.
nasa = dewa.
nasika = irung.
nasun-ya = nasunya: suwung.
nawa = padhang, sanga.
nawala = layang.
--- 23 ---
nawung = nganggit. sinawung: dianggit.nala = ati, gêni.
nalika = niti priksa, maspadakake.
napang = nabok.
naya = nayana: ulat, polatan.
nayaka = pangarêp, panggêdhe, têtunggul. nayakaningrat: kangjêng nabi Muhammad. nayaka waktra: patih.
nayadi = sumèh.
nayogyani = ngrujuki, anjurungi.
naga = ula. nagapati, nagaji, nagaraja, nagendra: ratuning ula.
nabi = wudêl.
nanda = êlèng.
nandi = bayu.
nanta = watês, wêkasan. ananta: tanpa watês, tanpa wêkasan.
narpa = ratu. narpa dayita, narpa duita, narpa umi, narpa wadu: ratu putri.
narpati = ratu.
--- 24 ---
narmada = kali.natpada = nonton, ngabêkti.
natmata = nonton, maspadakake, namatake.
nasthaka = lingir.
nambak = ambêndung.
nampeka = nêlik.
nambrama = ambagèkake. panambrama: pambage.
nambula = nginang.
nangkil = seba, ngadhêp.
nanggulang = ngêndhak, nyêgah, ambalèkake.
nrang = nêrang. manrang: nrajang, nêmpuh.
nihan = niyan: mangkene, mangkono, mangkana.
nikanang = kang.
nikèn = wong wadon.
niditya = linuwih.
nitra = nulis, mata.
nitya = nitiya: ulat.
--- 25 ---
nityasa = netiyasa, sanetiyasa: tansah.nitêh = ulêr.
nisaka = rêmbulan.
niwata = newata: panganggo.
nila = angin, biru, manik. nila warsa: udan angin. nila pracandha: angin pangabaran.
nilakrama = takon.
nilap = nyilip, andhêlik, nyidra.
nilip = nyilip, andhêlik, nyidra.
nipuna = nimpuna: nglumpuk, mumpuni.
nidhikara = muji.
niyata = yêkti, nyata.
niyasa = langgêng.
ningêp = nyaput.
nindya = linuwih. nindya mantri: mantri linuwih, patih.
nindi = midih.
nindita = pintêr, linuwih. anak anung aninditi:[4] anak kang pinter bangêt.
--- 26 ---
ninta = andhêmêni.nindha = narub, mayu.
nir = ilang, êntèk, tanpa. nirdeya: tanpa gawe. nirhantara, nirantara: tan pêgat, ora kêndhat, ora lêt, tansah. nirrasa, nirasa: tanpa rasa.
nirlaba = tuna.
nis = ilang, tanpa, ora ana.
niscaya = masthi, tan kêna ora.
niskara = saniskara: samubarang, barang-barang.
neka = warna. neka-neka, neka warna, maneka warna: warna-warna, rupa-rupa.
netra = mata.
netyasa = sanetyasa: tansah.
nendra = turu.
nono = mangkono, mangkana.
nor = ngasor.
non = dêlêng. panon: pandêlêng.
nuning = andêlêng, nonton.
nuraga = digdaya, pêngpêngan. kanuragan: kadigdayan.
--- 27 ---
nukarta = nyruwe, ngaru biru, nyikara.nuding = ngutus.
nusa = nuswa: pulo.
nuswapada = donya, jagad.
nugraha = bêgja, ganjar. kanugrahan: kabêgjan. sinugraha: diganjar.
nung = pintêr, linuwih.
nênêr = tètès.
nêrês = nugêl.
nêlahi = madhangi.
nêbah = tlapukan, kêlud.
nêmbah = nyêmbah.
nênggih = inggih.
Ca
cacata = gludhug.
cacak = coba, jajal.
--- 28 ---
carana = athi-athi, urang-uranging mata.caraka = utusan.
carat = pancuran, mancur.
cakil = canthèlan.
cakra = bundêr, buwêng. cakrawati: jagad bundêr, buwênging jagad. cakrawala: bundêring langit.
cakarwa = mliwis putih.
catur = papat, araning dolanan.
cawaca = cuwaca: padhang bangêt.
cala = nistha, gunung, anjarag, calaina: cacad nistha, picak.
calimi = cukup. mantu calimèn: mantu sacukupe.
capa = gandhewa.
caga = bêburon.
canga = lombok.
canguk = têlik, mata-mata.
candu = lalar, pathi.
candhala = ala.
--- 29 ---
canthoka = kodhok.canthang = kêprak.
car = mlaku. carraka, caraka: wong kang gawene mlaku, kongkonan.
carya = ascarya: gumun, eram.
carma = kulit, walulang.
carmin = pangilon.
caksu = caksuh: suluhan, urêng-urênging mata.
cancala = obah, polah.
campah = pênggak.
cambul = cêmêthi.
cangkrama = dolan-dolan, amêng-amêng.
ci = kali.
citra = warna, rupa, tulis, juru panitra: juru tulis, juru nulis. cinitra: tinulis.
cintya = bêcik, ayu. acintiya: panggêdhe.
cintaka = manuk cêkaklak.
cintra = cacad. cintraka: cilaka, sangsara.
--- 30 ---
cinthaka = bilai.ceda = cacad. cineda: dicacad.
coli = culi: towok, kudhi.
côndra = rupa, sasi, rêmbulan. yuswa wolung côndra: umur wolung sasi. candra sangkala: taun rêmbulan, taun kang manut lakune rêmbulan.
cuni = ilang, panunggul (ali-ali suwêng).
cucuh = cocoh, suduk.
cucur = manuk kêdhasih.
curiga = kêris.
cumanthaka = kumlungkung, kumaki.
cundaka = têlik. cumandaka: nêlik.
cumbu = bali.
cêla = cacad.
cêdhis = lêthêk, andharidhis.
cêguk = busuk.
cêndhani = cêndhana.
cêmbing = jenggot.
--- 31 ---
crêmih = juwèh.cêthèthèt = kêcipir.
Ra
rana = pêrang, paprangan. trining rana: gêni paprangan. kasambut madiyaning rana: mati pêrang, mati ing paprangan.
ranu = banyu. singa ranu: baya.
rara = prawan.
raras = runtut, bêcik, asri, laras.
raditya = srêngenge.
rata = kreta, tunggangan. rata gothaka: kreta gêrbong, kreta pêtêng, kreta tutupan.
rati = ratih: rêmbulan.
ratri = latri: bêngi.
ratuh = hratuh: lumut.
rasa = nênêm, kaya, upama.
rasika = bungah, suci, bêning.
--- 32 ---
rasêksa = buta lanang.rasêksi = buta wadon.
rawi = srêngenge.
rawan = mêndhung.
rawanda = rondha.
rapa = lapa: luwe.
rapuh = lara, susah, lêsu.
rajatadi = raja brana, barang mas intên.
rajah = ciri, tulis.
raya = gêdhe. riyaya, riaya: dina gêdhe.
rayung = glagah.
ramaja = bajing.
ramya = rame.
ramon = sarah, kambang, bantên.
raga = awak, wadhah.
ragi = bumbu. paragiyan, pragèn: ênggon bumbu, wadhah bumbu, bumbon.
--- 33 ---
rago = êlèng, guwa.rabasa = rusak. nrabasa: ngrusak. rinabasa: dirusak.
rangas = giras, galak.
rangin = laras, dhadhap.
rangu = gajêg. rangu-rangu, kapirangu: gajêg-gajêg, gojag-gajêg.
rahsa = wadi, rasa.
rantan = tata, rancang.
randhi = mênjangan, ranggah.
randhêh = randhu.
raksasa = buta, buta lanang.
raksasi = buta wadon.
rat = jagad.
rancang = ukir. trancangan: ukiran.
ranji = kranjang.
ranju = borang.
rambi = èmpèr.
ranggon = gubug.
--- 34 ---
ri = dina, adhi. rinta: adhimu.rini = wadon. siswa rini: murid wadon.
ririh = alon, sarèh.
riris = udan.
risakan = kiring.
risaksana = nuli, tumuli.
riwe = kringêt.
rimong = macan.
riba = ruba: pawèwèh, bêsêl, kamelikan.
ringa = duga. ringa-ringa: duga-duga, kira-kira.
ringan = maringan: ènthèng.
rimbit = jodho. sarimbit, srimbit: sajodho, sakaloron, sakalian.
rimbon = simpênan. parimbon, primbon: simpênan, pasimpênan, buku simpênan.
rimbu = simpênan. parimbon, primbon: buku simpênan.
ringgahan = kandhang.
rena = biyung.
--- 35 ---
rewônda = kêthèk.regoh = lumpuh.
rota = galak. rotadanawa: buta galak.
rowangga = bawera.
roga = lara. roga tiharda: lara bangêt.
robaya = pantês, mêngko.
rontaka = bêndhe.
rondhon = godhong.
rok = têmpuh, trajang. angrok: nêmpuh, nrajang.
rompak = begal, begal sagara, bajag.
ruhun = rumuhun: biyèn, dhisik.
ruci = bajang. Dewa Ruci: dewa bajang.
rurah = lêbur, rusak, angkah. ngrurah: ngrusak, nglêbur. rumarah: golèk, ngangkah. pangrurah: pangrusak.
rudah = rusak. rudhatin, rêdatin: rusak atine, susah.
rudita = prihatin.
rutan = pênjalin.
--- 36 ---
ruwastha = ugêl-ugêl.ruwida = susah.
ruwiya = warata.
rujit = anggit, suwèk, suwir. rinujit: dianggit, disuwèk. pusparujit: gubahan. rinujit-rujit: disuwèk-suwèk.
rubaya = jangji.
rubiyah = bojo.
rungas = pêrung.
runtik = muring, nêpsu, bêndu.
rukti = rakit, pasang, rumat.
rukmi = êmas.
rumpaka = gubah, anggit.
rumpuk = sungsun.
rumbah = jangan. rumbahan: janganan. ngrumbah: anjangan.
rumbu = sêgêr.
rêrêng = rêngrêng: asri, ngêngrêng, anggamêng.
rêkatha = yuyu.
--- 37 ---
rêke = mangke.rêdatin = rudatin, rudahtin: susah.
rêtu = rusuh, gègèr, horêk, suksukan.
rêtuh = buthêk, bukêt.
rêsi = pandhita, rêsindra: pandhita ratu.
rêsigana = dewa.
rwawa = luntas.
rêjasa = arjasa: asri, bêcik.
rêgêm = gêgêm. ngrêgêm: anggêgêm, rinêgêm-rinêgêm: digêgêm.
rêngya = rungu, prungu. karêngiya: krungu, kaprungu.
rêngut = jêngkêrut, mrêngut: anjêngkêrut.
rêkta = abang. palarêkta: bolu.
rêtna = intên. manik nawarêtna: barang intên warna sanga. rêtna wadu: bêcik-bêcike wong wadon.
rêspati = pidêksa, pantês.
rêsmi = asri, rêsêp, sêngsêm. sarêsmi: padha sêngsême, padha rêsêpe, cumbana.
--- 38 ---
rêncana = godha.rêncaka = ribêd, susah.
rêncêm = rêmuk, pêcah.
rêmbaka = rêmbuyung, kêtêl. ngrêmbaka: ngrêmbuyung.
rêbda = ngrêpda. ngrêda: andadi, sumêbar, warata.
rêngrêng = asri, ngêngrêng, anggamêng.
rêngka = bênthèt, nêla. mulwa rêngka: srikaya.
rênggut = sebrak, sêndhal, jambak. ngrênggut: anjambak, nyêndhal, nyêbrak. rênggut-rumênggut: jambak-jambakan.
rênggêp = candhak, cêkêl. ngrênggêp: nyêkêl, nyandhak.
Ka
kahastaman = kabungahan.
kahargya = kajèn.
kaharsayan = kabungahan.
kahomitan = susah, kasusahan.
kahopan = kopèn.
--- 39 ---
kahosmurda = kêthu.kahol = crita.
kahêntar = kabegal.
kanaka = êmas.
kanan = têngên.
kanin = tatu.
kanang = kang.
kacundhuk = kapêthuk, kapranggul.
kacung = le, thole, bocah lanang.
kacêmba = kacêmbang: kêcut.
karana = jalaran, sabab, awit, amarga.
karaca = kijing.
kariti = sêmut.
karuna = nangis.
karas = kothak, papan.
karêngya = krungu, kaprungu.
karêndar = krêndar: sungsum.
--- 40 ---
karêndhi = mênjangan, mênjangan tutul.karangulu = bantal.
karês = balur.
kaka = kakang, gagak.
kaki = sikil, anggèr.
kakiki = nyata.
kakôndha = gandera, lêlayu.
kada = kunthing.
kadalurung = kêbanjur.
kadya = kaya.
kata = têmbung, crita.
katiga = gêni.[5]
katiwang-tiwang = katula-tula, kalunta-lunta.
kater = tambir.
katêka = têkan.
katang = kêkatang. katang-katang: sukêt.
katong = ratu.
--- 41 ---
katrêsan = giris, miris.kasatika = tutut.
kasida = lêstari.
kasusra = kasuwur, misuwur.
kasung = katur.
kasub = misuwur, kasuwur.
kaswada = kalong.
kaswasih = mêmêlas, mêlas asih.
kaswas = kasyas: katur.
kawaca = panganggo, kaprabon.
kawawa = kuwat, kuwagang, kangkat.
kawanda = kawandha: gêmbung.
kawindra = kawiradiya: pujôngga.
kawilut = kagubêd, kapulêt.
kawistara = katara, katon.
kawuri = kapungkur.
kawuntat = kapungkur.
--- 42 ---
kawuryan = katon.kawêwang = mêrak.
kawêlak = kapêlak: suwèk.
kala = jaman, nalika.
kalika = nalika.
kalingking = jênthik.
kalingga = kapundhi, kaadêg.
kale = pênding.
kaloka = kondhang, misuwur.
kalurak = kapundhung.
kalulun = kelut, katut.
kalêntit = dubur, itil.
kapa = ulês, lurup.
kapracondhang = kataton, katiwasan.
kaprajaya = kataton, katiwasan.
kapwa = kapya: padha, kabèh.
kapang-kapang = dhampyak-dhampyak, katebang-katebang.
--- 43 ---
kapi = kapati, sêmu, bangêt. kapirêkta, kapurônta: jambon, jambon,
ênom. kapilare: sêmu bocah, kaya bocah. kapidêrêng, kapiadrêng: adrêng
bangêt, karêp bangêt.kapirangu = mangu-mangu, sêmu gajêg-gajêg, ribêt.
kapila = kêpila: putih.
kapiluyu = katut, kelut, kapencut.
kapita = kagèt.
kapidhara = klêngêr, sêmaput.
kadhana = lanang.
kadhini = wadon. kadhana-kadhini: anak loro lanang wadon.
kayun = karêp. ngayun: ngarêp.
kamantya = luwih, ngluwihi, bangêt.
kamal = asêm.
kamijara = sêre.
kamutya = kamutiyan: kamuktèn.
kamohitan = sênêng, bungah.
kaga = manuk.
--- 44 ---
kagum = kagèt.kagyat = kagèt.
kabul = katurutan, kalakon.
kabyaktan = kayêktènan.
kabyatan = kabotan.
kandarang = kêndhali.
kantaka = klêngêr, sêmaput.
kantar = ulat, tamèng.
kantu = klêngêr, sêmaput.
kandha = kôndha: crita. maca kandha, maca kôndha: maca crita. darma kôndha: crita bêcik.
karna = kuping, sungu.
karni = ambaning kuping, sungu.
kardi = gawe. kinardi: digawe.
karta = têntrêm, slamêt.
karti = gawe, banyu.
kartika = lintang.
--- 45 ---
karsana = bungah.karya = gawe. kinarya: digawe. pakaryan: pagawean, panguripan.
karma = tata, basa, tata krama.
kaksan = sanalika.
kas = kuwat, santosa.
kalpa = ali-ali.
kalpika = ali-ali.
kalbu = ati.
kapti = karêp, sêdiya.
kancana = êmas.
kampita = kagèt, lindhu.
kambil = abah-abah jaran.
kambing = wêdhus.
kanggêg = kandhêg.
kratalasa = bulus.
krama = patrap, pratingkah.
kramika = ulêr.
--- 46 ---
kyasa = sêpêt.kyama = bulus, pênyu.
kirana = rêmbulan, sorot.
kirata = wong alasan. kiratabasa: basane wong alasan.
kitiran = manuk pêrkutut.
kisi = susuk kondhe, kancing gêlung.
kintaka = layang.
kirna = sakèhe. palakirna: sakèhe woh-wohan.
kirtya = makirtiya: gawe.
kisma = lêmah.
kingkin = susah.
kridha = ulah. kridhasara, kridha astra, kridhastra: ulah gêgaman.
kriya = tukang.
kerah = karêp.
kering = kiwa. kanan kering: kiwa-têngên.
ketang = kilang.
keswa = rambut, gêlungan.
--- 47 ---
kewala = bae.kelikan = kêsèd, sungkan.
kewran = kèwuhan.
kejani = lutung.
kengis = katon sathithik.
kèn = prawan, wadon.
kentar = katut, kèli.
kendhang = kèli, buwang.
ko = kowe.
kohên = kowe.
konêng = kobêr.
kocika = palanangan.
koce = sondhèr.
kosara = kusara: êbun.
koswa = rêngga, panganggo, kaprabon.
koligha = sadulur sinara wadi, sadulur sinara wèdi.
kolêm = kulah.
--- 48 ---
komis = brêngos.kongas = ngambar, sumêbar. ngongasake: ngetokake, ngumukake, mamèrake.
kontab = kondhang, misuwur.
kotbuta = kaya buta, mêdèni, anggilani.
kongkal = kasingsal, kontal, kasongkèl.
krodha = muring, nêpsu, mêta.
kroya = karoya: wit waringin.
kunarpa = bangke, mayit, layon.
kunira, kumkuma = kunir.
kunêng = sigêg, lèrèn.
kuras = rêsik.
kuranji = asêm.
kurug = kalung.
kurita = rante, oyod.
kucumbi = bojo.
kukila = manuk.
--- 49 ---
kukuwung = cumlorot, sumorot.kukya = kuku.
kuda = kudaka: jaran.
kutêr = putêr.
kutu = tuma.
kuswa = ambung, isêp, kinuswa-kuswa: diambungi.
kuswara = kasêbut.
kusuma = kêmbang.
kusung-kusung = kêsusu, ngaya-aya.
kuwawa = kawawa: kuwat, kuwagang, kangkat.
kuwu = dhepokan palerenan.
kuwôndha = mayit, bangke, layon.
kulita = rakêt, rumakêt.
kulup = thole, anggèr.
kuji = kanthong, kujian: kanthongan.
kumara = kumandhang.
kumuda = kêmbang tanjung.
--- 50 ---
kumut = kêbês, têlês kêbês.kuthira = pasêr.
kuthila = kêthèk.
kuthip = bajang.
kun = aku.
kurma = kurniya: bulus pênyu.
kunjara = kandhang gajah.
kumbayana = wadhah banyu, gênthong, klêmuk, jêmbangan, klênthing.
kumbi = selak, mukir.
kung = susah, sêdhih, prihatin.
kêni = kêna.
kêning = alis.
kêta = gumêtêr.
kêtur = candhana.
kêlir = aling-aling.
kêping = gèpèng, pèsèk, kimpès.
kêjar = bêdhak, mburu.
--- 51 ---
kênya = prawan.kênyar = gêbyar, sorot, kumênyar: gumêbyar, sumorot.
kêmat = kaluwihan, pamèr.
kêmit = jaga.
kêndhuru = wit gêndhuru.
krêdya = kagèt.
krêdyat = kêrdiyat: kagèt.
krêpuk = pèpèt, sompok, kakrêpuk: kapèpèt, kasompok.
krêmun = grimis.
krêsna = irêng, wage.
Da
dahana = gêni.
dahat = bangêt.
daut = dhaut: bêdhol, pêdhot.
danawa = buta.
daniswara = sugih tur priyayi, sugih singgih.
--- 52 ---
danu = dhanu: mega, panah, gandhewa.danuja = satriya linuwih.
danurja = turune wong pintêr, turune wong sugih ngèlmu.
dara = dhara: wêtêng, lintang gêdhe, prawan.
darana = drana: sabar, sarônta.
darani = caping.
daraka = draka: sabar, sarônta.
darapon = supaya.
daruna = sabab, jalaran, wiwitan, bêbuka. paran darunanira: apa sêbabe, kêpriye bêbukane.
dadya = dadi.
data = padu, para data, pradata: para padu, pangadilan, jêksa. andata: madu, padon.
datan = ora. datanpa: tanpa, ora nganggo.
dasa = batur lanang, sapuluh.
dasi = batur wadon.
dasih = kawula, abdi batur. andasih: ngawula.
--- 53 ---
dalasa = dalah, kêlayandaya = kuwat, rosa. kadayan: kêkuwatan karosan.
darsa = darsana: tuladan, tuladha. sudarsana: tuladan bêcik.
darpa = kumudu, kadêrêng, bangêt.
darma = wèwèh, bêcik. darmawasita: pitutur bêcik.
darbe = duwe.
daksina = ênggon, kidul, wêkasan. daksinalaya: kuburan wêkasaning pati.
dagda = limpat. widagda: luwih limpat.
dang = kukus. dangan: kukusan.
drana = sabar, sarônta. sabar drana: sabar têmênan.
drawina = ombe. drawinan: ombèn-ombèn. andrawina: sênêng-sênêng ngombe.
drawaya = mili, dlèwèran.
drawasa = trajang, tiwas. kadrawasan: katiwasan. andrawasi: niwasi.
drawita = bêngkah, bênthèt.
drastha = makutha.
--- 54 ---
drasthi = alis.dwara = lawang.
dwaja = umbul-umbul.
dyana = dhuwit, ganjaran. diyanawimala: rajabrana, ganjaran luwih lara.
dyah = putri.
dyasa = sirna.
dirada = gajah.
dite = dina Ngaad.
ditya = srêngenge, ngluwihi.
diwasa = môngsa, sêdhêng.
diwangsa = diwôngsa: sanak, akrab.
diwangkara = srêngenge.
dipara = gajah.
dipôngga = gajah.
dipan = padhang. andipani: madhangi.
diya = sulaya. diya-diniya: pasulayan.
dimapa = nglêngkara, mokal.
--- 55 ---
dimèn = supaya.dibya = linuwih, pêng-pêngan, utama. sudibya: luwih utama, linuwih.
dik = bangêt, awang-awang, keblat papat. diksura, dêksura: kuwanènên.
dirja = slamêt.
dirya = katon, katara.
dirga = dawa. dinirgakna ingkang yuswa: diganjara umur dawa.
dirgama = borang.
dirgantara = awang-awang.
dwi = loro.
dwija = guru, pandhita. dwijawara: guru linuwih, pandhita gêdhe.
dwistha = karêp, sêdiya.
dri = gunung. wanadri: alas pagunungan.
driya = ati.
de = dene.
dewata = dewa lanang.
dewati = dewa wadon.
--- 56 ---
deya = mardeya: gawe.denta = anggone.
doradasih = daradasih, duradasih: nyawa têrus impèn ana nyawane, impèn duwe nyawa, impèn têrus.
don = papan, ênggon, panggonan. andon: nêba.
duhita = putri. narpaduita: ratu putri.
dura = asin, adoh.
duratmaka = maling.
dukacipta = nêbsu batin, prihatin.
dukut = sukêt.
duta = utus, utusan. dinuta: diutus.
dulya = dêlêng, dahwèn.
dulu = dêlêng. dinulu: didêlêng.
dulur = iring. dinulur: diiringake. andulur: ngiringake.
dupara = nglêngkara, mokal.
dupi = barêng, têkan
dumaya = mêndhung.
--- 57 ---
dumadi = tumitah, kang dititahake.duhkita = susah, sêdhih.
dur = ala. durjana: wong ala. dursila, duryasa, durniti: patrap ala, panggawe ala. durcara: gunêm ala. duratmaka, dur atmaka: nyawa ala, maling, buta.
duryan = durèn.
duryat = sorot, pêngpêngan.
durma = macan.
durmas = drumas: kuningan.
durga = ala, pakewuh, bêbaya.
duk = tuju, dhèk, nalika. duksamana: nalika samana. dukdinuk: tuju-tinuju.
duksina = kidul.
duskarta = sangsara, ora slamêt.
drustha = ala.
dlurung = banjur. kadlurung: kêbanjur.
dêlaha = dalahan, dêlahan: pungkasan, ing têmbe, mati, jaman kalanggêngan. praptèng dêlahan: têkan jaman kalanggêngan, têkan mati.
--- 58 ---
dêring = bêras. padêringan, padaringan: gênthong wadhah bêras, simpênan bêras.dêling = cêtha, ujar, kôndha.
dêmi = thithik, saksi. sadêmi: sathithik. dêmi Allah: kalawan saksi Allah.
dêmung = gêndhing.
dênta = gadhing, untu.
drêdya = trêsna, asih. kadrêdiyan: katrêsnan.
drêman = wêrdèn.
Ta
tahên = ampêt, tahan, kayu taun sandhang. nahên: ngampêt, nahan, nandhang. mangkene nahênkung: nandhang susah. nahên waspa: nahan êluh, ngampêt êluh.
tanapi = utawa, sarta, apadene.
tanaya = anak.
tanu = blungon, mangsi.
taratya = kêmbang trate.
--- 59 ---
taru = godhong.taruna = anom. prabu taruna: ratu anom.
taruwara = kêkayon.
tarêm = tandur. tarêman: tanduran.
taka = pati.
tata = angin, gêtih ing otot.
tatab = kêbuk, maras.
tasik = sagara, pupur.
tawan = boyong. tawanan: boyongan. katawan: kaboyong.
tawak = tôngga.
tawo = madu.
tala = lêmah, tawon. pratala: sap-sapaning lêmah, warna-warnaning lêmah.
taling = kuping.
talu = wiwit.
taluh = blêthokan, kringêt.
tapang = angin, glêpung.
tajum = antêng.
--- 60 ---
tajêm = mênêng, ayêm, têntrêm, antêng.tayuh = drajat, kaluhuran.
taman = ora.
tamuhana = tamuyana: manuk prênjak.
taga = sato.
tagyana = pacangan.
tabid = tabib: dhukun.
tabuh = jam.
tan = datan: ora.
tandya = banjur, nuli, têrus.
tantra = tôntra: bala.
tansipi = tansah, bangêt.
tandhana = gandera.
tanya = takon.
tanbara = dhudha.
tanbuh = tambuh: ora wêruh. tumambuh: api-api ora wêruh. mitambuhi: api-api ara[6] mêruhi.
--- 61 ---
tar = ora. tarlèn: ora liya.tarkas = endhong.
tarpa = tanpa.
tartamtu = tar tamtu: masthi.
tanjak = ngigêl, mênthang.
tampang = bandhul, êmblèg.
tampis = êntèk.
tamping = pinggir.
tampo = tape.
tampu awang = dhampu awang.
tampêr = wêdhi. uyah tampêr: uyah wêdhi.
tambang = tali, opah. panambang: kanggo nalèni. tambangan: opahan.
tambula = kinang. nambula: nginang.
tambêng = budhêg, tamèng.
tang = kang.
tangkar = pêncar.
tangkil = seba, adhêp. tinangkil: sineba, ingadhêp.
--- 62 ---
tangke = êpang.tangkêp = tutup. tumangkêp: nutup.
tanggap = tampa. tumanggap: nômpa. pananggap: juru nômpa.
tranggana = lintang.
trantang = kudhi.
tyas = ati. matiyas: mikir.
tiarda = bangêt. rôga-tiarda: lara bangêt.
tinon = katon.
tirah = têtirah: pinggir.
tikin = iki, iku.
titi = êntèk, katam, tamat.
têtika = solah, tindak, pariksa.
titir = kêrêp.
tiwar = simpar. katiwar-tiwar: kasimpar-simpar.
tiwikrama = mêsu, prihatin bangêt.
tiwe = swiwi.
tila = ratus.
--- 63 ---
tilarsa = lêmpuyang.tilam rum = tilam wangi: paturon.
tilam sari = paturon
tidharsa = manuk kêdhasih.
tidhêm = sirêp, surêm.
timun = timun.
tingêl = budhêg.
tinting = pilih.
tindha = payon, payu, tarub.
tirta = banyu. tirtamarta: banyu urip.
tikta = pait. wila tikta: maja pait.
tiksna = landhêp, gathèkan.
tikbra = susah.
tismasa = môngsa adhêm, badhidhing.
timpung = pincang.
timbul = kumambang.
tri = atri: têlu, rame. trimurti: têlu-têluning atunggal. trisula: gêgaman alandhêp têlu.
--- 64 ---
tèki = taki: tapa. têtèki, tèki-tèki: mangun tèki: martapa nglakoni tapa.tekang = kang, sing.
tètèh = cêtha, têrang.
tetah = tuntun.
tèlèr = wit kelor, kuwat, umbêl.
towang = towong, kêndhat.
toya di = banyu rêsik, banyu suci. katoya rasa upaya: kêna mêmanising ruba, dibêsêli.
tôntra = bala.
tuhu = têmên. mituhu: tumêmên. nuhoni: nêmêni, nêtêpi.
tunu = obong. tumunu: kobong.
turida = susah, prihatin.
turôngga = jaran. turôngga rata: jaran rakitan.
tuding = êkon, tinuding: diêkon.
tuwêk = kêris.
tulya = tuli: tulèn, têmênan.
--- 65 ---
tumuntur = mèlu.tumpak = dina Sabtu.
tumpal = sèrèt, tumpang.
tungkat = têkên.
tungguk = tunggu, jaga.
tunggul = unggul, dhuwur, gêndera.
tunggung = gêtun.
truna = banyu, ênom, bodho, jaka.
truni = ênom, prawan.
truh = udan. truhtruh: udan-udan, udan ricik.
trustha = bungah, êlèng.
trusthi = êlèng.
têrusan = lawang butulan.
têkit = cêthik.
têlari = lêmari cilik.
têpi = pinggir.
têpu = dhêdhak.
--- 66 ---
têdhuh = mêndhung, timbrêng, srêngenge ora katon.têguh = rosa, kuwat, wêntala.
têbêng = aling-aling.
têngran = aran.
têrbis = jurang, pèrèng.
têmpayang = gênthong.
têmbaya = jangji. patêmbayan: prajangjian.
têmbing = pinggir.
trêna = êlung.
Sa
sahaya = kônca, batur, rewang.
sahar = unthuk.
sahab = jêjêl, sêsêk.
saha = mrica.
sahid = pintêr, cukup.
sahing = cabe.
--- 67 ---
saudara = sadulur, kadang.sana = ênggon, panggonan.
saniskara = sabarang, samubarang.
sanepa = upama, tuladha, pasêmon.
sanetyasa = sanitiyasa, nitiyasa: tansah.
sanubari = ati.
sara = panah, lêlandhêp.
sarasidya = kêmbang tunjung.
sari = kêmbang.
sarija = itil.
saroja = rangkêp. kasaroja: karangkêp. sinaroja: rinangkêp. mata sinaroja: mata rangkêp, mata ronyok, têmbung sinaroja: dwi lingga.
saruni = sruni: suling.
sakatha = kreta.
sakèthèng = lawanging kutha.
sadana = wèwèh, sêkti.
sadarpa = kadêrêng, bangêt.
--- 68 ---
sadarga = kira-kira.sadak = kancing gêlung.
sadêmi = sathithik.
sata = pitik.
satata = tansah.
satak = satus.
satiti = langgêng.
satikswa = sathithik.
sato = kewan. sato iwèn: kewan iwèn. sato galak: kewan galak.
sasa = lintang.
sasana = sana: ênggon, panggonan. asana: manggon.
sasaki = akik.
sasadara = sasadhara: lintang gêdhe, rêmbulan.
sasra = sèwu. sasra bau: bau sèwu.
sasi = rêmbulan.
sasôngka = rêmbulan.
sawala = gèsèh, sulaya. data sawala: sulaya padune, sulaya rêmbuge.
--- 69 ---
sawaja = swaja: bêlo.sawastu = mêsthi, têmênan.
sawega = piranti, mrabot, sadhiya.
sawung = barêng. sinawung: binarêng, dianggit.
sawunggaling = jago êmas, jago patohan.
sawêgung = kabèh.
salatara = mlandhingan.
salaba = slaba: laron sulung.
salemuka = pilingan.
saloka = upama, pasêmon.
salu = ambèn.
sapala = sapele, sathithik, utama.
sapangu = sadhela.
sadhawara = atur. manadha wara: matur.
sajuga = siji, sawiji.
saya = piranti. sayèng kaga: kala.
sayaka = panah.
--- 70 ---
sayasta = kasur.sayoga = sumêta, sêdhiya.
sayogya = prayoga.
samadya = gajah.
samatra = sathithik.
samapta = sumêta, sadhiya, miranti.
samirana = angin.
samodra = sagara.
samuha = bêcik, kumpul. manganggo samuha: manganggo bêcik. samuhan: tontonan manganggo bêcik. lagune bêcik, jogède bêcik. pasamuan: kumpulan bêcik, jagongan.
samêndhang = sadhela.
saban-saban = sabên-sabên.
sangara = sêngara: banyu.
sandi = samar, wadi, samun. sandi sastra: tulis kang disamar, tulis kang digawe wadi. sandi upaya: paêkan ngrêmit.
sandeya = sandiya: kuwatir, sumêlang.
--- 71 ---
santa = sabar, sarèh, bêcik.santika = sêkti.
santya = mênging, muji, santiya pudiya, santiya budiya: mêmuji, nênuwun.
sandhang = anggo. nyandhang: ngangga[7]
sandhangan: anggon-anggon.[Belum dialihaksara]
sandhang walikat = kêris.
sarkara = lêgi.
sardana = sugih.
sardala = siyung.
sardula = macan.
sarpa = ula. sarpa krêsna: ula dumung.
sarjana = wong pintêr.
sarju = sênêng.
saksana = nuli, tumuli.
sad = nênêm. sadrasa, sadrasa: rosa[8] nênêm. sadpada: sikil nênêm, bangsa kinjêng, bangsa kombang.
satmaka = urip.
--- 72 ---
sastra = tulis. parama sastra: tulis kang linuwih. sastra sandi:
tulisan kang digawe wadi, tulisan wadi. sastraji: layanging ratu.sapta = pitu.
sancaka = srawungan.
sancaya = srawungan.
sampêt = rampung, cukup.
sambrama = bage. panambrama: pambage. manambrama: ambagèkake.
sabda = gunêm cêlathu.
sangkala = taun.
sangkaya = pantês. datan sangkaya: ora pantês.
sangkin = saya, sangsaya. sangkin andadra: saya andadra.
sangkêp = ganêp, cukup.
sangsipta = mulane, jalaran saka iku.
sanggya = kabèh.
sanggraha = dhepokan, omah palèrènan.
srawa = sêmut.
sraya = rewang, tulung. minta sraya: njaluk tulung, njaluk direwangi.
--- 73 ---
swanita = kringêt.swakuda = jaran.
swasa = uswasa: ambêkan.
swami = garwa, pramèswari.
swamipa = pinggir, pasisir.
swandana = tunggangan, kareta.
sinipi = bangêt, kapati-pati.
sinidhikara = didongakake, dipujèkake.
sinom = wadon, pradapa.
sinukarta = dirêngga, disruwe, diaru-biru.
sira = kowe.
sirung = pêtêng, lindhuk.
sikara = tangan, bau.
siking = gêni, upêt.
sida = prasida: lêstari.
sidi = bênêr. pramana sidi: awas têmênan.
sidik = waskitha.
--- 74 ---
sita = luwih.sitarêsmi = rêmbulan.
sitibêntar = sêtinggil.
sitèngsu = rêmbulan.
siswa = kônca, wêtu.
siwah = beda.
siwi = anak, seba. sumiwi: sumeba. sumiwèng: seba ing.
siwi bantya = anak mantu.
sila = patrap, pratingkah. dursila: patrap ala, maling.
silar = singkir. sumilar: sumingkir.
sipi = bangêt, kapati-pati.
sidhikara = puji, môntra, donga.
siyaga = dandan, miranti.
siyasat = siksa.
sigra = enggal, rikat, wahing.
singanadi = baya, bajul.
singaranu = baya.
--- 75 ---
singangsana = dhampar palênggahaning ratu.sindu = banyu.
sindura = mêthuk.
sindung riwut = lesus, prahara.
sirna = ilang, musna.
sipta = cipta.
slira = salira, mênyawak.
sri = ratu. sriwêdari: tamaning ratu. srinata, srinarpati, srinarendra, sripamasa: ratu.
sribupati = ratu.
sing = saking.
singsim = ali-ali.
singgang = poking dami.
sena = prajurit pikukuh.
seta = putih.
setra = kubur tan kapêndhêm.
seswa = murid. seswarini: murid wadon.
--- 76 ---
sewa = sewaka: seba. sumewa: sumeba, seba. pasewakan: paseban. sinewaka, siniwaka: sinowan.sèntèl = kempol.
sona = asu.
sori = ratu putri.
soroh = wèh, wèwèh, sinorohwadi, sinarawèdi: diwèhi wadi.
soka = susah.
sokana = sêdhih, susah.
sokanandi = abang ênom sêmu kuning.
sota = rasa.
sowang = dhewe, ijèn. sowang-sowang: dhewe-dhewe, ijèn-ijèn.
sonya = suwêng.
song = rong, lèng.
su = luwih, bangêt.
suhun = sunggi, pundhi. sinuwun: kang dipundhi, disunggi. sinuhun-suhun: dipundhi-pundhi, disunggi-sunggi, diaji-aji. susuhunan: wong kang dipundhi-pundhi.
--- 77 ---
sunya = sunya, suwung.sunar = sorot.
sunu = anak, sorot.
sura = wani, kêndêl, linuwih.
sura duhita = widadari, putri linuwih.
sura wadu = widadari, putri linuwih.
suralaya = kadewan.
suraya = gêgêdhug, kêndêl.
surastri = sulastri: widadari.
suka = bungah, sênêng. kasukan: kasênêngan, suka-suka, sênêng-sênêng, bungah-bungah.
sukarta = rêngga, aru-biru, sruwe.
sukra = dina Jumuah, cèlèng.
sudama = lintang, bodho bangêt.
sudarsana = darsana: tuladan bêcik.
sudarma = bapa, bêcik. sudarman: kabêcikan.
sudra = sangsara, asor nistha.
sudira = kêndêl.
--- 78 ---
sudibya = linuwihsuta = anak.
sutikna = sutikna: landhêp, anggitan.
susra = suwur. kasusra: kasuwur.
susila = patrap bêcik.
suweda = sweda: driji.
sulayah = angglimpang, klumah.
sulah = slumbat, sunduk, sujèn.
sulaksana = awak.
sulastri = widadari, patrêm.
supadi = supadiya: supaya.
sujita = turune wong linuwih.
suyati = pandhita.
suyasa = yasa: dalêm.
sumawana = apadene.
sumantri = mantri linuwih, patih.
sumarsana = kêmbang kanthil.
--- 79 ---
sumêne = sumaya.sumêngka = munggah.
sumirat = sumorot, gumêbyar.
sumyar = ambyar, sumêbar.
sugata = suguh. pasugatan: suguhan.
subadya = subadi: santasa.[9]
sundara = bêkisar, sawangan.
sunya = suwêng.
sumbaga = misuwur, gunasêkti. sugih sumbaga: sugih guna sêkti.
sung = awèh. sinung: diwènèhi. kasung: katur. pisungsung: pawèwèh.
sungkawa = susah.
sru = sêro,[10] bangêt.
sênên = sorot, cahya.
sêca = sêtiya: têmên.
sêrah = suruh.
sêrang = têmpuh, trajang. nêrang, manrang: nêmpuh, nrajang.
sêkung = adrêng, bangêt.
--- 80 ---
sêkêl = susah.sêlah = kêmbên.
sêbit = suwèk. sinêbit: disuwèk.
sêndhaya = para nyai.
srênggala = asu, asu ajêg.[11]
Wa
wahana = banyu, tunggangan. wadiya wahana: prajurit jaranan.
wail = pancing.
waudadi = sagara.
wauwa = wawa.[12]
wanara = kêthèk.
wanadri = alas pagunungan.
wanawasa = alas ngrètèk, alas trataban.
wanarga = wana arga, wanagiri: alas pagunungan.
wanita = wadon.
wanodya = wadon.
--- 81 ---
wacana = gunêm, cêlathu.wacu = klambi. wacu kambala: klambi ôntra kusuma.
wara = wadon, linuwih. wara sêmbadra, wara srikandhi. wara hastra: gêgaman linuwih, panah. wara duita: putri linuwih, widadari. wara wadu: putri linuwih, widadari. dwijawara: guru linuwih, pandhita gêdhe.
wara taruna = jaka, jêjaka.
wara taruni = prawan.
wara sana = dhampar palênggahaning ratu.
wara wirêsmi = rêmbulan.
warana = aling-aling, wêsi.
warayang = panah, bêdhil, gênthong.
warastra = wara astra: gêgaman linuwih, panah.
warang = pacang, pingit, sêngkêr. warangan: pacangan, pingitan, sêngkêran.
waranggana = widadari.
warêgung = gudhe.
warih = banyu.
wadya = bala. wadiyawahana: prajurit jaranan.
--- 82 ---
wadanta = widara.wadu = wadon, putri. narpawadu: ratu putri. warawadu: putri linuwih, widadari.
wati = jagad. cakrawati: jagad bundêr. dwarawati: lawanging jagad.
wasa = rusak, sêdhêng. wanawasa: alas rusak, alas trataban, alas ngrètèk.
wasi = pandhita, sabab.
wasita = pitutur. darmawasita: pitutur bêcik.
wasir = wasèrèn: nayaka, panggêdhe.
wasistha = wicaksana.
wawa = gawa, tandhing. wawan: gawan. winawa: digawa. wawan sabda: tandhing gunêm, padu.
wala = bocah.
waluya = slamêt, waras.
waju = klambi. waju kambala: klambi ôntra kusuma.
waya = banyu.
wayasa = wyasa: gagak.
waga = pawadonan.
--- 83 ---
wahya = wêtu, lair. kawahya: kawêtu, kalair.wahdat = wadat: ijèn.
wanda = wônda: awak.
wandawa = sanak, kulawarga.
wandu = sanak.
wantu = bantu, watak, winantu: kabantu. mawantu: ambantu.
wanteya = manuk garudha, luhur.
warna = banyu, ucap, crita. winarna, kawarna: kocap, kacrita.
wardaya = ati.
wardugangga = lintah.
warsa = warsi: udan, taun. triwarsa: têlung taun. warsaya: mangsa rêndhêng.
warsita = wursita: ucap, crita, winursita, kawarsita: kocap, kacrita.
waktra = rai. nayaka waktra: patih.
wastra = jarit.
wastu = èstu, masthi.
waswa = wastu: èstu, masthi, têmênan.
--- 84 ---
waspa = êluh.walgita = layang.
wancak = walang, palang. wancak driya, walang kayun: walang ati, sumêlang. walang sangkêr: wêwalêr.
wakawa =[13] awang-uwung, kêkuwung, kluwung.
wangsa = wangsa: bangsa, sanak.
wangwang = banjur, nuli.
wra = mawra: warata, sumêbar.
wraha = cèlèng, warata.
wrahat = arahan. wrahat bala: bala arahan.
wrahatsari = kêmbang cêpaka.
wratmaka = kêmbang gambir.
wi = luwih, bangêt.
wihara = wiyara: patapan, susah.
winata = kêmbang tunjung.
winaya = anggang-anggang.
winarna = kocap, kacrita.
--- 85 ---
winiwi = wira-wiri.wicara = gunêm, ujar.
wicitra = rupa luwih bêcik, ayu bangêt.
wira = prajurit, pêngpêngan, panggêdhe, kuwasa. wira utama, wirotama: prajurit utama.
wirangrong = susah, kedanan.
wirong = susah, purik, pasang, rimong.
wirungan = pawon.
wikan = wêruh.
wiku = pandhita. sangawiku: sang pandhita.
widada = tulus, lêstari.
widadara = dewa.
widayaka = pujangga.
widayat = pulung, wahyu.
widagda = limpat putus.
widi = dewa.
widik = keblat papat, awang-awang. widik-widik: awang-awang, katon sadhela.
--- 86 ---
widigda = alun, putus, luwih limpat.widung = kupu.
witana = sitinggil.
witaradya = bangsa luhur, trahe wong mêngku nagara.
wisata = lêlaku, lunga, lêlungan.
wisaya = panggawe, piranti, paeka. misaya: golèk.
wisesa = kuwasa. misesa: nguwasani, ngêrèh. kawisesa: kêrèh. mantri wisesa, mantri sesa: mantri kuwasa, patih.
wiso = iso: usus.
wisuna = wisa linuwih, wisa mandi.
wisudha = unggah. misudha: ngunggahake. kawisudha: diunggahake.
wiwaha = rêngga, bêcik, adi. wiwahan: rêrênggan. pamiwaha: pangrêngga.
wiwara = lawang.
wiwaga = piranti.
wila = maja. wilatikta: maja pait.
wilaca = limpe. winilaca, kawilaca: dilimpe, dilimpèkake.
wilasa = wêlas, pêlêm.
--- 87 ---
wilasita = êlèng.wilapa = layang.
wilaja = maja alasan, wulu cumbu.
wilaya = lêpas.
wilaba = andaru.
wilis = ijo.
wipra = pandhita.
wipanca = dlima.
widhe = lêncir.
wijah = bungah. mawijah-wijah: bungah-bungah.
wijaya = unggul, mênang. wijaya kusuma: kêmbang kang unggul dhewe.
wijayanti = luwih unggul, luwih sêkti.
wijil = wêtu. mijil: mêtu: kawijil: kawêtu.
wiyara = wiyar, patapan.
wiyadi = susah.
wiyata = wulang. pawiyatan: pamulangan.
--- 88 ---
wiyati = awang-awang, langit.wiyat = awiyat: awang-awang.
wiyoga = susah.
wiyôngga = kodhok.
wimala = luwih lara, lara bangêt.
wimursita = mursita: klêngêr, sumaput, tiba.
wigati = pêrlu, luwih pêrlu.
wigêna = prihatin, susah.
wibawa = mukti, kawibawan: kamuktèn.
wibajra = angin linuwih, prahara.
wibi = biyung.
winda = ambu, wisa. windaka: ambon-ambon.
windu = wayu. windu tirta: banyu wayu.
wirya = luhur, mukti. wiryawan: kaluhuran, kamuktèn.
wisma = omah, wismaka: kêthu.
wima = wêtu. mimba: mêtu.
wimbuh = wuwuh.
--- 89 ---
wignya = pintêr.wingwrin = wêdi, giris.
wrin = wêruh. tanwrin: ora wêruh.
wriga = kidang.
we = banyu.
wèni = rambut.
wèri = mungsuh.
weda = wedha. wediya: ngèlmu, kawruh.
wèstri = bêbaya. jaga wèstri: jaga baya.
wèsthi = pakewuh, bêbaya. jaga wèsthi: jaga baya.
wèdha = gêni.
wre = kêthèk.
wônda = awak, wujud.
wot = êmot, oyod. winot: diêmot.
wotsari = wot santun: nyêmbah.
wot sinom = nyêmbah.
wong = êmong. winongwong, winong-wong, winong: diêmong.
--- 90 ---
wurahan = sumêbar, gègèran.wuri = buri. kawuri: kapungkur.
wuruk = kusir.
wukir = gunung.
wuduk = gurih. sêga wuduk: sêga gurih.
wuwus = wêtu, gunêm, ujar tangis.
wulan = rêmbulan.
wulangun = sêngsêm, kangên, sumêlang.
wulinga = berag, bêsus.
wuling = uling.
wulon = rambutan.
wuyung = susah. wayang-wuyung: susah bangêt, poyang-paying.
wuntat = buri. kawuntat: kapungkur.
wuntu = buntu.
wurya = wiwit, katon, wuryan: wiwitan, tontonan. tigas kawuryan: anyar katon.
wursita = ucap, crita. winursita, kawursita: kocap, kacrita.
--- 91 ---
wuk = uwuk, suwuk: wurung.wênês = mêlês.
wêca-wêca = bangkong, kongkang.
wêruju = waruju: wuragil.
wêka = anak.
wêdari = taman. sriwêdari =: tamaning ratu.
wêtis = pace.
wêlada = woh êlo.
wêlagar = obong. kawêlagar: kaobong, kobong.
wêgang = tikus.
wêgig = putus, pintêr, baud.
wêrcita = cacing.
wêrka = wrêka: ulêr.
wêrdi = jarwa, andadi, akèh wohe.
wêrjit = cacing.
wrêsa = udan.
wrês = dêrês.
--- 92 ---
wrêsti = udan.wrêdha = tuwa. mantri wêrdha: patih.
wrêksa = kayu.
wrêgil = wêrgil: paran, ênggon.
La
lahita = gada.
lana = langgêng, lêstari, jajah. lêlana, malana: anjajah.
lanat = cucuk. lumanat: nucuk.
larwan = laron.
laris = laku. lumaris: lumaku.
larung = kèli, labuh.
ladrang = lancap.
lata = oyod.
latuha = lumut.
latak = latêk: êndhut.
latang = latêng.
--- 93 ---
lawana = pêdhês.lawan = karo, sarta, mungsuh, timbang. lawanan: timbangan, mungsuhan.
lawad = lumawad: awor.
lawat = lawata: muluk.
lawiya = wajib.
lawu = pêrèng,[14] èrèng-èrèng.
lawun = pêdhut.
lawung = umbaran, ngamuk, landheyan.
lawên = sorot, cahya.
lalahi = saradan.
lalawora = lalawara: tanpa gawe, ala nganggur.
lalang = alang-alang.
lalis = mati.
lapa = luwe, ngêlih.
ladha = lombok.
laju = têrus.
laya = alaya, pralaya, malaya: mati.
--- 94 ---
layap = liyêp, rayap.lanyo = umuk.
lama = lawas.
lamun = yèn, manawa.
laga = pêrang, paprangan. palagan: paprangan.
lagya = lagi.
langên = sênêng. lêlangên: sênêng-sênêng. kalangênan: kasênêngan.
langon = langên: sênêng. lêlangon: sênêng-sênêng.
langun = langên: sênêng.
landhi = mênjangan rangkah.
larwa = gangsir.
laksana = laku. lumaksana: lumaku.
laksita = laku. lumaksita: lumaku.
laklak = têlak.
lancar = lêpas, lumancar: lumêpas, nglêpasi.
lanji = lunyu, lonthe.
lamlam = sênêng. nglamlami: nyênyênêng.
--- 95 ---
lampita = pralampita: pralambang, pasêmon.lampus = mati.
lambang = ijol. lambang sari, lambang santun: ijol sari, cumbana, bedhangan.
lagnyana = wuda.
langkap = gandhewa. mênthang langkap: mênthang gandhewa.
langking = irêng. pête langking: pête irêng, kêdhawung.
linang = ilang, pindêng, luminang: mêndêng, ngrusak.
lirip = towong, kêndhat.
lidhah = ilat, kilat.
lidhi = sada.
limaya = jêruk.
limut = lali. linalimut: dilali-lali.
limus = timun.
lindhih = tumpang, tindhih. lumindhih: numpang, nindhih, nindhihi.
lindhung = lindhu, aling-aling.
lir = pêdhot, kaya, kabèh. saliring: sakabèhing.
--- 96 ---
lirwa = cidra, tinggal, rèmèh.liklik = sêntil.
listya = alus, endah, bêcik, ayu. sulistiya: wong ayu.
limput = kêmul, aling-aling, kodhêng.
limbang = iling. lumimbang, nglimbang: ngiling.
limbe = kimpul.
lingga = adêg, pundhi, sunggi. kalingga: kaadêg, kapundhi, kasunggi. dahat kalingga murda: disunggi-sunggi bangêt, dipundhi-pundhi bangêt.
linggar = oncat, lunga, linggaran: lungan.
lena = mati.
lèjêm = lêjêm: sêmuning rai.
lèn = liya. tarlèn: ora liya.
lèndhi = lonthe.
lembak = kambang. lembak-lembak: kambang-kambang.
lona = pêdhês.
locana = êluh, pasuluhan, urang-uranging mata.
--- 97 ---
locita = unandika, graita. nglocita: ngunandika, anggraita, ngangên-angên.loka = jagad. loka endra, lokendra: jagad linuwih, kahyangane bathara endra. loka pala: wohing jagad. lokananta, lokanônta: watêsing jagad, pungkasaning jagad, gamêlan ing suralaya. triloka: jagad têlu, jagad têtêlu.
lowe = luwing.
londho = kêndho.
luhung = adi, angur, aluwung.
lunas = mati.
lukita = têmbung.
luda = tlutuh.
ludaka = cêthik.
ludra = dewa, srêngên, nêpsu, galak.
ludira = rudira: gêtih.
lusi = cacing.
lulus = lêstari.
lupa = marlupa: lungkrah, lêmês, lêsu, lali.
ludhaha = banyu idu.
--- 98 ---
lumalat = nonton, andêlêng.lumrang = warata, ngambar, sumêbar.
lumung = duwe êlung, ngêlung.
luba = murka, kêthaha.
lungaya = gulu.
lungid = anggitan, landhêp, gathèkan.
lunda = alun.
lungsir = sutra.
lêtuh = buthêk, bukêt, rêgêd.
lêlayu = gêndera.
lêmak = gajih.
lêguta = kulina, udi, rêmbug. linêguta: diudi, dibudi, dikulinakake, dirêmbug.
lêngis = wit waru.
lêntur = lêmês.
lêntang = lumah. lumêntang: mlumah.
lênjing = alu.
--- 99 ---
lêmbi = walang.lêmbora = iwak tômbra.
lêbda = lêmês, pintêr, olèh. lêbda jiwa: olèh urip.
lêngka = pait, langu.
lêngkawa = teja, kêkuwung.
lênglêng = sêngsêm, asri, dhêlêg-dhêlêg.
lênggana = langgana: sungkan, suthik, mopo. datan lênggana: ora mopo, saguh. langganan: sungkanan.
Pa
pahala = pakolèh, pituwas.
pahat = pêrês, pipit, saring sarana umêb.
pail = oncat. pailan: mangsa koncatan pangan.
paing = gêthing.
pae = beda, seje.
paès = ilo. paesan: pangilon.
pahom = puja, mahom: muja. pahoman: pamujan.
--- 100 ---
panaha = pangira.panahên = pangampêt.
panalika = paniti priksa, pamriksa.
panasbaran = brangasan.
pani = godhoh, kuping.
panika = kalam, palanangan.
panon = pandêlêng.
panukma = panêlik, panitis, samun.
panêkar = priyayi cilik.
panêpi = sèrèt, sèrèting sêmbêt.
panêmbung = panggitik, cêmêthi.
pacara = kêna supata.
pacima = kulon, pacimatara: lor kulon.
pacu = sikut.
para = kowe, raka para: kakangmu.
parahi = timun
parama = linuwih. parama sastra: tulis kang linuwih. parama yoga.
--- 101 ---
paran = apa, kapriye, kêmbang gêdhang. ana paran: ana apa. kadi
paran: kaya apa, kapriye. paran darunanira: apa sababe, kapriye sababe.parasdya = rasaning ati.
parangmuka = satru, mungsuh.
pari = luwih. parimurti: linuwih. parimarma: luwih wêlas, wêlas bangêt, kawêlasan, pangowêl, pangeman. paribasa: basa kang linuwih. paripurna: rampung têmênan, rampung-rampungan. pariminta.
paris = tamèng.
pakarti = panggawe, pagawean. pakartinya: pagaweane.
pakirtya = panggawe. makirtiya: anggawe, gawe.
pakuwon = pamondhokan.
pakênira = kowe.
pada = sikil, ênggon. marcapada: ênggon uwong, jagad, donya. ngèstupada, nguswa pada: ngabêkti.
padarakan = urakan. pidak padarakan: turune wong urakan.
paduka = sampeyan, sikil, trumpah.
patani = ambèn, èmpèr.
--- 102 ---
pataka = bilai, mati.patra = godhong.
patik = trètès. pinatik: tinrètès.
patikbra = kawula.
patêmbaya = prajangji, sêmaya.
pasraman = patapan.
paso = jêmbangan.
pawana = angin. pawanan: kanginan.
pawaka = gêni.
pawal = krikil.
pawitra = bêning, rêsik.
pawitarja = dhêdhasar bêcik. rèh-pawitarja: dhêdhasar pratingkah bêcik.
pawongan = para nyai.
pala = woh. pala rêkta: woh abang, bolu. pala gumantung: woh gumantung.
palana = lapak, lapak gajah.
palakrama = pala-krami: salaki-rabi.
--- 103 ---
palastra = mati.palastha = rampung.
palam = daging.
paliyas = pangluput. paliyasan: pangluputan.
palôngka = dhampar.
palupi = tuladha, lêpiyan.
palugon = paprangan.
papa = asor, cilaka, nistha. papasana: naraka.
padhêm = mati, pinadhêm: dipatèni.
pajampuwa = muga-muga.
pajang = rêngga. pinajang: dirêngga. pajangan: rêrênggan. majang: ngrêngga.
pajungkungan = pamujan.
payudara = susu.
payudan = paprangan.
payuh = ukêl.
payus = pucêt, kucêm.
--- 104 ---
pama = upamapamasa = ratu.
pamihat = pandêlêng.
pamilawa = jagal.
pagut = tarung, têmpuh, tuju. magut: narungi, nuju, nêmpuh.
pangasih = sumur, pucuk, poncot.
pangastuti = pangabêkti.
pangrawit = pangrajang.
pandara = rêngga. mandara: ngrêngga. pinandara: rinêngga. pinandara sanggyaning pahargyan: rinêngga sakèhing kahurmatan.
pandaya = piranti, paeka.
pandak = tlatèn.
pandam = diyan, pêpadhang.
pandêling = pangucap.
pantaka = pati, mati.
panti = omah.
pantèn = thole, ênggèr.
--- 105 ---
pantên = pari.pandhana = pandhan.
pandhaya = julik.
pandhak = cebol.
pandhe = pintêr.
pandhuya = pintêr, baud.
pandhêm = balang, bandhêm.
parwata = gunung.
parwasa = rusak, têmpuh, trajang. marwasa, mrawasa: ngrusak, nêmpuh, nrajang.
parpat = kumpul, klumpuk. marpat: ngumpulake, nglumpukake.
parjaya = trajang, têmpuh, suduk, tiwas. marjaya: nêmpuh, nyuduk. pinarjaya: ditrajang, disuduk.
parma = kanugrahan.
paksa = pêksa: uwang, bau, swiwi. paksi: kang aswiwi, manuk.
padni = ratu putri.
padma = kêmbang tunjung.
--- 106 ---
padmasana = dhampar.pascima = kulon.
palwa = prau.
palwaga = kêthèk.
panjuta = ting, obor, diyan.
prana = ati, tuju, kapranan: katuju.
pranaja = dhadha.
pracadi = pracaya.
pracalita = thathit, kilat.
pracika = kalajêngking.
pracima = kulon.
pracôndha = prahara.
pracondhang = tiwas, tatu. kapracondhang: katiwasan, kataton.
prakatha = surak, rame, gumuruh, gumêdêr.
prakuswa = putus, rosa.
prakêmpa = gonjing.
pradana = ganjaran, loma.
--- 107 ---
pradata = paradata: para padu, jêksa.pradipta = urub, gêbyar. mradipta: murup, gumêbyar. pradiptaya: luwih gumêbyar.
pradôngga = gamêlan.
pratala = lêmah, sapsapaning lêmah. saptapratala: lêmah warna pitu, lêmah sap pitu.
pratama = bêcik, putus, pambarêp. yoga pratama, pratama yoga: anak pambarêp.
pratiwa = priyayi, mantri, punggawa.
pratiwi = lêmah.
pratipa = lesus.
pratima = golèk.
pratistha = manggon, mungguh.
pratignya = prajangji.
pratônggapati = srêngenge.
praswa = githok.
prasida = lêstari, sida, têkan.
--- 108 ---
prasêdya = karêp, sêdiya.prasêtya = prajangji, katêmênan.
prawa = cahya, sorot. prawan: kang duwe cahya, kang duwe sorot.
prawata = gunung.
prawira = prajurit, pêng-pêngan.
prawita = jalaran, wêwinih.
pralaya = mati.
pralampita = pralambang, pasêmon.
pralêbda = pakolèh, pintêr, prigêl.
praja = nagara.
prajaka = kongkonan.
prajaya = tiwas, trajang, têmpuh, suduk. kaprajaya: katrajang, kasuduk.
praya = pikir, karêp, ati.
pramati = linuwih, pêng-pêngan.
pramu = luwih, ômba, jêmbar. pramudita: luwih jêmbar. pramusesa: jajahan ômba.
pragya = susah.
--- 109 ---
pragalba = rosa, galak.pragosa = kêthèk.
pragola = rukêt.
praba = sorot, cahya.
prabu = ratu, pantês.
prastawa = awas, têrang, dhamang.
prastha = pasangan tikus, githok.
prasthi = alis, sêdiya.
prapta = têka, têkan.
prambayun = susu, pangarêp.
priya = lanang.
priyôngga = dhewe, ijèn.
pribadi = dhewe, ijèn.
pringga = bêbaya, pakewuh. wana pringga: alas kang ambêbayani, alas gêdhe. surapringga: surabaya.
pine = beda. kapine: kabeda. bau kapine: bau kabeda, pilih asih.
picis = dhuwit. maspicis: dhuwit mas.
--- 110 ---
pikut = cêkêl. pinikut: dicêkêl.pidana = ukuman.
pita = kuning. jalak pita: podhang. kunir pita: têmu.
pilangên = cumbana. kêmbang pilangên.
pidhir = wêdi.
piyarsa = pyarsa: prungu. kapiyarsa, kapyarsa: kaprungu.
piyuh = dèrès.
pingul = putih.
pindêl = bisu.
pindha = kaya, èmpêr.
pirma = eman, wêlas, owêl.
pingging = bodho.
pelag = bêcik, bagus.
peya = panas.
pendah = kukuh, beda, luwih.
pendhe = pêdhang.
pèt = cêkêl, jupuk. pinèt: dicêkêl, dijupuk.
--- 111 ---
ponang = punang: kang, sing.pônca = lima. pôncaindriya, pônca-ndriya: rasa lêlima. pônca weda: ngèlmu lêlima. pônca baya: bêbaya lima.
pôncakara = tarung, padu, kêrêngan.
pôncawôra = prahara.
pôncaniti = pasowanan.
puha = lara.
puhara = puwara: wêkasan, têmahan.
puhi = manasi, mêrês.
puhun = jêmpol.
puna = pulih.
punagi = punagya: kaul, nadar, jangji.
punah = rusak, sirna. pamunah: pangrusak.
punar = kuning. sêga punar: sêga kuning.
pura = puri: kraton. purana: papaning kraton.
purusa = pêksa, palanangan, lanang.
puruhita = maguru, anggêguru. [anggê...]
--- 112 ---
[...guru.]pukulun = gusti, panjênêngan dalêm.
pusara = tali.
pusika = kucing.
puwa-puwa = panasan, panasatèn, mêmanasi.
puwun = jêmpol.
pupuh = gitik, campur, campuh. pêrang pupuh: pêrang campuh.
pudhaka = kêmbang pandhan.
puyi = gêni.
puyika = gêni.
puyuh = gêmak.
punya = duwe.
purna = rampung. pari-purna: rampung-rampungan, rampung têmênan.
purwa = wiwit, wetan. purwa-duksina: kidul wetan. murwani: miwiti. purwaka: wiwitan, bêbuka, pambuka.
pustaka = layang, buku. pustaka-warti: layang kabar. radiya pustaka: layang nagara, buku nagara. bale pustaka: gudhang buku.
puspa = kêmbang. puspa krêsna: kêmbang têlasih.
--- 113 ---
puspita = kêmbang.pusthi = cêkêl. pinusthi: dicêkêl.
punghas = wêkasan. punghaskala: jaman wêkasan, kiyamat, wêktu wêkasan.
punggung = bodho.
pênat = sayah.
pênuh = kêbak.
pênêd = bêcik, asri.
pêra = akas.
pêrot = usus.
pêkathik = tukang ngarit.
pêkik = bagus.
pêlari = lêrak.
pêndil = pêthil.
Dha
dhaèng = panji.
--- 114 ---
dhanu = mega, mêndhung, gandhewa.dhara = dara: prawan, wêtêng. sasadhara: lintang gêdhe, rêmbulan.
dhatu = ratu. kêdhaton, dhatulaya: kraton.
dhadhak = tlutuh, sabab, jalaran. dhadhakan: sabab, jalaran.
dhandhang = gagak.
dhag = lowong. didhagake: dilowongake. ngêdhag-êdhag: barang tanpa isi tutupe kabukak. ngadhag-adhag: tanpa rewang, tanpa kônca (tumrap wong lara).
dhangkak = bucu.
dhangdhi = gogor.
dhihin = dhisik.
dhiri = awak.
dhingin = dhisik.
dhindhing = aling-aling.
dhepok = patapan. mardhepok, dhêdhepok: manggon ing patapan.
dho = pindho: loro. dhomas: wolung atus.
dhucung = unggul. rêbut dhucung: rêbut unggul.
--- 115 ---
dhukut = sukêt.dhustha = ala, maling.
dhêdhêp = sirêp, lêrêp.
dhêndha = gada, gitik. bau dhêndha.
dhêstha = ganjil.
dhêsthi = piala, alis. andhêsthi: miala.
drêstha = siyung.
Ja
jana = wong, gajah. durjana: wong ala.
janawi = kali, banyu.
janela = cêndhela.
jati = tuhu, têmên. anjatèni: nuhoni.
jawata = dewa.
jawat = gêpok, senggol, êlar. anjawat: nyenggol, ngaruh-aruhi.
jalanidhi = jala nidi: sagara.
jaladri = jaladhi: sagara.
--- 116 ---
jaladha = mêndhung.jalagra = riyak.
jalu = lanang.
jaludha = gadhing. jaludha tata gati: gadhing kêmbar.
jaya = unggul, pêng-pêngan, sêkti.
jamul = irêng mêlês. waja jamul: untu sisig.
jabang = bocah.
jatha = siyung.
jahning = banyu.
janma = titis, uwong. manjanma: nitis.
jalma = janmi: uwong.
janggala = kagila-gila.
jinêm = turu, mênêng. jinêmrum, jinêm wangi: paturon.
jirak = kapundhung.
jiwangga = awak.
jinjing = jinjit, cincing.
jimbun = kawak.
--- 117 ---
jingga = abang.jegos = bisa.
johar = sêsôtia.
jodhi = tiwas, asor. anjodhi: gawe tiwas, ngasorake.
jor = asor, rusak. anjor: ngrusak.
jro = jêro, sajrone.
jurit = pêrang. prajurit: wong kang gawene pêrang.
juti = ala, panggawe ala.
juwita = putri.
jumantara = awang-awang.
juga = siji, ijèn.
jugul = bodho, boncis.
jum = tata, dum. anjum asta: salaman.
jênar = kuning.
jêring = jengkol.
jêngku = dhêngkul.
jrênih = bêning, rêsik, têrang. jinrênih: ditêrangake.
--- 118 ---
Yayadi = birahi.
yata = sigêg, mangkene.
yasa = gawe, dalêm.suyasa: dalêm.
yayah = kaya, bapa. yayah kadi: kaya.
yayi = adhi.
yama = jêksa. titikaning yama mungguh: mungguh pamriksaning jêksa.
ywa = aja.
yaksa = buta.
yatna = awas, prayitna, eling.
yatma = yatmaka: nyawa, urip.
yyang-yyang = dewa.
yeka = yèku: iya iku. yèki: iya iki. yèkang: iya iku kang.
yowati = prawan.
yoga = anak, tapa, bêcik. yoga brata: laku bêcik, laku tapa, mêmuja.
yogya = bêcik, prayoga.
--- 119 ---
yogi = bêcik, pandhita. sang ayogi: sang pandhita.yuda = pêrang. payudan: paprangan. yuda gama: pêrang agama, pêrang sabil. yuda asmara, yudasmara: cumbana. yuda yana: lurahing pêrang.
yuwana = slamêt, tulus.
yuyud = tali.
yumana = ati bêcik, lêganing ati. kayumanan: kaslamêtan.
yuga = yoga: bêcik, prayoga, anak, puja, tapa.
yun = arêp, kapengin. ngayun: ngarêp. pangayunan: ngarêpan. ayun uninga: arêp wêruh, kapengin wêruh. kayun: karêp. kayuyun: kasêngsêm.
yukti = yêkti: têmên, bêcik.
yungyun = sêngsêm, eram. kayungyun: kasêngsêm.
Nya
nyarawidya = nyoroh wadi, nyara wèdi.
nyarandu = mratani, ngratani.
--- 120 ---
nyakrawati = ngubêngi jagad.nyawung = ambarêng, nganggit, ngêmban.
nyarwètèh = anèh, ora lumrah.
nyidhikara = nyidhikara: muja môntra.
nyitra = nulis, ngrupa.
nyintaka = kaya manuk cêkaklak.
nyu = ênyu: krambil, cêngkir.
nyudênta = ngênyu dênta: ngrambil gadhing, nyêngkir gadhing.
nyuluh = nyoloki, ngobori.
nyugata = nyuguh.
nyundaka = nêlik.
nyêrang = nêmpuh, nrajang.
nyêtha = ambadhe, ambatang.
nyênggut = nyêbrak, nyêndhal.
--- 121 ---
Mamaha = luwih. maha agung: luwih agung. maha wikan: luwih priksa. maha tirta: banyu agung, banyu gêdhe. maha dwija: pandhita gêdhe. maha rasa: panah linuwih. maha jana: wong linuwih. maha japa: puja linuwih.
mahawan = ngambah, ngliwati.
mahat = mêrês, ngêpuh, nyaring sarana umob.
mahatma = wêkasan.
mahas = nusup, manggon ing pasêpèn.
mahyas = maèsi, ngrêngga.
mahya = alok.
maèswara = maiswara: ratu.
maèrtambang = mêtêng.
maom = muja.
mausadi = jamu, tamba.
maup = mêmule.
mana = ati. yumana: lêganing ati, ati bêcik. kayu manan: kaslamêtan.
--- 122 ---
manahên = nahan, ngampêt, nyandhêt, mênggak.manaruhi = notohi.
manadukara = jumurung, anjurungi, ngrujuki, ambiyantoni.
manawung = nganggit, ambarêngi.
manawur = nyêbar.
manadha wara = matur.
manabda = calathu, kôndha.
manira = aku.
manitra = nulis.
manilib = nyilib, andhêlik.
maniyup = nyêbul, andamu, nepasi.
manik = sêsotiya. manikmaya: sêsotiya linuwih, sêsotiya gumilang. manik nawa rêtna: sêsotiyawarna sanga.
maneka warna = maneka-neka: warna-warna, mônca warna.
manèp = nglimpe.
manrang = nunjang, nêmpuh, nrajang.
manuwara = ngrêsêpake, tanduk manis, ngarih-arih.
--- 123 ---
manukma = nitis, nêlik, nyamun.manundha = nungsun, ngundha.
manungku = mêlêng. manungku puja: mêlêng mêmuja.
manêkung = mêmuja.
manêbah = ngadoh. nêbak.
manêngkung = monêngkung: nyêrêng, mêsu, marsudi bangêt.
macarana = ngrêngga.
macu = nyikut.
mara = aku, ayo.
marawaya = mrawaya: mili, andalèwèr. marawayan, mrawayan: dlèwèran.
marikêlu = andhêkukul.
marindang = anggorèng.
maru = timbang, sisih, tandhing.
maruta = angin.
marêki = nyêdhaki.
makala = kancil.
madura = madu: lêgi.
--- 124 ---
madukara = kombang.madubrata = kombang.
madya = sêdhêng, têngah, samadiya: sêdhêngan, gajah.
madya gantang = awang-awang.
madyantara = awang-awang.
mataya = anjogèt, ngigêl.
matis = adhêm, kadhêmên, krasa adhêm.
matyas = mikir.
masih = maksih. misih: isah.[15]
mawantu = mantu, ambantu.
mawra = warata.
mawèh = gawe.
mawur = sumêbar, nyêbar.
mawuk = murungake, ngamuk.
mawrung = mamprung.
mawêrdi = andadi, tulus.
malaya = lêpas, mlana, lêlana.
--- 125 ---
malat = nênangi, golèk. malatkung: nênangi susah, golèk susah. malat sih: golèk asih.maleca = cidra. maleca ing jangji: cidra ing jangji.
malela = lêmbut.
maluya = bali.
malêtik = mancolot.
mla = mlê: kêcut.
maya = gumilang, bêning, padhang. maya-maya: gilang-gumilang.
mamak = lamur, picak.
mami = aku.
magut = nrajang, nêmpuh, narungi.
mabonglot = oncat, nglungani, ngoncati.
mangayu bagya = anjurungi, ngrujuki, ambiyantoni.
mangamêr = ngarih-arih, ngrêrapu.
manglah = lara.
mangu = mandhêg tumulih.
--- 126 ---
manguntur = sitinggil. manguntur tangkil: bangsal cilik ing sitinggil kanggo siniwaka.mangimur = ngarih-arih, ngrêrapu, nglêlipur.
mangintya = ngincêng, nginjên.
mandana = ruwêd, bundhêt.
mandara = ngrêngga, maèsi.
mandari = mimi.
mandakini = bale kambang.
mandakiya = bale kambang.
mandata = madoni.
mandaya = nganggo piranti, maeka.
mandrawa = adoh.
mandira = mandera: wit waringin.
mandriya = mikir.
manduta = anduta: ngongkon, ngutus.
manduk = nuju.
mantya = luwih, bangêt. mantiyani: ngluwihi, sakamantiyan: ngluwihi, bangêt.
--- 127 ---
mantri wrêdha = mantri muka, mantri wisesa. mantri sesa: patih.mandhaga = pantês.
mandhala = pulo, unèn-unèn, ênggon. mandhalasana: ênggon unèn-unèn.
mandhegani = manggêdhèni, nindhihi.
marna = ngrupa, ngrêngga, nganggit. marnani: rupa-rupa, ngrupakake, ngrênggani.
marca = uwong. marcapada: ênggon uwong, jagad. manusa pada: jagad.
markata = murub, ambranang, mêncorong.
mardawa = lêmês, alus. mardawani: nglêlêmêsi.
mardeya = gawe.
mardu = mêrdu: lêmês, alus.
martana = urip.
marta = adhêm.
martua = mara tuwa.
marpat = ngumpul, ngumpulake, nglumpukake.
marpêki = nyêdhaki, nyakêti.
--- 128 ---
maryana = ambudi.marma = mula, wêlas. marmane: mulane. sumarma, pari marma: luwih wêlas.
marga = dalan. margalena: dalaning pati, dalane wong mati. samarga-marga: sadalan-dalan, turut dalan. marga suta: dalan bayi.
margana = angin, panah.
margadipa = marga pati: macan.
marbudi = nyipta, anggagas.
marbuk = sumrambah, warata, ngambar.
maksih = masih: isih.
matsika = klabang.
mas = patangatus. dhomas: wolung atus.
masma = angkêr.
masmu = sêmu.
mastuti = nyêmbah, ngabêkti, ngrujuki.
mancala = malik, malih. mancala putra: malik lanang. mancala putri: malik wadon.
--- 129 ---
manjanma = manjalma: nitis.manjila = mêncil, andhewe, misah.
mangkara = gumêbyar. mangkara-kara: gumêbyar-gêbyar.
mangsêh = mangsah.
manggala = gajah, panggêdhe. manggalani: manggêdheni.
manggilut = ngudi, marsudi, mamah.
manggistha = manggis.
manggrui = nêmoni.
manggung = tansah, calon sêlir.
myang = sarta, karo, lan.
mranani = ngênani, nuju.
mracondhang = natoni, niwasi.
mradipta = murub, gumêbyar.
mrasada = anggêdhong.
mrawasa = ngrusak, nêmpuh, nrajang.
mrajaya = natoni, nêmpuh, nyuduk.
mrabawa = duwe prabawa.
--- 130 ---
miyarsa = krungu, ngrungu.mina = iwak loh.
micapa = nubruk.
mirata = maras.
miraga = nglarani, gawe lara.
mirong = kêmul, masang, nganggo rimong.
miruda = minggat, lolos.
midosa = ngukum.
misrama = enak, mirasa.
misaya = miranti, golèk sarana piranti. misaya mina: golèk iwak.
miwah = sarta, karo, lan.
milangêni = malangoni:milangoni
gawe asri, gawe bungah, nyênêngake.
milir = ngèli.
miluta = ngarih-arih, mulasara, ngrêrapu.
miya = ngêndhoni.
miyatani = nyatani, nêmêni.
miyaga = miyagah, miyagahi: nguwasani.
--- 131 ---
miyat = nonton, andêlêngminta = nglugas, anjaluk. mintaya: anjaluk. mintasraya: anjaluk tulung. minta raga: nglugas raga.
mimba = mêtu.
merang = isin, wirang.
mèdi = silit
mèsi = isi
mèpu = sumuk, panas, manasi.
mendaka = cêmpe.
mentar = mintar: lunga.
mèt = mèmèt: golèk.
mèstu = umèstu: nyêmbah, ngabêkti.
mènjèng = lonthe, kênès-mèndès.
moha = murka, kêthaha. drêmba-maha: drêmba tur kêthaha.
mohita = susah. kamoitan: kasusahan, nandhang susah.
moda = wêngku.
mojar = kôndha, calathu.
--- 132 ---
môndra = sugih, luwih.mong = rimong, arimong: macan. mongging ranu: baya.
môngka = minôngka.
môngga = pisan, anggawêr, anggôndra, têgêg, datan môngga puliha: ora pisan pulih, ora anggôndra pulih.
muara = wêkasan, plabuhan.
munah = ngrusak, nglêbur.
munya = munya: muni.
muni = pandhita. muniwara: pandhita gêdhe. munindra: raja pandhita.
muram = nyimpang.
mure = modot. dirgamure: modot dawa.
muka = rai, mantrimuka: patih.
musika = tikus.
musrik = sêkuthu, madhani.
musus = nguyêg.
muwus = kôndha, nangis.
mudha = ênom. roning mudha: êlung. ratu mudha: ratu anom. mudha pangarsa: panggêdhe ôngka loro.
--- 133 ---
mundhing = kêbo.murca = ilang, pisah, tiba. murcasing ngêmbanan: pisah saka êmbanan, tiba saka êmbanan.
murcita = klêngêr, sumaput, tiba.
murda = êndhas.
murti = cêcak, linuwih, tunggal. parimurti: linuwih, linuwih bangêt. trimurti: têluning atunggal. murti gung gora sabda: têkèk.
murba = nitahake. murbèng jagad: nitahake jagad.
muksa = musna, sirna anglês.
mungkar = ala.
mêne = saiki, mêngko.
mêjana = sêdhêng. dêdêg mêjana: dêdêg sêdhêngan.
mêlagar = ngobong, nglarag.
mêluk = ngrangkul.
mêta = ngamuk. gajah mêta: gajah ngamuk.
mêmêla = mêmêlas, mêlas asih.
mêrcu = marcu: gêni. mêrcon, mêrcon: dolanan kang mawa gêni.
--- 134 ---
mêpêk = mèh, andungkap.Ga
gana = lanang, tawon.
ganal = agal, gêdhe.
gatra = êlèng.
gati = pêrlu, têmên, kêkêtêk, wigati: luwih pêrlu. anggatèkake: mêrlokake, nêmêni, tumêmên.
galiga = gliga: uci-uci.
galuh = prawan, wadon.
gapura = lawang, kori.
gadhung = ijo. gumadhung: ijo royo-royo, ijo ijone.
gagal = mrucut.
gagana = awang-awang.
gathita = êjam
gwah = mungguh, bab. gwah laksitaning jana: mungguh lakuning uwong.
--- 135 ---
gandya = wujud. gandyaning wônda: wujuding awak.gandarwa = dewa, gêndruwo. gandarwa sura: dewa lanang.
gandês = pantês.
gantya = ganti.
gardaba = warak.
garjita = gagasan, angên-angên. anggarjita: anggagas, ngangên-angên.
garba = wêtêng, ringkês. garban: ringkêsan. ginarba: diringkês.
garbini = anggarbini: mêtêng.
gra = agra: pucak. sumêngka agraning wukir: munggah pucaking gunung.
grandim = jagung.
gya = banjur, nuli, enggal.
gambira = bungah, berag.
gambiralaya = sagara.
gambuh = dhamang, pintêr, prigêl.
gini = wadon: gana-gini: barange wong lanang wadon.
--- 136 ---
giri = gunung. wanagiri: alas pagunungan. girindra, giriwara: gunung gêdhe. girilaya: gunung bêbanjêngan, gunung kuburan.girisa = kêkês, miris.
giro = gila: kagèt kêbogiro: kêbo kagèt (araning gêndhing).
gita = rikat, anggit. ginita: dianggit. gitaya: anggitan, gathèkan.
giwang = sêling.
gili = punthuk, gumuk, pulo. anggili prapta: kaya gumuk têka.
gile = tumbar, katumbar.
gilut = mamah, udi. manggilut: mamah, ngudi, marsudi.
giyota = prau.
griwa = githok, cêngêl.
gintungan = kusambi.
genda = dadah.
gora = gêdhe. gora sabda, goraswara: ambêngok, anggêro. gora pracôndha: prahara. goraya: luwih gêdhe.
goragadha = aru-biru, gludhug, umuk, pamèr.
--- 137 ---
gothaka = gêrbong, guwa, rata gothaka: kreta gêrbong, kreta tutupan, kreta pêtêng.guna = kapintêran, pangasihan. kêna guna: kêna pangasihan. gunawan: kapintêran linuwih.
gunita = gunêm, rasan. ginitan: gunêman, rarasan. gumunita: anggunêm.
gutis = sikut.
guling = turu. gumuling: gumlindhing, gumlinting.
guluda = gorokan.
gupala = rêca.
gupita = budi, anggit. ginupita: diparsudi, dibudi dianggit.
gupuh = enggal.
gumulung = gumlundhung, glundhungan.
gubah = ronce, anggit. gubahan: roncèn. kagubah: kaanggit.
gundhala = trêbang.
guntur = gludhug.
gurnita = rame, gumuruh, gêlap.
--- 138 ---
gurniti = kilat.gurnang = gong jumêgur.
gurda = kayu wringin, wit waringin.
gusthi = gunêm, rasan. ginusthi: digunêm, dirasani.
gul-gula = mênyan.
gung = agung: gêdhe.
gênêng = mênggêr, dhuwur, punthuk, gumuk.
gêrah = gludhug.
gêrot = bondhot, bulêd. alas gêrotan: alas bondhotan, alas gêdhe.
gêtêm = bêton kaluwih.
gêlar = tata. ginêlar: ditata. gêlaring prang: tataning prang.
gêpila = kêpila: putih.
gêmpang = sirna, rusak.
gêng-gêng = jèjèr-jèjèr.
grêndaka = banthèng kawak.
--- 139 ---
Babahak = rayah. ambahak: ngrayah. ambêbahak: anjarah rayah.
bauwarna = gêlang.
bana = panah, alas gêdhe. banaarja, bana rêja, banarja: têgal, ara-ara.
banas = setan. banaspati: lêlêmbut gêni mêtu saka ing bumi.
banawa = prau.
bacira = alun-alun, ara-ara.
barong = gombyok. singa barong: macan duwe gombyok. barongan têtironing singa barong.
baruna = banyu.
barung = barêng. binarung: dibarêng.
baki = cèlèng.
basu = têkèk.
basuki = slamêt. andum basuki: andum slamêt.
bawana = jagad. tribawana: jagad têtêlu endrabawana: jagad linuwih. kadewan, kahyangan, suralaya.
bale = ambèn, omah. bale pustaka: gêdhong buku.
--- 140 ---
balendar = blèndèr: lunyu. blèndèran: lunyon, lonthe.baluwarti = bètèng.
balênggi = blênggi: gombyok. blênggèn: nganggo gombyok.
badhong = pawadonan.
bajra = angin. bajrapati: prahara.
bayu = angin. bayubajra: prahara.
baga = pawadonan.
bagaskara = srêngenge.
bagya = bêgja, slamêt, bage. pambagya: pambage.
babu = biyung.
bathara = dewa.
bathari = widadari.
bathara gana = mega.
bathu = urun. bathon: urunan.
bah rubah = barubah: rusak. barubahing galih: rusaking ati.
bahna = banjir.
bahni = gêni.
--- 141 ---
bandana = beka, tali. kabandana: ditalèni.bandarakan = padarakan: urakan. pidak bandarakan: turune wong urakan.
bantala = lêmah. bantala rêngka: nêla.
bandhung = gêdhe, sungsun. sumur bandhung: sumur gêdhe, sumur sungsun.
bangkit = bisa, pintêr.
baskara = srêngenge.
bagna = rusak, ilang, lêbur. bagnawirya: ilang kamuktène.
banjar = urut. bêbanjaran: urut-urutan. ambanjari: ngurut, mrênca.
bamban = wiwit.
bra = ratu, murub, ambranang, warata.
brana = barang, tatu. nandhang brana: nandhang tatu, kataton. rajabrana: rajaning barang, mas intên.
brakara = sulung.
brakithi = sêmut.
brata = laku, tapa. yogabrata: laku bêcik. tapa brata: laku tapa.
--- 142 ---
braja = gêgaman.brama = gêni. bramastra: panah gêni.
bramantya = bramatiya: muring, nêpsu.
bramara = brêmara: kombang.
braminta = susah.
brahma = gêni.
brahmana = pandhita lanang.
brahmani = pandhita wadon.
brastha = rusak, lêbur.
brangti = susah, birai.
byantara = ngarêpan. ngabyantarane: ing ngarêpane.
byakta = yêkti, têmên. kabyaktan: kayêktènan.
byat = bwat: abot. kabyatan: kabotan.
bina = gila, anggilani. kabina-bina: kagila-gila.
birawa = bungah, muruh, luwih rowa.
birat = ilang.
bisama = wicaksana.
--- 143 ---
bisik = bisika: parab, juluk, jênêng. bêbisik: pêparab, jêjuluk.bijang = pundhak.
bijaksana = wicaksana.
biyada = prawan, wong wadon.
biyas = pucêt, kucêm.
bima = anggêgilani.
bimana = abimana: linuwihing ati, ati bêcik.
bibi = biyung.
binda = tumpang. binda upaya: tumpanging paekan.
bintala = gandhewa.
biksa = lêlêmbut.
biksuka = sapi.
blitar = têmbaga.
blilu = bodho. bodho blilu: bodho bangêt. blilu tau: bodho nanging wis tau.
belu = jagang.
bèji = tlaga, sêndhang, blumbang.
bèngkas = ilang, rusak.
--- 144 ---
bolot = dhangkal, rêgêding awak. kokot bolot: gêbèl dhangkal.boja = pangan. bojana: mangan. kêmbul bojana: pista. bojakrama: pasuguh, pambage.
boma = bomantara: awang-awang.
boga = pangan, rêjêki. sandhang boga: sandhang pangan. ngupa boga: golèk pangan.
bonglot = lunga, oncat. mabonglot: oncat, ngoncati, nglungani.
bônda = tlikung, tali, pêrang. bondawala: pêrang ijèn, pêrang tandhing. bondawala pati: pêrang ijèn rêbut pati. angrok bondawala pati: nglabuhi pêrang ijèn rêbut pati.
botrawi = sêndhang.
brôngta = birai, susah.
burat = borèh.
budaya = budi, pikir.
buwahpada = dlamakan.
buja = bau, tangan.
bujakara = kêlat bau.
--- 145 ---
bujôngga = ula gêdhe.bumi = lêmah.
bungkul = wungkul: wutuh. bungkulan, wungkulan: wutuhan. sabungkul: sawutuh. wiji wungkul: wiji wutuh.
buntala = panah, gandhewa.
bêsta = bonda. kabêsta: kabonda.
bêntar = dhuwur. sitibêntar: sitinggil.
Nga
ngacari = ngancari: ngaturi.
ngacarani = ngancarani: ngaturi, ambagèkake.
ngacintya = andhêmêni.
ngaras = ngambung.
ngarip-arip = ngarêm-arêmi. pangarip-arip: pangarêp-arêp.
ngadiraga = ngasrèni awak, manganggo bêcik.
ngadiyah = ngluwihi.
ngawiyat = awang-awang.
--- 146 ---
ngalika = nêlik.ngalul = ngulinakake.
ngalunapung = tansah nêpsu, têrus nêpsu.
ngapilangên = nyumbana.
ngayap = ngiringake, ngadhêp, ingayap: diiringake, diadhêp.
ngayubagya = jumurung, nayogyani.
nganyut = andudut. nganyut driya: andudut ati. nganyut tuwuh.
ngamandaka = gawe-gawe, doracara.
ngamêr = ngarih-arih, nglêmêsi, ngênêng-ênêngi.
ngandani = ambêciki.
ngantaka = matèni.
ngantyani = nganti, manganti: ngêntèni.
ngandhêmi = ngrungkêbi.
ngranuhi = saya krasa, muwuhi.
ngratika = nyipta.
ngrajaniti = ngadili.
ngrantam = nata, ngrancang, anggladhi, ngulinakake.
--- 147 ---
ngrantêg = ngiyêg-iyêg.ngrancana = anggodha, nganggit, ngrêngga.
ngrancaka = ribêd.
ngaksi = nonton, andêlêng.
ngascaryani = anggumuni, ngeram-eramake.
ngastawa = nyêmbah, ngabêkti. pangastawèng ulun: pangabêkti kula.
ngastuti = nyêmbah, ngabêkti. nawala kanthi pangastuti hamba: sêrat saha pangabêkti kula.
ngasthaka = anggayuh, ngangkah.
nglancari = nglêpasi.
ngisapu = mangku.
ngimur = nglimur: nglipur, ngarih-arih.
nginte = nginjên. juru panginte: mata-mata, têlik.
ngisthawa = nyana.
ngimpun = ngumpulake.
nginggut = mlirik, nglirik, mlerok.
ngripta = nata, nganggit. pangripta: panata, panganggit, pangarang.
--- 148 ---
ngling = kôndha, calathu.ngrima = anjambak.
ngèstrèni = anjurungi, ngrujuki, nêksèni.
ngèstupada = ngabêkti.
ngèpi = nyêbari.
nguni = biyèn, dhisik.
nguniwèh = utawa.
ngucup = ngucupi: nglêpasi. ingucup: dilêpasake.
nguruh = ngunthuk.
ngudara = mêtêng.
ngudakani = ngilèni banyu.
nguswa = ngambung.
ngulul = ngrêngga. pangulul: pangrêngga.
ngupadi = ngupaya, golèk, anggolèki.
ngujwala = sumorot.
ngujiwat = awèh ulat. ngujiwati: tansah awèh ulat. pujiwati: wong kang gawene awèh ulat.
--- 149 ---
ngumala = sumorot.ngênguwung = sumorot, gumêbyar.
ngrujit = nyuwèk, nyuwir, nganggit.
ngrurah = ngrusak.
nglut = ngoyak, amburu, ngêsuk.
ngumbara = ngambara: mabur.
ngrumpaka = ngrupaka, rumapaka:[16]
nganggit, ngrêngga.
ngungkih = ngangkah, ngarah.
ngrompak = ambègal, ambajag.
ngong = aku.
ngongkal = nyongkèl, ambungkar, andhungkar.
ngêla-êla = ngeman-eman, andama-dama, ngalêmbana. ingêla-êla: didama-dama, dialêmbana, dieman-eman.
ngêmasi = mati.
ngêntar = ambegal.
ngênting = êntèk, ngêtog.
ngêndhanu = anggamêng.
--- 150 ---
ngênjali = mangênjali: nyêmbah.ngêmbun = mundhi.
ngrêngih = ambrêngêngêng, rêngêng-rêngêng, ngidung.
ngrêmbaka = kêtêl, ngrêmbuyung, ngrêmpoyok.
ngrênggêp = nyêkêl.
--- 151 ---
Pathibasa: Kawi - Jarwa.2. Pratelan namaning kewan-kewan.
anauti = cacing.
arina = kidang.
arimong = macan.
alwang = kalong.
andaka = banthèng.
andini = sapi.
ardawalika = ula.
astati = rayap.
asti = gajah.
asmana = pikat.
asthi = gajah.
anjana = gajah.
angsa = banyak.
anggas = ibêr-ibêran.
ituwa = luwing.
uta = lintah.
ujêl = wêlut.
nauti = cacing.
naga = ula.
nagapati, nagaraja, nagaji, nagendra = ratuning ula
nitêh = ulêr.
cakarwa = mliwis putih.
caga = bêburon.
canthoka = kodhok.
cintaka = manuk cêkaklak.
cucur = manuk kêdhasih.
ramaja = bajing.
--- 152 ---
rimong = macan.rewônda = kêthèk.
rêkatha = yuyu.
karaca = kijing.
karêndhi = mênjangan tutul.
kariti = sêmut.
kaka = gagak.
kaswada = kalong.
kawêwang = mêrak.
kaga = manuk.
kambing = wêdhus.
kratalasa = bulus.
kramika = ulêr.
kyama = pênyu.
kitiran = pêrkutut.
kejani = lutung.
kukila = manuk.
kuda = jaran.
kutu = tuma.
kuthila = kêthèk.
kurma = pênyu, bulus.
dirada = gajah.
dipara = gajah.
dipôngga = gajah.
durma = macan.
tanu = blungon.
tala = tawon.
tamuhana = prênjak.
tidharsa = manuk kêdhasih.
turôngga = jaran.
sata = pitik.
sawaja = bêlo.
sawung galing = jago atos.
salaba = laron, sulung.
--- 153 ---
samadya = gajah.sardula = macan.
sarpa = ula.
sadpada = kinjêng, kombang.
srawa = sêmut.
swakuda = jaran.
singanadi = bajul.
singaranu = baya.
slira = mênyawak.
sukra = cèlèng.
sundara = bêkisar.
srênggala = asu ajag.
wanara = kêthèk.
wayasa = gagak.
wanteya = manuk garudha.
wardu gangga = lintah.
wancak = walang.
wraha = cèlèng.
winaya = anggang-anggang.
widhêng = [...][17]
wiyôngga = kodhok.
wriga = kidang.
wre = kêthèk.
wuling = uling.
wêca-wêca = kongkang.
wêgang = tikus.
wêrcita = cacing.
wêrka = ulêr.
wêrjit = cacing.
larwan = laron.
layap = rayap.
landhi = mênjangan ranggah.
larwa = gangsir.
lowe = luwing.
--- 154 ---
lusi = cacing.lêmbi = walang.
lêmbora = iwak tômbra.
palwaga = kêthèk.
pracika = kala jêngking.
pragosa = kêthèk.
pusika = kucing.
dhandhang = gagak.
dhangdhi = gogor.
makala = kancil.
madukara = kombang.
madubrôngta = kombang.
mandari = mimi.
margapati = macan.
matsika = klabang.
manggala = gajah.
mendaka = cêmpe.
mong = macan.
monging ranu = baya.
musika = tikus.
mundhing = kêbo.
murti = cêcak.
murti gung gora sabda = têkèk.
gana = tawon.
gardaba = warak.
grêndaka = banthèng kawak.
baki = cèlèng.
basu = têkèk.
brakara = sulung.
brakatha = [...][18]
brakithi = sêmut.
bramara = kombang.
biksa = lêlêmbut.
--- 155 ---
biksuka = sapi.bujôngga = ula gêdhe.
3. Namaning Peranganing Badan, Pangangge, sarta Rêrêngganing Badan.
asa = pawadonan.
asada = ilat.
antêlu = êndhog.
irah = jêrowan.
iku = buntut.
istadha = bathuk.
udara = wêtêng.
utamangga = êndhas.
usnipa = tutup gêlung.
anggas = gadhing.
nadya = bêbayu.
nasika = irung.
nala = ati.
nabi = wudêl.
nandi = bêbayu.
netra = mata.
newata = panganggo.
nêbah = tlapukan.
carana = athi-athi.
carma = walulang, kulit.
caksuh = suluhan.
curiga = kêris.
cuni = panunggul.
cêmbing = jenggot.
rajatadi = mas intên.
riwe = kringêt.
--- 156 ---
ruwastha = ugêl-ugêl.rukmi = êmas.
kaosmurda = kêthu.
karêndar = sungsum.
kaki = sikil.
kawaca = kaprabon.
kawanda = gêmbung.
kalingking = jênthik.
kale = pênding.
kalêntit = itil.
karna = kuping, sungu.
karni = ambaning kuping, sungu.
kalpa = ali-ali.
kalpika = ali-ali.
kalbu = ati.
kisi = kancing gêlung.
keswa = rambut.
kocika = palanangan.
koce = sondhèr.
koswa = panganggo.
komis = brêngos.
kurug = kalung.
kurita = rante.
kukya = kuku.
kêning = alis.
dara = wêtêng.
darani = caping.
drastha = makutha.
drasthi = alis.
driya = ati.
dênta = gadhing, untu.
tatab = kêbuk.
taling = kuping.
tyas = ati.
--- 157 ---
tiwe = swiwi.tungkat = têkên.
têkit = cêthik.
sarija = itil.
sadak = kancing gêlung.
salemuka = pilingan.
sandhang walikat = kêris
sardala = siyung.
sikara = tangan bau.
singsim = ali-ali.
sèntèl = kempol.
sonya = suwêng.
suweda = driji.
sulaksana = awak.
sulastri = patrêm.
sêlah = kêmbên.
wacu = klambi.
waju = klambi.
waga = pawadonan.
wanda = awak.
wardaya = ati.
waktra = rai.
wastra = jarit.
waspa = êluh.
wiso = usus.
wismaka = kêthu.
wèni = rambut.
lanat = cucuk.
lak-lak = têlak.
lidhah = ilat.
lik-lik = sêntil.
locana = pasuluhan.
ludaka = cêthik.
--- 158 ---
ludira = gêtih.ludhaha = idu.
lungaya = gulu.
lêmak = gajih.
pani = godhoh.
panika = palanangan.
pacu = sikut.
pada = sikil.
paduka = sikil.
palam = daging.
payudara = susu.
paksa = uwang, swiwi, bau.
pranaja = dhadha.
praswa = githok.
prastha = githok.
prasthi = alis.
prambayun = susu.
puhun = jêmpol.
purus = palanangan.
pêrot = usus.
dhara = wêtêng.
dhiri = awak.
dhêsthi = alis.
dhrêstha = siyung.
jalagra = riyak.
jaludha = gadhing.
jatha = siyung.
johar = sêsotiya.
jêngku = dhêngkul.
manik = sêsotiya.
mirata = maras.
mèdi = silit.
muka = rai.
murda = êndhas.
--- 159 ---
gliga = uci-uci.griwa = cêngêl.
gutis = sikut.
guluda = gorokan.
bauwarna = gêlang.
badhong = pawadonan.
baga = pawadonan.
bijang = pundhak.
burat = borèh.
buwahpada = dlamakan
buja = bau
bujakara = kêlat bau
4. Namanipun Têtuwuhan, Sêsêkaran sarta Sowohan
alaya = jae
agêr-agêr = ganggêng
ambawang = pakèl
canga = lombok
cêndhani = cêndhana
cêthèthèt = kêcipir
ratuh = lumut
rayung = glagah
rangin = dhadhap
randhêh = randhu
risakan = kiring
rondhon = godhong
rutan = pênjalin
rêwawa = luntas
kêkatang = sukêt
kalurak = kapundhung
--- 160 ---
kamal = asêmkamijara = sêre
kroya = waringin
kunira = kunir
kuranji = asêm
kurita = oyod
kusuma = kêmbang
kumuda = kêmbang tunjung
kêtur = cêndhana
kêndhuru = wit gêndhuru
dukut = sukêt
duryan = durèn
tahên = kayu taun
taratya = wit trate
taru = godhong
taruwara = kêkayon
tarkas = endhong
tangke = êpang
tilarsa = lêmpuyang
timuna = timun
trêna = êlung
sahang = mrica
saing = cabe
sarasidya = kêmbang trate
sari = kêmbang
salatara = woh mlandhingan
singgang = poke dami
sumarsana = kêmbang kanthil
sêrah = suru
warêgung = gudhe
wratsari = kêmbang cêpaka
wratmaka = kêmbang gambir
winata = kêmbang tunjung
wila = maja.
--- 161 ---
wilaja = maja alas.wipanca = dlima.
wot = oyod.
wulon = rambutan.
wêtis = pace.
wêlada = êlo.
wrêksa = kayu.
lata = oyod.
latuha = lumut.
latang = latêng.
lalang = alang-alang.
ladha = lombok.
limaya = jêruk.
limus = timun.
limbe = kimpul.
luda = tlutuh.
lêngis = waru.
parai = timun.
patra = godhong.
pala = uwoh.
palarêkta = bolu.
pantên = pari.
pandhana = pandhan.
padma = kêmbang tunjung.
pudhaka = kêmbang pandhan.
puspa = kêmbang.
puspakrêsna = tlasih.
puspita = kêmbang.
dhadhak = tlutuh.
dhukut = sukêt.
jirak = kapundhung.
jugul = boncis.
jêring = jèngkol.
nyu, ênyu = cêngkir
--- 162 ---
mandira = wit waringinmanggistha = wit manggis
grandim = jagung
gile = katumbar
gintungan = woh kusambi
gêrot = bondhot
gêtêm = bêton kaluwih
gurda = kayu wringin
Hak Pengarang Kaayoman Staatsblad. Sêrat punika bilih tanpa tôndha tangan, botên afsah kawontênanipun
Boekh S. M. DIWARNO
[Tanda tangan]
--- [163] ---
ERRATA[19]
--- [164] ---
...
--- [0] ---
[Iklan]
--- [0] ---
[Iklan]- Musnèng batang angèsthi wiji (1931 A.D.), [sic. 1860 A.J., 1929/30 A.D.]. (kembali)
- awan. (kembali)
- lèrèn. (kembali)
- anindita. (kembali)
- kêtigên. (kembali)
- ora. (kembali)
- nganggo. (kembali)
- rasa. (kembali)
- santosa. (kembali)
- sêru. (kembali)
- ajêg. (kembali)
- wowo. (kembali)
- wangkawa. (kembali)
- pèrèng. (kembali)
- isih. (kembali)
- rumumpaka. (kembali)
- yuyu. (kembali)
- sulung. (kembali)
- Ralat sudah langsung dimasukkan dalam teks. (kembali)
Langganan:
Postingan (Atom)